Honest

944 96 7
                                    

Sekarang perjanjian itu menempel indah di pintu kulkas dengan magnet yang mereka taruh di ujung kertas agar kertas itu merekat di sana. Mereka sepakat menaruhnya di sana agar terlihat mata dan tidak terlupakan oleh mereka tentunya. Sekarang mereka ada di sofa di depan TV dengan Joohyun yang menyender manja pada bahu duaminya.

"Tae, hari ini kau tidak berangkat ke kantor?"
"Kau mau aku pergi bekerja?" Tanya Taehyung
"Eum, aku tidak ingin punya suami yang terlihat seperti pengangguran" jawab Joohyun.
"Baiklah" Taehyung berdiri dari sofa itu tapi seketika itu juga raut wajah Joohyun berubah.
"Taehyung mau kemana?"
"Pulang, aku tidak mepunyai baju di sini" Jelas Taehyung
"Jangan tinggalkan aku" Joohyun kembali dengan mood nya.
"Jadi aku harus bagaimana?" Tanya Taehyung.
"Tidak tahu" Jawab Joohyun lagi seperti akan merajuk
"Ya sudah aku tidak jadi bekerja" Taehyung kembali mendudukkan dirinya.
"Tapi"
"Ya sudah, aku ke rumah untuk ambil baju bersama denganmu. Bagaimana?"
"Eum, baiklah"

Akhirnya mereka keluar dari apartemen itu dan menuju ke mobil untuk ke rumah mereka.

"Setelah ambil bajumu, kita kembali ke apartemen ya" itu Joohyun dengan titahnya.
"Iya Joo, aku juga berencana tinggal di apartemen bersama mu" Jawab Taehyung.
"Kenapa?"
"Baiklah, aku akan jujur, agar kau bisa mempercayaiku, kau ingat di saat aku terlambat menjemputmu? Dan aku mulai salah paham karena melihatmu dengan Seokjin?"
"Tentu saja, mana mungkin aku lupa"
"Hari itu aku ada kerja sama dengan perusahaan luar dan kami melakukan pertemuan di shilla hotel, dan aku tidak tahu kalau yang menjadi wakil dari perusahaan itu Jennie, iya, dia sudah menyukaiku sejak dia masuk SMP"
"Lalu?"
"Aku menjalani pertemuan dengan profesional sampai ia menyuruhku menengguk jus jeruk yang disiapkan oleh pelayan itu, setelah aku bangun, aku sudah ada di kamar dengan dia, posisi kami cukup kacau saat itu, jujur aku tidak mengingat apapun, kau boleh tidak percaya denganku, tapi aku sudah menceritakan semuanya denganmu, saat itu aku langsung bersiap karena melihat jam sudah hampir jam pulang kerjamu, jauh di dalam lubuk hatiku, tidak pernah ada wanita lain selain dirimu, Joo" Joohyun sudah dengan genangan kristal bening yang hampir jatuh.
"Lalu bagaimana kalau dia memang mengandung anakmu? Kau bisa saja melakukannya dengan tidak sadarkan?"
"Tapi aku sangat sadar, tanggung jawabku hanya kau dan bayi kita, keluarga kecil kita, dia hanya menjebakku dan mengambil keuntungan dariku sayang"
"Lebih baik kau jangan tinggal bersamaku terlebih dahulu" kata Joohyun yang terdengar kecewa.
"Aku akan menyerahkan ponselku padamu, kita bertukar ponsel saja, aku juga akan tinggal di apartemen sebelah, jadi kau bisa segera menghubungi ku jika terjadi sesuatu, ku mohon, percayalah padaku, Joo"
"Tapi"
"Kenapa?"
"Hari ini jangan pergi kerja ya, aku tidak mau kau bertemu dengan wanita itu"
"Apapun untukmu" akhirnya Taehyung kembali ke rumahnya hanya untuk mengambil baju dan perlengkapan saja untuk mulai tinggal di apartemen sebelah Joohyun.

"Kenapa tidak tinggal di rumah saja?" tanya Joohyun mengingat sekarang mereka berada di rumah mereka.
"Untuk apa tinggal di rumah tapi tidak dengan dirimu? Untuk apa tinggal di rumah tapi aku tidak menemukan rumahku" itu perkataan yang cukup jelas dari Taehyung.
"Terserah kau saja Mr. Kim"
"Aku juga tidak ingin Jennie menemukan aku jika tinggal di rumah dan memanfaatkanku lagi seperti waktu itu, sementata itu, meninggalkanmu dengan anak kita tinggal berdekatan denga Seokjin membuatku tidak tenang"
"Kenapa?"
"Dia mau menikahimu dan mengambil anakku, aku tidak suka"
"Salahmu sendiri memberikan anakmu padanya"
"Aku tidak" lalu Joohyun tertawa kecil setelah mengejek Taehyung.

.

Minggu, 2 Februari 2020

My Lovely Hubb [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang