Neighbour

944 89 9
                                    

Mereka berdua kembali ke apartemen. Taehyung hanya meletakkan barang-barangnya di apartemennya lalu pergi lagi ke apartemen Joohyun.

"Aku janji tidak tinggal di sini bersama mu sampai kau kembali menginginkanku Joo, tapi biarkan aku habiskan siangku di sini bersamamu" itu kata Taehyung yang kembali memasuki apartemen Joohyun.
"Jangan berkata seolah aku yang tidak menginginkan dirimu"
"Baiklah, tidak akan ku perpanjang, oh iya, password unitku, sama dengan punyamu, ya. Agar tidak sulit menghafalnya"
"Terserah kau saja"

Baru saja keduanya duduk dan ingin beristirahat sebentar, bell itu berbunyi.

"Ting-Tong" lalu suara dari balik pintu itu menyambut.
"Noona" iya siapa lagi kalau bukan dia.

Joohyun hendak berdiri untuk membuka pintu, tapi tangannya di tahan oleh sang suami.

"Aku saja yang buka" lalu Taehyung berdiri menuju pintu.

Sekepergian Taehyung membuka pintu tidak membuat Joohyun hanya diam dan menunggu di sofa, ia mengikuti sang suami dari belakang, sampai pintu itu di buka.

"Noona" senyum dari balik pintu perlahan menghilang menjadi raut tanya.
"Kenapa mencari istriku?" tapi tatapan galak itu di buat mundur karena Joohyun maju dan menghalangi suaminya untuk menerkam tetangga nya itu.
"Hei, Jin" itu Joohyun yang ramah.
"Apa maksud dia ada di sini noona?"
"Kau yang kau maksud dengan, kenapa di sini?" tanya Taehyung keras.
"Diam Tuan Kim, tidakkah kau tahu dia yang berada di sisiku di saat aku mengalami morning sickness kemarin? Dia juga yang membelikan susu untuk anakmu, jadi bersikap ramahlah sedikit, masuk saja Jin, aku memang ingin berbicara padamu" lalu Jin masuk dengan menatap sinis rivalnya.

sekarang mereka bertiga duduk di ruang tamu.

"Ada apa noona?"
"Seperti yang kau lihat, ayahnya aegi sudah kembali" Joohyun berucap dengan manja lalu memeluk senang lengan kekar suaminya.
"Lalu?"
"Jangan dekat-dekat istriku kau paham?" itu Taehyung dengan sinisnya.
"Aku tidak tahu apa yang kau katakan kemarin kepadanya tetapi terima kasih sudah membuatnya kembali padaku"
"Noon, aku memang seharusnya membuatmu selalu senang, apa lagi kalau memang pertengkaran kalian karena kesalah pahaman adanya diriku di kehidupanmu, tapi apakah bajingan ini pantas mendapatkan kesempatan ke dua?" tanya Jin menunjuk Taehyung.

Taehyung sudah naik pitam dan hendak berdiri untuk menghajar Seokjin.

"Ku bilang duduk Taehyung" Joohyun tidak melepaskan rangkulannya.
"Kalau bukan permintaan istriku, ku jamin wajahmu itu sudah tidak berbentuk"
"Ku tunggu di lapangan luar" itu Seokjin menantang.
"Kau juga diam Jin-ah"
"Dia membuatmu menangis noon, dia membuatmu berada di posisi yang sulit, dia tidak berada di sisimu di saat kau membutuhkannya, dan yang paling parah, ia berpaling darimu, dan dengan semua itu, kau masih membelanya? Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu" Jin kesal, sementara Taehyung benar-benar menyesal karena bisa saja semua yang di katakan oleh Jin adalah faktanya.
"Hyung, aku terima semua perkataanmu, aku yang bodoh ini membuat permata hatiku menangis karena perkataan, perbuatan dan tuduhanku, membuat ia sedih dan merasa sulit, dan yang paling hebatnya aku tidak di sana untuk sekedar menenangkannya ataupun meringankan bebannya, tapi untuk yang terakhir, aku tidak terima"
"Apa?"
"Aku, hanya mencintai Joohyun seorang, bahkan seluruh sekolah kita mengetahuinya"
"Iya itu dulu, kalau sekarang masih, apa mungkin ada wanita lain yang hamil anakmu?" Taehyung melirik Joo Hyunnya yang tertunduk.
"Aku, itu di luar kendali ku tapi aku berani menjamin kalau hati ku hanya untuk Joohyun dan anakku hanya anak yang lahir dari rahimnya. Kalau memang ada anakku di luar dari anak kami, aku dan Joohyun, aku berani melepas Joohyun dan membiarkanmu mengambil istriku dan anakku, untuk terlepas dari aku, suami dan ayah yang tidak baik ini, untuk kau bahagiakan, kau bersedia kan?" tanya Taehyung.

.

Senin, 3 Februari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang