Typo bertebaran dimana-mana jadi harap maklum yaa temen-temen semua..
Happy reading***
Lelah.
Satu kata yang mampu mendefinisikan kondisi Raisya saat ini. Bagaimana tidak? Seharian ini dirinya disibukkan dengan banyak kegiatan.Huft. Raisya menghela nafas dan kemudian mengetuk pintu kamar kosannya dengan Alia. Tak lama kemudian muncullah sosok cantik Alia yang masih mengenakan mukena. Mungkin dirinya telah atau akan melaksanakan shalat isya. Pikir Raisya dalam hati.
"Assalamualaikum." Raisya berjongkok untuk melepaskan sepatunya dan menyimpannya di rak sepatu.
"Waalaikumussalam, Sya habis dari mana saja kamu? Kok larut malam begini baru pulang?" Alia menceramahi Raisya seperti ibu kos yang menceramahi anak kosnya.
"Harusnya aku yang tanya kamu Al, habis dari mana saja kamu jam segini baru melaksanakan shalat isya? Aku toh sudah jelas, tadi sore aku mengirimu pesan." Raisya melangkah masuk dan menyimpan kresek makanan yang sempat dibelikan oleh Fatih untuk di kosan katanya.
"Iya Al aku minta maaf, tadi aku ketemu dengan seseorang hingga membuatku lupa waktu." Alia menundukkan wajahnya merasa dirinya telah melakukan kesalahan.
Raisya terkejut saat mendengar jawaban Alia, bagaimana tidak? Hanya bertemu dengan seseorang mana mungkin sampai membuat lupa waktu begitu. Atau jangan-jangan.
"Cowo?." Raisya menatap sinis pada Alia.
Bukan malah menjawab Alia malah semakin menundukkan kepalanya, sehingga tanpa jawaban pun Raisya mampu menangkap jawaban yang sesungguhnya. Ya Alia benar bertemu dengan seorang cowo.
Saat Raisya akan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tiba-tiba terdengar Alia kembali bersuara.
"Sya, tapi aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi." Ucapnya memohon berharap Raisya mau memaafkannya kali ini."Al, kupikir kamu telah mengetahui hukumnya bagaimana. Aku tidak ingin dirimu terjebak kembali dalam asmara yang belum jelas, yang pada akhirnya akan kembali menyakiti dirimu Al. Kecuali jika memang dia telah meminta dirimu kepada orangtuamu." Raisya menutup pintu kamar mandi dan meninggalkan Alia.
Alia tahu mengapa Raisya bersikap demikian. Raisya tak ingin dirinya mengalami hal yang sama seperti apa yang Raisya alami dahulu.
Raisya tak habis pikir dengan cara berpikir Alia, dia terus menerus memberikan janji-jani kepada Raisya bahwa dirinya tak akan mengulangi hal yang sama. Tapi pada kenyataannya dia kalah dengan kata hatinya sendiri dan memenangkan pemikirannya. Alia Alia, harus dengan apa aku menasihatimu. Bahwa aku tak ingin dirimu terjebak dalam hubungan asmara yang belum pasti arahnya. Batin Raisya
Setelah perang dengan pemikirannya sendiri akhirnya Raisya memilih untuk tidur dan mengistirahatkan otaknya. Biarlah besok pagi semoga akan ada titik terangnya.
Alia yang sedari tadi hanya melihat gerak gerik Raisya merasa tak enak hati dengan Raisya, pasalnya dirinya telah mengingkari janjinya lagi dan lagi. Ya Allah.
Pada saat Alia akan menaiki kasur dan bergegas tidur menyusul Raisya. Alia melihat ada plastik yang sedari tadi membuat dirinya penasaran sebenarnya apa isi di dalamnya tersebut. Akhirnya Alia kembali memutuskan bangkit dan meraihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...