Chance

792 87 6
                                    

Di mobil Joohyun kembali meringis karena rasa sakit itu semakin hebat bukan berangsur menghilang.

"Taehyung, sakit" ucapnya lemah.
"Sayang sabar ya sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit" tapi detik berikutnya, terasa seperti cairan keluar dari sela paha Joohyun dan mulai membasahi bagian bawah gaunnya.
"Taehyung" Joohyun sudah tidak kuat lagi rasanya, sakit itu menjalar dan darah itu keluar, yang paling tidak bisa ia tahan lagi adalah rasa takutnya.
"Everything gonna be alright Joo, trust me" Taehyung tidak memperlihatkan rasa takutnya di depan Joohyun walau ia juga sangat takut saat ini, tapi ia tahu, istrinya pasti jauh lebih takut dan istrinya membutuhkan dukungan darinya.

Begitu sampai rumah sakit Taehyung segera membawa Joohyun nya ke UGD dan segera ditangani, setelah keadaan mulai membaik, Joohyun di pindahkan ke ruang VVIP yang Taehyung pesankan untuk istrinya.

"Jadi bagaimana dok?" tanya Taehyung.
"Bagusnya anda cepat membawa istri anda ke sini, memang tadi terjadi pendarahan, untung saja bayinya selamat karena kandungan ibu cukup kuat" tentu saja mendengar itu Taehyung cukup lega, memandang istrinya yang tertidur di ranjang pesakitan itu.
"Terima kasih dokter"
"Kandungannya masih sangat rentan pak, baru saja menginjak usia dua minggu, tolong jangan biarkan hal seperti ini terjadi lagi, karena jika ada kata kedua, kekuatan itu tidak mungkin tetap ada, setelah kejadian tadi kandungan ibu melemah, jadi pastikan nutrisinya tercukupi, jangan sampai kelelahan dan juga jangan biarkan ia memiliki beban pikiran, apa bapak mengerti?" setelah berkata demikian dokter kandungan itu pun pergi menyisakan Taehyung dengan sedikit kekhawatirannya atas Joohyun.

Taehyung duduk di sebelah ranjang itu menggenggam tangan Joohyunnya dengan sesekali mencium punggung tangan wanitanya, menunggu wanita nya itu tersadar. Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Joohyun membuka matanya.

"BAYIKU" ia meraba perut ratanya dan merasa sakit di sana.
"TAEHYUNG, BAYIKU" Joohyun menangis kencang mengira ia telah kehilangan bayinya.
"TAEHYUNG WANITA ITU MEMBUNUH BAYIKU" iya, Taehyung masih terkesiap dengan tingkah Joohyun yang panik.
"Taehyung kenapa diam saja? Apa sekarang kau akan pergi meninggalkan ku karena sudah tidak ada bayimu di sini? Apa kau akan pergi meninggalkanku untuk bersama Jennie dan anak kalian" Taehyung akhirnya memeluk Joohyun nya itu, ia tidak tahu kalau sebesar ini tekanan yang ia berikan pada istri tercintanya.
"Sayang, dia masih di sini" Taehyung mengelus pelan perut Joohyun.
"Kau lupa bahwa ia bukan saja bayimu ataupun bayiku, ia bayi kita, kita orangtua dari Baby Kim, terima kasih karena sudah kuat menahan sakit itu dan berhasil membuat Baby Kim bertahan"
"Jadi, Baby Kim masih di sini?" tanya Joohyun juga meraba perut rata nya yang hanya di jawab anggukkan oleh Taehyung nya.
"Dan jangan sekali-sekali kau berani memikirkan hal yang tidak mungkin terjadi, kita sudah sepakat untuk saling percaya, istri seorang Kim Taehyung harus percaya bahwa laki-lakinya ini tidak akan mungkin pernah berpaling dari nya, the only one i love in this world is you, kau satu-satu nya keluargaku, kau rumahku" itu Kata Taehyung mempererat pelukan mereka.
"Janji jangan berpikir yang macam-macam lagi ya sayang, di saat kau stress karena banyak pikiran, Baby Kim bisa merasakannya, dan ia bisa turut sakit untuk itu"
"A-aku tidak bermaksud menyakitinya" Joohyun sudah berkaca sekarang.
"Aku tahu, maka dari itu lebih baik kita menjalankan kehamilanmu dari Daegu, sudah lama juga kita tidak ke sana, mungkin dengan hanya hidup berdua, bisa mengurangi semua beban pikiranmu, bagaimana? Kau bersedia sayang?"

.

Sabtu, 8 Februari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang