Us

655 74 8
                                    

"Kita pulang saja otte?" bisik Taehyung pada Joohyun nya seraya membawa istrinya menjauh dari hadapan Jongin.
"Wae? Acaranya masih berlangsung Tae"
"Sudah cukup sesi marah-marahnya hari ini, semakin lama kita di sini, semakin tinggi intensitas kemarahanmu" Joohyun hanya bisa menyunggingkan sedikit senyum tidak enaknya lalu mengangguk lemah pada ajakkan suaminya itu.
"Hm, baiklah kita pulang, tapi kau yang bilang pada Wendy"
"Iya sayang aku yang akan bilang pada Wendy kalau kita pulang duluan, ada lagi yang kau inginkan? Hm?"
"Berjalan-jalan denganmu lalu makan mie cup di rest area, otte?"
"Itu keinginan baby kan? Mana mungkin aku menolaknya" Lalu Taehyung merangkul istrinya untuk beranjak dari sana, tapi langkah itu tak seirama.
"Kalau itu bukan kemauam baby? Tapi itu kemauanku? Kau akan menolaknya begitu?" mulai lagi sensitifnya.
"Tentu saja tetap ku kabulkan, apapun untukmu, Bae" Taehyung menyatukan hidung mereka lembut lalu mengajak istrinya itu menyudahi pesta itu.

"Wendy, kami pamit dulu ya"
"Eih? Cepat sekali? Kenapa buru-buru sekali?"
"Baby nya butuh istirahat, tidak apa kan eomma nya pulang duluan?"
"Aah, aku juga sampai lupa mengucapkan selamat atas kehamilan eonni, kalau begitu istirahat lah eonni, jangan sampai kelelahan, dan kau Taehyung, jaga eonni ku dan calon keponakanku dengan baik ya, awas saja kalau sampai ada yang terluka"
"Tentu saja Wen, kalau begitu kami pamit dulu ya" akhirnya kedua insan itu kini sudah masuk ke mobil, Taehyung menjalankan mobilnya tanpa arah yang jelas, karena Joohyun hanya ingin berjalan-jalan saja sebelum ke rest area.

"Tae"
"Hm?"
"Kalau bicara itu harus melihat wajah lawan bicaranya Tae"
"Baiklah, iya, kenapa sayang?"
"Kenapa ikut-ikutan memanggil Jongin bajingan? Memang apa yang ia perbuat sampai kau mengatakannya bajingan"
"Dia menyakiti perasaan istriku"
"Maksudmu?"
"Ia berdebat mulut denganmu sampai kau tersulut emosi, bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan mu dan baby?"
"Tae, aku tidak mau lagi ada kata-kata kasar yang keluar dari mulutmu apapun yang terjadi, okay? Latihan, aku tidak mau baby mendengar kata-kata tidak senonoh yang seharusnya belum boleh ia dengar, kau paham kan?" Taehyung hanya mengangguk.

Perjalanan selama tiga puluh menit setelah obrolan singkat itu sedikit sepi karena Taehyung fokus dengan keadaan jalanan yang sedikit ramai, tentu saja ia tidak ingin terjadi kecelakaan atas dirinya, istrinya dan calon anaknya, sampai akhirnya mereka sudah tiba di rest area dan memarkirkan mobilnya di sana.

"Lihat, siapa yang tadinya mengajak pergi makan ramyun di rest area? Dan sekarang siapa yang tengah tertidur?" Taehyung hanya bisa membenarkan letak anak rambut Joohyun yang sedikit menutupi indah wajah istrinya itu, Taehyung selalu mengagumi wajah damai istrinya saat tertidur, bahkan lebih damai dari wajah bayi yang sedang tertidur.
"Tidak heran jika saat sekolah dulu kau memiliki nama paggilan Irene, salah satu mitologi dewi Yunani yaitu dewi kedamaian, bagaimana bisa kau memiliki wajah sedamai ini hm?" tentu saja membuat Taehyung enggan membangunkan istri cantiknya itu karena tidurnya yang sangat pulas dan terlihat damai, tiba-tiba malam menjelang.

"Eungh" Joohyun merentangkan tangannya khas orang baru bangun.
"Nyenyak tidurnya sayang?"
"Sekarang jam berapa?"
"Jam tujuh, kau lapar?"
"Hah! Bukan masalah aku lapar, tapi kenapa tidak membangunkanku? Pasti sudah lama sekali kan kau menungguku tertidur"
"Tidak masalah, aku hanya tidak tega membangunkanmu, lelah ya membawa anak kita kemanapun? Maaf ya membuatmu sedikit kesulitan"
"Apa sih Taehyung?"
"Aku mencintaimu, Kim Joohyun" Lalu Taehyung mendekatkan wajahnya, menempelkan letak hidung mereka, perlahan turun dan menyatukan letak bibir mereka, melumat pelan bibir istrinya itu tanpa ada paksaan, tanpa ada tuntutan, begitu lembut adanya.
"Aku juga mencintaimu, Kim Taehyung"

.

Sabtu, 22 Februari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang