Taehyung dengan percaya dirinya melangkah mencari kamar bertuliskan 1230 itu. Tentu saja tidak dengan mengetuk atau memencet bell. Ia dengan kepercayaan dirinya itu mulai memencet password kamar Joohyun.
"Kalau nomor kamarnya saja tanggal lahirku, bisa jadi password nya juga tanggal lahirku, kan?" baru beberapa digit ia memencet angka itu.
"Sudah ku bilang jangan ganggu aku Jin, dan kau tidak akan bisa masuk ke sini, kau tidak akan tahu password apartemenku sekarang" kata Joohyun dari dalam.
'Joohyun berkata begitu berarti mereka tidak tinggal bersama?' batin Taehyung.
Tentu saja tidak Tae, imajinasi mu saja yang terlalu liar.
"Ti-riring" Pintu itu berbunyi tanda password yang dimasukkan benar sehingga pintu dapat terbuka.
Joohyun heran, apakah Jin tahu juga semua tentang Taehyung?
"Joo" tapi suara berat itu.
"Mau apa kau ke mari?" Joohyun tak acuh, masih dengan membuat susunya di dapur.
"Joo, maaf"
"Bukankah aku yang salah? Aku kan yang selingkuh di dalam pernikahan ini?" lalu Joohyun menenggak susunya.
"Joo, aku yang salah telah tidak percaya padamu, tapi bukan artinya aku tidak sayang lagi padamu"
"Kalau masih sayang, bagaimana bisa ada orang ke tiga, Tae? Bahkan sampai mengandung anakmu pula" jawab Joohyun.
"Joo, listen to me, aku cemburu, jujur aku cemburu melihatmu bersama Jin, aku terbakar cemburu sehingga hilang percaya padamu, tapi itu semata-mata karna aku takut kehilanganmu Joo"
"Dan kau memang akan benar-benar kehilanganku"
"Dan soal Jennie"
"Jangan sebut namanya"
"Aku berani jamin, janin itu bukan milikku, aku hanya pernah menyentuhmu, tidak dengan yang lain, bahkan kau tahu sendiri, aku sudah mencintaimu sejak aku masuk SMP dan sampai sekarang rasa itu tidak pernah berubah, masih sama, bahkan bertambah besar, Joo"
"Kalau begitu, biarkan aku yang membencimu"
"Aku persilahkan, tapi jangan tinggalkan aku"
"Kau egois" Joohyun mulai menitikkan air matanya.
"Joo" Taehyung hendak menghapus air mata itu.
"Menyingkir dan pergilah"
"Baik, aku akan pergi, tapi aku akan datang lagi, karena kamarku sekarang berada di sebelah" damn it.
"Password itu akan ku ganti"
"Sebelum aku pergi, boleh aku menyapanya?"
"Maaf? Siapa yang kau maksud?" Tanya Joohyun.
"Anak kita"
"Cih, dia anakku, ku beri tahu sekali lagi, bukan kah kau yang bilang anak ini adalah anak Seokjin? Sekarang kenapa kau malah mengklaim kalau anak ini adalah anakmu?"Taehyung berlutut lalu menyentuh perut rata milik Joohyun.
"Maaf ya sayang, appa tidak menyadari kehadiranmu, pantas saja belakangan ini eomma mu menjadi lebih manja, tapi appa senang dengan itu, juga dengan kehadiranmu. Nak, maaf membuatmu sakit dengan mendengar appa menuduhmu bukan anak appa, percayalah, appa tidak bermaksud seperti itu, kalau boleh appa menebusnya, appa akan merawat kalian dengan baik sepanjang sisa hidup appa, appa janji, hanya kau, dan eomma mu yang menjadi hidup appa. Nak, appa pergi dulu ya, tapi appa pasti akan kembali, selama appa pergi, jangan menyusahkan eomma ya, jaga eomma baik-baik ya" tidak hanya Taehyung yang menghapus kristalan bening yang jayuh dari mata nya itu, tapi Joohyun juga.
Setelah berpamitan dengan anaknya dan mengecup sekilas perut Joohyun, Taehyung berdiri, lalu merengkuh sebentar dan mengecup pelan kening Joohyun nya itu.
"Kau harus percaya padaku, akan aku buktikan kalau aku tidak pernah berpaling darimu, i promise you"
Taehyung keluar dari kamar itu lalu pergi dengan mata sembabnya. Begitu juga Joohyun, ia langsung terduduk di lantai dapur itu setelah kepergian Taehyung.
"Haruskah aku mempercayainya lagi?" tanya Joohyun sambil mengelus perut ratanya, berfikir.
.
Selasa, 28 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hubb [Completed]
FanfictionHari itu adalah masa orientasi untuk anak-anak yang masuk sekolah menengah pertama di Yong San Internasional School Seoul, karena sekolah ini memiliki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, jadilah masa orientasi...