Seharusnya hari ini Joohyun dan Taehyung kembali ke Deagu. Iya, sudah tiba hari di mana baby berumur tujuh bulan tetapi dari kemarin Taehyung sudah meminta Joohyun untuk mengundur satu hari pemeriksaan baby karena hari ini ada pertemuan investor dari luar yang tidak bisa ia reschedule. Taehyung janji besok ia akan pergi dengan Joohyun ke Daegu. Karena hanya jeda satu hari Joohyun pun mengizinkan Taehyung untuk itu.
"Jangan cemberut begitu sayang, kemarin kan aku sudah minta maaf" Joohyun ngambek as always dan tidak mau berangkat ke kantor.
"Hm"
"Nanti siang kita belanja keperluan baby? Otte? Jam makan siang aku jemput ya, jangan marah lagi, sayangku? Aku akan selesaikan rapat dengan cepat, saranghae" ia mendekap sebentar Joohyun nya lalu mencium puncak kepala wanita nya itu.
"Hati-hati di jalan" akhirnya kalimat pertama hari ini keluar untuk Taehyung.Sesuai janji Taehyung tepat jam dua belas ia keluar dari kantornya untuk menuju rumah menjemput istri tercintanya. Tentu saja setelah ia memenangkan hati investor itu dan mendapatkan kucuran dana yang fantastis, ia janji akan memanjakan Joohyun dan Ahyoung hari ini. Tapi ternyata saat pulang ia melihat istrinya sedang tertidur pulas di ranjangnya tanpa selimut yang menyelimuti.
"Sayang lelah ya" itu kata Taehyung lalu menyelimuti Joohyunnya sebatas dada.
Taehyung merapihkan anak rambut yang menutupi wajah paripurna istrinya.
"Eungh" iya sepertinya Joohyun sedikit terganggu.
"Baiklah sayang, aku tidak akan menganggumu lagi" Taehyung memilih ikut merebahkan diri di samping Joohyun nya.Ia menatap lamat wajah cantik itu. Wajah yang setiap hari menemani hidupnya, teringat bagaimana perjuangan cinta nya untuk mencapai hari ini, menanti kehadiran Ahyoung di tengah-tengah mereka.
"Terima kasih sudah kuat bersamaku" kini Taehyung mengecup bibir cherry yang sedari tadi ia pandang dan ternyata membuat kedua mata cantik itu terbuka.
"Cup" sungguh tindakkan ini di luar ekspektasi Taehyung.
"A-aku mengganggu tidurmu ya?" sekarang Taehyung kaget seperti bocah belasan tahun yang mendapat ciuman pertamanya.
"Aku dan baby merindukanmu, kenapa tidak segera membangunkanku kalah kau sudah datang menjemput? Hm?" jujur Taehyung terkejut dengan perubahan sikap Joohyun yang menjadi sangat lembut dan manja siang ini.
"Kau terlihat lelah sekali sayang, tidurmu sangat lelap, mana tega aku membangunkanmu"
"Bilang saja tidak mau membawaku berjalan-jalan" mulai lagi.
"Siapa bilang? Aku menang tender dan investor asing itu memberikan dana yang sangat besar pada perusahaan kita, bagaimana mungkin aku tidak jadi mengajakmu berbelanja untuk baby? Hm?" Joohyun hanya tersenyum lalu memeluk suami tampannya itu.
"Taehyung hebat" bisiknya pelan di telinga lelaki itu yang mampu membuat lelakinya tersenyum di balik peluknya.
"Aku harus hebat untuk bisa berdiri di sampingmu sayang" Taehyung mengelus pelan punggung istrinya.
"Kalai begitu kita jadi pergi?"
"Tentu saja, aku tunggu di bawah ya sayang" Taehyung memberi waktu istrinya untuk berganti pakaian..
Sekarang keduanya sudah berada di salah satu pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari rumah. Setelah keduanya makan dengan sedikit peedebatan karena Joohyun lagi-lagi mau ramyun dan tidak di perbolehkan oleh Taehyung, mereka berakhir makan jajangmyeon.
"Joo jangan marah lagi please"
"Terserah"
"Joo itu ada toko bayi, kita ke sana ya?" Taehyung menggandeng Joohyun nya memasuki toko itu dan hampir mengambil seluruh barang yang ada di sana.
"Taehyung kalau beli baju bayi jangan banyak-banyak, Ahyoung akan cepat besar nanti baju-baju itu tidak akan lama terpakai"
"Tidak apa, untuk Ahyoung bertukar setiap hari" kalau sudah jiwa belanja Taehyung keluar Joohyun sudah tidak bisa berkata.Setelah selesai dengan semua itu mereka keluar dari toko itu tanpa membawa apa-apa. Bukan mereka tidak jadi membeli, tapi Taehyung menyuruh pegawai toko itu langsung mengirim barang-barang itu ke rumah mereka. Mana mungkin juga ia menyuruh Joohyun nya membawa barang sebanyak itu, kan?.
"Taehyung mau bingsoo"
"Tapi satu saja bagi dua ya?" dari pada tidak dapat sama sekali lebih baik bagi dua dengan Taehyung.
"Iya" akhirnya mereka berjalan ke toko bingsoo sebelum pulang ke rumah.Tapi belum sampai langkah itu ke toko bingsoo. Mata mereka dimanjakan dengan pemandangan yang ada.
"Jennie?" sebut Joohyun pelan saat berpapasan dengan keduanya, iya Jennie dengan Jongin.
Sekarang kurang jelas apanya lagi? Joohyun telah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri Jongin dengan Jennie.
"Seperti dugaanku, kau memang perempuan murahan, bahkan di saat kau mengaku mengandung anak suamiku, kau berkencan dengan laki-laki lain, apa kau juga bermain dengannya? Apa kau juga mengaku anak itu anak Jongin? Atau kau masih bingung siapa sebenarnya ayah anakmu?" tanya Joohyun sarkas.
Jennie kesal, ia melepas tautannya dari Jongin diikuti dengan Joohyun yang melepas tautannya dengan Taehyung. Jennie memulai kegiatan itu dengan menampar Joohyun dan Joohyun yang tidak terima menjambak rambut wanita itu.
"Dasar penggoda" teriak Joohyun.
Jongin dan Taehyung mencoba melerai keduanya tapi mereka berdua malah terdorong karena perkelahian kedua wanita itu, sampai lagi-lagi Jennie mendorong tubuh Joo Hyun karena mencoba melepaskan diri dari siksa Joohyun. Dan Joo Hyun yang lemah terdorong cukup jauh sampai ia jatuh terduduk di lantai pusat perbelanjaan itu. Taehyung dengan emosi mendekat ke Jennie dan menamparnya, tapi saat tamparan itu hendak melayang untuk ke dua kalinya.
"Nunna membutuhkanmu, lebih dari Jennie membutuhkan tamparanmu" itu Jongin menahannya.
Benar Taehyung yang bodoh dengan pintarnya melupakan keberadaan sang istri. Ia segera berlari untuk melihat keadaan Joohyun nya.
"Joo" Joohyun sudah berdarah yang keluar membasahi kedua kakinya.
"Sakit Tae" hanya kata itu lalu Joohyun tidak sadarkan diri.
"Bertahanlah sayang" Taehyung segera menggendong istirnya ke mobil menuju ke rumah sakit..
Jumat, 28 Februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hubb [Completed]
FanfictionHari itu adalah masa orientasi untuk anak-anak yang masuk sekolah menengah pertama di Yong San Internasional School Seoul, karena sekolah ini memiliki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, jadilah masa orientasi...