Meet

1.5K 162 15
                                    

flashback on

Aku bersama bibi di dalam ambulance menuju rumah sakit yang sama di mana appa dirawat, iya, tadi Taehyung yang pergi untuk mengurus appa tadi setelah mendapat kabar bahwa appa kecelakaan, sementara aku, terlalu kalut sendiri sehingga terjadinya kecelakaan naas ini.

Setelah bibi diberi pertolongan dan perawatan, bibi dan appa kini berada di ruang inap yang sama.

Aku yang masih mendampingi bibi, mendekatkan diriku ke arahnya karena ia besuara tapi sangat lemah, sehingga sulit untuk terdengar.

"Bibi, mau kalian sudah bersama malam ini, ini permintaan terakhir bibi" kata bibi kesulitan.
"Bibi jangan bilang seperti itu, Joohyun tidak suka" aku masih menangis.
"Panggil Taehyung, Joo" lanjut bibi.

Lalu aku dan Taehyung bertukar tempat, aku ke ayahku, dan Taehyung ke ibunya.

Ternyata ayah memberikanku cin-cin pernikahannya, dan bibi juga memberikan cin-cin pernikahannya pada Taehyung. Jadilah kami bertukar cin-cin di depan orang tua kami, dengan menggunakan cin-cin mereka. Taehyung memakaikan cin-cin ibunya pada jari manisku, sementara aku memakaikan cin-cin ayahku kepadanya.

"Aku, Kim Taehyung, berjanji akan bersama Bae Joohyun, susah maupun senang, sehat maupun sakit, dan akan selalu di sisi nya untuk melindunginya, menjaga, dan mencintainya seumur hidupku" sebenarnya aku tidak menyukai anak ini, tapi tidak mungkin di hindari.
"Aku, Bae Joohyun, berjanji akan bersama Kim Taehyung, susah maupun senang, sehat maupun sakit, dan akan selalu di sisi nya, untuk menemani dan mencintainya seumur hidupku"

flashback off

Joohyun masih menangis di dalam ruangan yang berisi guci itu, yang di mana di dalamnya terdapat guci ayahnya dan ibu Taehyung.

"Ayah, bibi, sekarang bagaimana? Taehyung pasti akan menceraikanku kan? Aku adalah istri yang buruk bukan?" Joohyun masih menangis, dan tanpa ia sadari ada sepasang mata yang memerhatikannya dari luar ruangan itu.
"Bibi percaya padaku kan? Aku tidak berselingkuh dengan Seokjin, aku sering menceritakan pada bibi kalau sejak sekolah ia terobsesi padaku, sementara aku sama sekali tidak memiliki rasa untuknya" Joohyun masih terus menangis.
"Ayah, sekarang Joohyun harus kemana? Taehyung pasti membenci Joohyun dan mengira Joohyun berselingkuh dengan Seokjin, padahal bukan itu alasan Joohyun masih menjaga jarak dengannya"
"Joo-Joohyun hanya" Joohyun malah menangis semakin kencang.
"Sayang" akhirnya lelaki yang sedari tadi mengamatinya itu keluar dari tempat persembunyian.
"Taehyung?" Taehyung berjongkok untuk menyamakan dirinya dengan Joohyun yang terduduk bersimpu di lantai.
"Iya, sayang, ini aku"
"Bohong, mana mungkin Taehyung masih memanggilku sayang setelah apa yang ia lihat tadi" tapi Joohyun melingkarkan tangannya pada pundak Taehyung dan menangis di sana.
"Walau pun kau mungkin hanya ilusiku belaka, tapi aku senang kau ada di sini, sayang. Tolong maafkan aku, Taehyung" tidak lama setelah Joohyun selesai menangis, terdengar nafas teratur kemudian.
"Maaf Joo, karna sudah membuatmu sedih, aku hanya cemburu" lalu Taehyung menggendong Joohyun nya ala bridal.
"Paman, Ibu, aku dan Joohyun pulang dulu ya, maafkan kami, sudah membuat sedikit keributan di sini" lalu Taehyung sedikit menunduk dan kembali mengarah ke mobil.

Dengan sulit ia membuka pintu mobil bagian depan untuk meletakkan Joohyun di bangku penumpang sebelah pengemudi dan segera memasangkan seat belt untuk wanitanya itu.

"Istriku bau alkohol, padahal aku sudah pernah bilang, kan? Untuk jangan lagi pergi minum, sayang?"
"Taehyung maaf"
"Iya sayang, aku pun juga minta maaf ya, karena aku, kau jadi mabuk berat seperti ini" lalu Taehyung menutup pintu mobil dan beralih ke bangku pengemudi.

Sekitar setengah jam berkendara, mereka sampai di kediaman mereka. Taehyung kembali menggendong Joohyun nya sampai ke dalam rumah dan berniat menidurkann istri cantiknya itu di tempat tidur, tapi. Sampai di depan kamar mereka.

"Kita di mana?" tanya Joohyun yang baru terbangun.
"Di rumah kita"
"Benarkah?"
"Iya sayang"
"Kau pasti marah padaku"
"Tidak"
"Bohong, turunkan aku!" lalu Joohyun turun dari gendongan pria itu.
"Joo, maaf ya membuatmu sedih"
"Ani, aku yang seharusnya minta maaf, aku-aku dan Seokjin"
"Arra, nan mideo"
"Jinjja?"
"Iya sayang"
"Kau benar memaafkanku?"
"Iya sayang, harus dengan apa aku membuktikannya padamu kalau aku tidak marah"
"Kau"
"Iya?"
"Mau aku tidak?"
"Maksudmu?"
"Iya, aku"
"Kau mabuk chagi, sebaiknya kau tidur"
"Tuh kan, kau marah, bahkan sekarang kau tidak menginginkanku" lalu Joohyun menangis lagi seperti bayi.
"Bukan begitu sayang" Taehyung memeluk istri bayinya.
"Lalu?" ia mendongak dari pelukan itu menerhatikan wajah suami tampannya.
"Nanti kau menyesali pilihanmu, kau mabuk sayang"
"Aku tidak!"
"Kalau begitu, jangan salahkan aku besok pagi, ya?" Joohyun terdiam karena Taehyung langsung menggendongnya lagi ala bridal masuk ke kamar mereka.

.

Senin, 20 Januari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang