Afraid

695 83 8
                                    

"URUSAN KITA BELUM SELESAI, LIHAT SAJA NANTI" itu teriak Jennie saat diseret paksa oleh para petugas keamanan.

Taehyung benar-benar tidak bisa berkata, ia hanya menghampiri Joohyun nya yang sudah penuh peluh, mengusap pelan peluh itu biar menghilang dari perawakan cantik wajah istrinya, lalu mengucap maaf, tapi tanpa sadar ada darah di sisi kanan pinggang Joo Hyun.

"Kau terluka sayang, sebentar ya" Taehyung niatnya ingin keluar meminta dokter atau perawat melihat luka gores di pinggang kanan Joohyun dan mengobatinya, tapi tangan Joohyun menggenggamnya.
"Jangan tinggalkan aku, ku mohon" itu Joohyun dengan segala rasa takutnya.
"Aku hanya memanggil dokter, okay?" Taehyung mengelus pelan puncak kepala Joohyun, tapi wanitanya menggeleng.
"Please Tae, don't leave me no matter what" Joohyun berkata sambil memejam, akhirnya Taehyung memilih duduk di samping kasur itu lalu memencet tombol bantuan.

Tidak butuh waktu lama dokter sudah datang, memeriksa dan mengobati luka itu, untung saja itu hanya luka ringan, dan dokter tentu saja meminta maaf atas kelalaian keamanan di rumah sakit ini, tetapi setelahnya Taehyung juga meminta bodyguard untuk berjaga di depan kamar Joohyun.

"Tae"
"Iya?"
"Lapar"
"Astaga" iya, Joohyun nya belum makan, dan sup di nakas itu kini telah dingin.

Taehyung mengambil sup itu dan hendak pergi.

"Kemana?"
"Membuatkan yang baru untukmu sayang, yang ini sudah dingin"
"Taehyung tapi aku tidak mau kau pergi, aku tidak mau lagi menunggu, aku mau yang itu" sekarang matanya sudah kembali berkaca.

Bahkan Taehyung bisa saja menandai tanggalan di mana hari Joohyun tidak menangis semenjak kehamilannya ini, rasanya hari itu tidak ada. Dan sekarang pun Taehyung menurutinya dengan memberikan sup dingin itu pada Joohyun nya, dan ya, langsung di lahap dengan cepat.

"Joo, perlahan ya? No one steal it from you, dan maaf hanya makanan instan"
"Aku mengerti dan tolong hilangkan kata maaf" Joohyun memakannya dengan bersih lalu Tae Hhyung menyuruhnya istirahat, hari ini Joohyun benar-benar berjuang bukan? Too many things in a day.

Taehyung tidak bergerak dari duduknya dan tangannya tetap di genggaman Joohyun nya yang tidak mau ia pergi. Tentu saja perempuan itu trauma kejadian 'ditinggal' dan didatangi perempuan gila tadi. Tapi melihat damainya Joohyun tidur, Taehyung berpikir, begitu menderitanya Joohyun karena dia, mungkin kalau Joohyun bukan istrinya, ia tidak akan mengalami hal-hal menyedihkan seperti ini, jika saja ia tidak bersama Joohyun, mungkin Joohyun akan lebih bahagia, haruskah Taehyung meninggalkan Joohyun agar Joohyun tidak celaka oleh Jennie? Iya, pikiran jelek itu terbesit di pikiran laki-laki tampan ini.

"Taehyung, jangan tinggalkan aku, apapun yang terjadi" Joohyun bergumam di dalam tidurnya lalu mengeratkan genggamannya terhadap Taehyung, seolah tahu kegundahan yang dialami oleh pikiran suaminya itu.
"Baiklah Joo, i'm the one who told you to face it, maka aku tidak akan meninggalkan mu dengan alasan kebaikkan untukmu, seperti seorang pengecut, tetapi aku akan tetap berada di sisimu, menjagamu, menghadapi semuanya bersamamu, aku mencintaimu sayangku" Taehyung mengecup punggung tangan Joohyun yang menggenggamnya.

.

Selasa, 11 Februari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang