"TAPI APA JEON, JANGAN MAIN-MAIN DENGANKU, ATAU RUMAH SAKIT INI AKAN HANCUR"
"Nyonya Joohyun sampai saat ini masih belum sadar, kondisinya kritis, ia sangat memperihatinkan tuan, karena saat pendarahan ia benar-benar banyak kehabisan darah, stok darah A di rumah sakit sedang habis, kami sudah mencoba meminta bantuan kepada pihak palang merah tapi mereka juga sedang tidak memiliki stok darah itu, jadi ini di luar kendali rumah sakit"
"Darah ku AB" sungguh Taehyung benar-benar menyesal kenapa darahnya berbeda dengan Joohyun.
"Darah ku A, aku akan memberikan darahku pada Nyonya Joohyun, maaf baru bisa berkata sekarang karena baru selesai memberi tindakan" kata Dokter Jeon.
"Biar saya saja yang memberikan darah saya, saya juga bergolongan darah A, dokter pasti masih butuh tenaga untuk bekerja dan memantau nyonya kami"
"JUNG, TERIMA KASIH" itu Taehyung memeluk sekretarisnya yang sudah ia telepon untuk datang, iya mereka tidak memiliki keluarga lain dan yang hanya Taehyung andalkan cuma Jung Hoseokseorang.Tidak tanggung-tanggung Hoseok memberikan dua kantung darah untuk Joohyun yang membuatnya sekrang pucat pasi. Taehyung ingin membayar kantung darah itu sesuai dengan harganya tapi Hoseok menolak.
"Saya menyumbangkan darah saya tulus presdir, tidak perlu sungkan bahkan sampai membayar saya"
Sekarang darah itu sedang dialirkan ke dalam tubuh Joohyun melalui jarum infus di tangan kiri Joohyun. Taehyung dengan setia duduk di sebelah kanan Joohyun menggenggam nya erat sambil menciumi puncak tangan istrinya itu.
"Joo, lelah ya? Sampai kapan mau tidur terus Joo? Kau tidak mau melihat Ahyoung? Dia sudah lahir, katanya dia cantik sepertimu, iya, kata mereka. Karena aku sendiri belum melihatnya, aku ayah yang buruk, bukan? Tapi, aku tidak bisa meninggalkanmu, bahkan barang sedetik saja, bahkan jika itu karna Ahyoung, aku hanya butuh kau Joo, jika kau tidak ada di sisiku, aku bahkan tidak mau Ahyoung ada di sisiku, aku jahat ya?" bahkan Joohyun tidak merespon.
"Tok-Tok" pintu itu berbunyi ada yang mengetuk dari luar.
"Maaf mengganggu pak" suster itu membawa incubator bersamanya, iya siapa lagi kalau bukan Ahyoung yang ada di dalamnya.
"Bayinya hari ini harus mendapatkan stimulasi asi dari ibu nya" Taehyung hanya menatap sedih anaknya yang ada di dalam incubator itu, iya ini pertemuan pertama mereka.
"Tapi, Joohyun belum siuman"
"Iya pak saya tahu, stimulasi asi tetap bisa di lakukan walau ibunya belum sadar, untuk membuat asinya nanti bisa keluar dan lancar, meningkatkan hubungan keterikatan ibu dan anaknya juga, saya doakan semoga cepat sembuh ya untuk ibu, biar bisa cepat sadar dan bertemu bayinya" akhirnya Taeyyung mengangguk dan perawat itu memulai kegiatannya dengan mengeluarkan Ahyoung dari incubator.
"Bapak mau mencoba menggendongnya? Dan memberikan stimulasi pada baby?" Taehyung bingung menerima Ahyoung dari perawat itu, sementara perawat itu membuka kancing baju atas Joohyun untuk menstimulasi Ahyoung.Taehyung menatap lamat anaknya yang baru ia lihat hari ini.
Ia merasa anaknya mirip dengan dirinya, bahkan sangat, mata itu, hidung itu, tapi seperti sedikit perpaduan Jooyyun untuk bibir itu.
'Maaf ayah baru melihatmu hari ini sayang, bukan ayah tidak sayang padamu, tapi'
"Pak, ibu nya sudah siap, baby nya bisa di letakkan di atas dada ibu nya biar menstimulasi" Taehyung mengikuti perintah perawat itu dan melihat baby nya mencari sumber makanannya untuk beberapa bulan kedepan itu.
Setelah baby mendapatkannya ia mengisap kuat sumber makanannya itu dalam beberapa waktu.
"Pak saya tinggal sebentar ya, nanti kalau baby sudah selesai minum, bapak bisa memanggil saya" Taehyung hanya mengangguk karena ia sekarang sibuk memerhatikan anaknya yang sedang mengisi perut itu.
Sepertinya Ahyoung sangat asik atau memang air susu Joohyun belum keluar karena belum waktunya, karena Ahyoung terlihat sibuk sekali berusaha mendapatkan makanannya itu. Ia menggigit, menjilat, tapi seperti tidak dapat, dan Taehyung masih memerhatikannya, sampai tidak sengaja Taehyung melihat jari Joohyun nya bergerak.
"Joo?" Taehyung melihat wajah Joohyun nya seperti kesakitan, alis itu bertaut.
"Sayang?" sepertinya sekarang Taehyung tahu, Ahyoung menyakiti Joohyun nya.
"Jangan menggigit eomma sayang" tapi saat Taehyung ingin mengangkat Ahyoung, bayi itu malah semakin keras menggigit Joohyun yang membuat Taehyung menyerah menyingkirkan bayinya dari Joohyun yang di akhiri Ah Young menangis karena ayahnya."Huaah" iya, ternyata suara bayinya senyaring suara Joohyun nya, tapi Taehyung tidak menyangka, bahwa suara itu.
"Joohyun" membuka matanya perlahan sambil meringis sakit.
"Tae?" Taehyung tanpa aba-aba memeluk Joohyunnya tanpa melupakan Ahyoung ada di tengah-tengah mereka.
"Terima kasih sudah kuat, terima kasih sudah berjuang" Joohyun ikut menangis melihat pria nya menangis.
"Argh, ini" Joohyun kembali meringis saat Ahhoung menggigitnya.
"Little us, Kim Ahyoung" Joohyun terseyum melihatnya.
Minggu, 1 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hubb [Completed]
FanfictionHari itu adalah masa orientasi untuk anak-anak yang masuk sekolah menengah pertama di Yong San Internasional School Seoul, karena sekolah ini memiliki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, jadilah masa orientasi...