Joohyun tidak bisa berkata lagi ia hanya memeluk Taehyung nya dan mengucap berulang terima kasih di sana.
"Tidak, jangan berterima kasih padaku Joo, membuatmu bahagia adalah hak ku menjadi suamimu, maaf sudah memberikanmu tekanan sebesar itu tanpa ku sadari, aku janji tidak lagi" Taehyung membalas pelukan Joohyun, mengecup puncak kepala wanitanya lalu mengelus pelan wanitanya.
"Tapi, apa boleh seperti itu? Apa kau yakin kita akan pindah ke Daegu selama kehamilanku? Bagaimana dengan kantor?"
"Aku akan memantau jarak jauh, ku rasa sekretaris Jung bisa mengatasinya, kalau memang benar-benar penting, kita bisa ke Seoul sesekali, kalau kau mau"
"A-aku"
"Aku mau kau tidak canggung lagi mengutarakan keinginanmu padaku Joo, take it easy, i will do it as your wish"
"Kapan kita akan berangkat?"
"Mungkin besok, ku rasa kau harus memulihkan keadaan mu terlebih dahulu sayang, biar baby juga sehat, tapi pekerjaanmu aman kan?"
"Iya, aku bisa serahkan ke Sooyoung untuk penyelesaian dan penerimaan project, tapi Tae, benar tidak bisa pulang sekarang?"
"Joo, sehat dulu baru pulang okay?"
"Aku"
"Kenapa?"
"Tidak suka rumah sakit" Joohyun sedikit mengerenyit, iya, semenjak kejadian orangtua mereka itu, Joohyun benci rumah sakit.
"Hanya sampai besok, aku janji" lalu pintu itu terbuka."Permisi tuan dan nyonya, saya membawakan makan siang" perawat itu meletakkannya di nakas lalu segera keluar.
"Joo, makan dulu ya?" Joohyun sudah menutup mulutnya seperti biasa.
"Joo, sedikit saja, okay? Tidak ada makanan lain sayang, kasian baby" Taehyung mendekatkan mangkuk itu lalu menyodorkan sendoknya.Tanpa sadar, untuk menjauhkan makan siangnya itu, Joohyun menepis tangan Taehyung yang membuat piring itu terjatuh dan pecah, dan ternyata salah satu pecahan piring yang cukup besar mencuat dan mengenai lengan Taehyung, tentu saja membuat lengannya itu terluka, berdarah. Joohyun ingin meminta maaf, Joohyun menyesal, tapi perutnya lebih bergejolak sehingga ia memilih pergi ke kamar mandi.
Taehyung memencet tombol panggilan perawat untuk meminta membereskan sedikit kekacauan yang ada di kamar inap Joohyun, setelah itu Taehyung mengejar Joohyunnya ke kamar mandi. Benar, wanita nya itu masih memuntahkan seluruh isi perutnya, tapi yang terlihat hanyalah cairan bening. Lagi-lagi Taehyung membatu Joohyun dengan memijat tengkuk belakangnya. Tapi anehnya setelah Joo Hyun selesai dengan kegiatannya dan mencuci mulutnya perlahan isakkan itu malah keluar.
"Sayang? Apa yang sakit?" Sekarang Taehyung panik.
Joohyun tidak menjawab tetapi hanya mengambil tangan Taehyung, sedikit membasuhnya dengan air dan mengeringkannya pelan dengan handuk kering.
"A-aku tidak bermaksud melukaimu Tae, a-aku"
"Shut, jangan menangis ya? Baby bisa ikut sedih loh, aku yang salah okay? Aku tidak bisa mengerti kalau baby tidak mau makan itu, luka kecil seperti ini tidak ada masalah bagiku, pasti tidak sebanding dengan luka dirimu, yang aku sakiti tanpa sengaja maupun sakit mempertahankan baby dari kecelakaan tadi, tapi sekarang makan ya Joo? Baby belum makan kan? Mau makan apa? Hm?" Joohyun tampak berpikir tapi kali ini sederhana.
"Aku tidak mau yang berat, nasi dengan sup rumput laut saja, boleh?"
"Tentu saja boleh, mau dibelikan di mana?"
"Buatanmu" lagi-lagi kalimat itu yang keluar dari mulut Joohyun yang mampu membuat Taehyung kembali terkejut..
Minggu, 9 Februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hubb [Completed]
FanfictionHari itu adalah masa orientasi untuk anak-anak yang masuk sekolah menengah pertama di Yong San Internasional School Seoul, karena sekolah ini memiliki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, jadilah masa orientasi...