Mess

1.6K 167 19
                                    

Hari-hari berlalu, bulan-bulan berganti, aku dan Taehyung menjalaninya dengan baik dan berjalan seperti selayaknya. Sejak ia membiarkanku kembali berkarya dengan mebelikanku perusahaan fashion itu, ia juga turut menepati janjinya untuk selalu menjemputku saat pulang kerja.

"Joo, sudah selesai bekerjanya hari ini?" ia dengan senyum kotaknya menyambut aku masuk ke dalam mobilnya setiap sore.
"Sudah"
"Bagaimana harimu?" iya setiap sore kami habisakan untuk berbincang mengenai hari yang kami lewatkan.

Di setiap sorenya, Taehyung selalu sudah di lobby saat jam pulangku tiba. Ia juga selalu mengatakan kalau ia juga baru saja tiba. Apakah selalu setepat itu? Atau sekebetulan itu?

Mulai saat aku kembali bekerja, dan Taehyung menjemputku, tanpa sadar aku jadi selalu menantikan sore hari, tapi tidak dengan sore kali ini.

Aku sudah menuju ke lobby tapi mobil favoritku itu belum juga tiba di sana. Apa hari ini Taehyung sibuk? Atau ia terjebak macet? Aku akan menunggunya sebentar lagi, tapi.

"Hai, Joohyun"

Tanpa aba-aba ia memelukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa aba-aba ia memelukku.

"Aku merindukanmu" ia menangkup wajahku lalu mempertemukan letak bibir kami.

Sontak saja aku terkejut, aku dengan kekuatanku berusaha melepaskannya tapi tidak bisa, kekuatannya jauh lebih kuat dari padaku. Tapi yang membuatku lebih terkejut, adalah.

"Ternyata ini alasanmu Joo? Terimakasih sudah menunjukkannya padaku" itu Taehyung ku, ia melihatnya dan salah paham.

"LEPAS!" kataku pada Seokjin yang akhirnya melepasku.
"PUAS KAU?" aku pergi meninggalkannya tanpa arah.

Sampai akhirnya aku yang sedari tadi berjalan menunduk, menegakkan pandanganku saat kaki ini berhenti melangkah.

Sampai akhirnya aku yang sedari tadi berjalan menunduk, menegakkan pandanganku saat kaki ini berhenti melangkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mungkin sedikit alkohol bisa menenangkan perasaan ini" lalu aku duduk di sana dan memesan soju.

"Nona, sepertinya anda mabuk" kata pemilik kedai saat aku membayar soju yang sudah ku habiskan sebanyak tuga botol.
"Ani-ya, aku masih bisa berjalan dengan kedua kakiku dan memesan taksi untuk pergi dari sini, terima kasih sudah mengkhawatirkanku" lalu aku membungkukkan diri untuk berpamitan.

"Taksi"

Lalu aku masuk ke dalam taksi yang berhenti di depanku.

"Kemana nona?"
"Jalan saja, nanti akan ku arahkan"

.

-Taehyung Pov-

Aku menunggu istriku pulang, istriku yang sudah berselingkuh di depan mataku tetapi aku masih mencintainya, bukankah aku bodoh?

"Ayolah Joo, ini sudah hampir lewat jam dua belas, di mana kau?" mau tidak mau aku menjalankan mobil lagi untuk mencarinya.

Aku melihat ponselku dan tidak ada notifikasi di sana, tapi aku melihat.

"Sekarang sudah hampir pukul satu dini hari, di hari Sabtu, tunggu, SABTU"

Aku tahu di mana Joohyun.

.

-Joohyun Pov-

"Ayah, bibi, Joohyun datang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, bibi, Joohyun datang"

Aku tidak tahu harus pergi ke mana lagi. Tidak ada lagi keluargaku selain Taehyung, tapi sekarang mungkin ia juga sudah mencampakkanku.

flashback on

Ayah sering bepergian keluar kota untuk perjalanan bisnis, dan aku tinggal bersama bibi jika ayah pergi.

Aku sangat dekat dengan bibi dan menganggapnya seperti ibuku sendiri, aku bahkan sangat manja padanya.

Sampai suatu hari ayah tidak pulang di saat seharusnya ayah sudah pulang dari perjalanan bisnisnya, dan ternyata yang datang adalah bawahan ayaku, ia memberikan kabar bahwa ayah tidak akan pulang, karena ayah mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa pulang, padahal satu minggu lagi keberangkatanku ke Paris untuk melanjutkan studi.

Aku hilang arah, aku berlarian ke luar rumah padahal hari hujan. Bibi mengejarku untuk menenangkanku. Sampai akhirnya aku berhenti di tengah jalan raya yang ternyata ada mobil melaju sangat kencang. Aku hanya diam. Sampai bibi mendorongku.

"BIBI!" aku menghampiri dia yang sudah dipenuhi darah dan turut memangku kepala bibi di pahaku.
"Bibi, bertahanlah, ambulance sebentar lagi akan datang"
"Jangan menangis Joohyun, ini bukan kesalahanmu nak, ini naluri seorang ibu untuk menyelamatkan anaknya"
"Jangan begitu bi, apa yang harus ku katakan pada Taehyung nanti?"
"Berjanjilah untuk menjaganya, dan bersedia menjadi istrinya kelak, bibi mohon, ini adalah permohonan terakhir bibi" lalu bibi tidak sadarkan diri.

.

Minggu, 19 Januari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang