인생

683 77 15
                                    

Peristiwa kali ini berbeda. Kalau saat itu Joohyun mengaduh kesakitan saat perjalanan kali ini perjalanan benar-benar hening. Joohyun bahkan tidak terbangun sama sekali, bahkan untuk mengaduh kesakitan pun ia tidak mampu. Hening nya Joohyun tentu membuat Taehyung semakin panik dan menancapkan gas nya lebih cepat lagi, tetapi masih memerhatikan rambu lalu lintas, tentu saja demi keselamatan mereka semua.

"Joo aku mohon bertahan, kau harus kuat, demi aku, dan Ahyoung" sesekali saat lampu merah ia mengusap perut yang tak lagi rata itu dan juga pucuk kepala Joohyun nya, dan kembali menancapkan gas saat lampu sudah berwarna hijau.

Tidak terlalu lama di perjalanan karena tentu saja selain Taehyung yang berkendara dengan kecepatan tinggi, ia juga pergi ke rumah sakit terdekat yang kebetulan di sana tempat Dokter Jeon praktek. Sampai di rumah sakit ia langsung turun tanpa memperdulikan mobilnya lagi, ia menggendong Joohyun nya ke dalam rumah sakit itu dengan tangan nya yang juga sudah di aliri darah Joo Hyun.

"Tolong, istri saya butuh pertolongan, siapa saja tolong istri saya" tentu saja ia panik dan untungnya Dokter Jeon dan Kim Yerim kebetulan lewat.
"Apa yang terjadi dengan eonni?" tanya Yerim pada Taehyung
"Sudah Yerim jangan banyak tanya dulu, lebih baik kau siapkan ruang operasi dan bantu aku memberi anestesi untuk Nyonya Joohyun" Yerim tidak banyak tanya lagi, ia memerintahkan perawat menyiapkan tempat tidur dorong untuk menjemput Joohyun dan ia menyiapkan ruang operasi serta anestesi.

"Tuan Taehyung, bisa tolong jelaskan kondisi Nyonya Joohyun?" Taehyung menganggup mantab sekali gus menaruh Joohyun saat kasur itu sudah datang, ia bercerita sambil membantu mendorong Joohyun menuju ruang operasi.
"Tadi aku dan Joohyun sedang berjalan-jalan ke mall, karena suatu hal, Joohyun terjatuh dengan posisi terduduk lalu terjadi pendarahan, sejak peristiwa itu ia tidak sadarkan diri" posisi sekarang sudah sampai ruang operasi dan Taehyung dilarang masuk.
"Karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan, kami harus melakukan tindakkan operasi untuk mengeluarkan bayinya sekarang juga tuan, karena sudah terjadi pendarahan cukup hebat dan keadaan nyonya dam bayinya juga memang sudah lemah, jadi"
"Lakukan saja, aku akan bersedia, operasi saja dulu, berkas persetujuan dan administrasi akan segera aku selesaikan" Kini Dokter Jeon yang mengangguk pasti.
"Akan aku usahakan yang terbaik" Lalu ia menghilang di balik pintu ruang operasi itu.

Taehyung memenuhi janjinya untuk segera menandatangani berkas persetujuan operasi dan melakukan administrasi atas tindakan untuk istrinya. Setelahnya ia kembali ke depan ruang operasi. Lampu depan ruang itu masih menyala bahkan setelah satu jam terlewati, yang artinya operasi masih berjalan di dalam ruangan itu. Berbagai pose sudah Taehyung lewati, seperti ia yang duduk di bangku tunggu. Berdiri dan bersandar di dinding rumah sakit. Berjongkok sambil menggigit kuku ibu jarinya. Bahkan sampai mondar mandir tidak jelas karena sangkin khawatirnya.

"Kriet" akhirnya pintu itu terbuka setelah dua jam lebih berlalu, lampu itu juga turut padam saat pintu terbuka.

"Bagaimana Joohyun, Jeon?"
"Bayi kalian sudah lahir, perempuan, cantik seperti ibunya, hanya saja karena lahir sebelum waktunya, ia harus masuk ruang perawatan terlebih dahulu"
"AKU BILANG JOOHYUN, AKU TIDAK BERTANYA TENTANG AHYOUNG!"
"Maaf tuan, kami sudah mengusahakan yang tebaik, tapi" rasanya Taehyung sudah luruh.

.

Sabtu, 29 Februari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang