Baru selesai Joohyun meminum susunya, sekarang ia mulai protes.
"Tae"
"Kenapa sayang?"
"Menurut artikel yang aku baca, kita tidak boleh memanggil anak kita dengan sebutan adkik, kan dia anak kita, bukan adik kita" begitu kata Joohyun.
"Aah, begitukah? Maaf aku belum tahu apa-apa soal bayi, jadi kau mau memanggilnya dengan sebutan apa?"
"Kalau aku biasanya memanggilnya nak, begitu saja sih"
"Bagaimana kalau Little Tae?"
"Taehyung, kalau nantinya ternyata anakku perempuan bagaimana?"
"Joo, aku sudah bilang tadi padamu kalau kau harus mulai memanggilnya anak kita, dia bukan hanya milikmu"
"Maaf"
"Yasudah, tidak apa-apa, kalau begitu, bagaimana kalau kita panggil Baby Kim?"
"Baiklah" sekarang Joohyun tersenyum.
"Tapi sekarang sarapan dulu ya sayang" kata Taehyung pada Joohyun.
"Tidak mau, Tae"
"Eih, bagaimana kalau Baby Kim kelaparan dan kurang nutrisi, nanti kau sakit lagi seperti tadi"
"Aku tidak mau seperti itu" raut wajah Joohyun berubah.
"Aku pesan bubur ya, pagi-pagi enaknya mengisi perut dengan yang hangat" lalu Taehyung memencet aplikasi itu untuk memesan makanan pagi mereka.Hanya memakan waktu sekitar setengah jam bubur itu sudah sampai di depan kamar mereka. Tentu saja Tae Hyung dengan segala aksesnya menyuruh resepsionis di bawah mengantarkannya ke kamar mereka karena tidak mungkin pengantar masakan itu bisa masuk ke unit apartemen mereka, karena tidak ada akses.
"Jangan tinggalkan aku" itu Joohyun nya yang manja, yang menyebabkan Taehyung memerintah sang resepsionis mengambilkan makanan mereka.
"Sayang, hanya sampai depan pintu apartemen, aku tidak jadi mengambilnya ke bawah karna kau tidak mengizinkannya tadi"
"Jadi, aku yang salah?!"
"Sayang, resepsionisnya menunggu di depan pintu"
"Pergilah, kau jahat"
"Sayang, sebentar saja, okay? Aku akan segera kembali" mengusap pelan puncak kepala Joohyun lalu mengecup kening wanita itu sebelum mengambil bubur mereka.Taehyung mengambil bubur itu dan melesat ke kamar untuk menyuapi bayi besarnya yang sedang mengandung bayinya.
"Makanan sudah datang" itu Taehyung dengan buburnya.
Baru saja Taehyung masuk ke dalam kamar, tapi istrinya langsung menutup mulutnya.
"Sayang jangan begitu, kasian baby belum makan"
"Menjauh" tangan itu masih tertutup di mulut Joohyun.Tapi Taehyung malah semakin mendekat, dan akhirnya Joohyun turun dari kasurnya, berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan semuanya.
"Huek" iya, hal itu kembali.
Taehyung yang baru melihat hal itu untuk pertama kalinya ia terkejut bukan main. Ia menaruh bubur itu di nakas lalu mengejar Joohyun nya ke kamar mandi.
Ia memijit pelan tengkuk istrinya sampai istrinya itu selesai dengan kegiatannya. Lalu Joohyun mencuci mulutnya dengan air dari keran itu.
"Kau kenapa sayang?" tanya Taehyung.
"Sudah ku bilang menjauh" lalu Joohyun meninggalkan kamar mandi itu dan duduk di meja makan.
"Tapi kenapa?"
"Aku mual Taehyung, kau tahu morning sickness? Itu yang sedang aku alami, anakmu ini tidak mau memakan makanan itu, paham?" itu Joohyun dengan moodnya.
"Joo, itu kan anakmu juga"
"Oh begitu, anakku ya"
"Anak kita sayang, baiklah aku tidak mau memperpanjangnya, sekarang apa yang kau inginkan untuk makan pagi? Jangan marah terus sayang"
"Bubur"
"Tapi kan tadi kau mual"
"Buatanmu tapi".
Jumat, 31 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hubb [Completed]
FanfictionHari itu adalah masa orientasi untuk anak-anak yang masuk sekolah menengah pertama di Yong San Internasional School Seoul, karena sekolah ini memiliki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, jadilah masa orientasi...