Rejection

686 76 9
                                    

Setelah Jin mengetahui bahwa Joohyun nya akan kembali menjadi tetangganya, ia kembali sibuk. Sibuk memikirkan apa yang wanitanya butuhkan dan segera keluar dari apartemennya untuk membeli perlengkapan bagi Joohyun nya. Terutama bahan makanan dan juga susu bagi Baby Kim, karena Jin menebak bahwa Joohyun nya pasti tidak membawa hal se-detail itu. Ia pergi sebelum Joohyun nya datang.

Hebatnya entah kenapa jalanan Seoul hari ini bahkan sangat macet membuat dia sangat menghabiskan waktu perjalanan ke swalayan itu. Setelah bermacet-macetan ria, ia kembali ke apartemen dengan senyum, dan menatap aneh laki-laki yang ada di depan kamar Joohyun. Lalu semakin panik karena mendengar Joohyun nya menangis kencang dari dalam sana.

"Siapa kau!" teriak Jin hendak memencet bell atau sekedar mengetuk pintu apartemen Joohyun tapi di halau oleh pria itu.
"Maaf jangan mengganggu kediaman nyonya saya, tuan" Sekretaris Jung menutupi akses sehingga Jin tidak bisa melihat Joohyun nya.
"YAK! MEMANGNYA KAU SIAPA?!"
"Biarkan dia masuk Jung, dia temanku" ternya Taehyung yang sudah sampai juga di apartemen itu.
"MAU APA KAU!" Jin masih dengan emosinya.
"Masuk lah, hibur istriku, aku janji tidak akan menemuinya, tapi jangan lebih dari setengah jam ya"
"APA HAK MU? HAH!"
"Pertama aku ingatkan kalau aku masih suaminya walau aku memang menyakitinya. Kedua, aku sudah hafal di luar kepala jam tidur siang istriku, itu tiga puluh menit dari sekarang, jadi aku tidak mengizinkanmu mengganggu kualitas tidur istriku, kau paham?" tanpa membalas ucapan Taehyung, Jin langsung menerobos masuk saat Taehyung memencet password yang membuat pintu apartemen Joohyun terbuka.

"Noona" Jin dengan wajah gembiranya memasuki kawasar ruang tamu Joohyun.
"Kau, apa yang lakukan! Bagaimana bisa kau masuk ke apartemenku!"
"Ibu hamil jangan marah-marah okay? Sesi bertanya nya nanti kita buka, karena sekarang aku tidak akan lama, lihat, aku membawa apa untuk baby" Jin menunjukkan kantong belanjanya yang berisikan susu ibu hamil itu.

Joohyun berdiri dari sofa itu, mendekati Jin, mengambil kantong plastik itu dari Jin, tapi tidak meletakkannya ke meja dapur, melainkan memeluk adik kelas nya itu.

"Jin, kenapa kau selalu baik padaku? Aku, aku tidak bisa seperti ini, kau selalu ada saat aku terpuruk, kau selalu memperhatikan bayiku juga walau kau bukan ayahnya, a-aku"
"Shut, noona jangan menangis ya? Semuanya akan baik-baik saja, aku tidak apa-apa"
"Tidak, semuanya tidak baik-baik saja, kau selalu ada untukku, tapi aku tidak, kau memberikan segenap hatimu untukku tapi"
"Sudah noona, jangan di lanjutkan" Jin ikut berkaca dibuatnya.
"Kau diam, aku sedang berbicara, aku belum selesai"
"Baik, aku diam, silahkan lanjutkan"
"Jin, kau tahu kan aku tidak akan pernah bisa membalas cintamu padaku, kau mencintaiku, iya aku tahu, tapi hati ini memilih laki-laki itu, laki-laki yang menyakitiku, iya dia Kim Taehyung, laki-laki yang membuatku menangis tapi aku tetap menyukainya, ia telah mencuri hatiku, ia lelaki ku, ia suamiku, satu-satunya pria yang bisa membuat ku bahagia walau banyak penderitaan yang ku rasa, tapi aku memilih dia Jin, ku mohon tinggalkan aku, jangan membuatku semakin merasa bersalah dengan adanya kau di sini, tapi tidak bisa memberikan hatiku padamu"

.

Selasa, 18 Februari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang