Pernahkan kalian semua berpikir, semua ini telah digariskan oleh-Nya. Kita hanya perlu menerima dan melakukan bukan melawan bahkan dengan cacian. Hadapi, Hayati, Nikmati.
🍁🍁🍁
Lagi dan lagi Raisya mencoba untuk menghilangkan rasa gelisah yang ada di dalam hatinya. Pasalnya hari ini adalah hari dimana Raisya akan fitting baju pengantin, yang artinya Raisya akan mengetahui siapa calon imamnya kelak. Sampai saat ini pun Raisya masih mengharapkan sosok Dokter yang dikaguminya menjadi calon imamnya, namun Raisya pun tau tak akan mungkin baginya. Bagaimana tidak? Dokter Fatih pun akan melaksanakan pernikahan sama seperti dirinya.
Bahkan dalam kurun waktu tiga minggu belakang pun, Raisya terus saja uring-uringan. Jika bukan Tantenya yang memaksanya untuk ikut dalam persiapan pernikahan ditambah dari pihak laki-laki pun menyerahkan semuanya pada pihak perempuan membuat Raisya tidak memiliki lagi alasan untuk terus bermalas-malasan.
“Sya, 30 menit lagi Tante kesini. Kamu cepat siap-siap untuk fitting baju pengantin. Kamu gak lupa kan?” teriak Tante Lisa dari lantai bawah. Meski bukan Kakak kandung pun Raisya sudah menganggap layaknya seorang Kakak.
“Raisyaaaaaaaa!!!” teriaknya sekali lagi. Mungkin karena tidak ada jawaban dari Raisya.
“Iya Tan.” Jawabnya, namun tanpa ada nada jengkel.
Tiga puluh menit kemudian ternyata Tantenya memang datang dan menepati perkataannya. Raisya tertawa melihat tingkah Tantenya yang memang sangat disiplin terhadap waktu, bahkan sudah sedari Tantenya duduk dibangku Sekolah Dasar pun sudah sadar akan disiplin terhadap waktu, meskipun tidak diajarkan oleh kedua orang tuanya.
Saat ini dirinya dan Tantenya sedang dalam perjalanan menuju tempat fitting baju yang sudah ditentukan sebelumnya ditemani dengan supir keluarga. Namun saat sudah sampai di tempat fitting baju tiba-tiba Kakaknya mengatakan jika dirinya tak bisa mengantarkannya ke dalam, karena ada urusan yang harus segera diselesaikannya. Huft semoga saja saat aku bertemu dengannya nanti tidak menyebablkan banyak pertanyaan mengerubungiku. Batinnya dalam hati.
“Assalamualaikum, Selamat pagi. Dengan Nn. Raisya?” Tanya resepsionis dari Wedding Organizer tersebut saat dirinya sudah memasuki sebuah gedung yang cukup elegan dengan desain yang sederhana namun mampu membuat semua orang yang melihat berdecak kagum.
Ditambah dengan beberapa lukisan kaligrafi yang menambah kesan keeleganan dari bangunan tersebut. Ya memang Raisya memilih WO yang berlandaskan islami, Raisya mencari WO yang mampu menampung semua ceramahnya. Untungnya saja Raisya menemukannya bagaimana jika tidak?.
“waalaikumussalam, Ah iya nama saya Raisya.” Raisya tersenyum kepada resepsionis tersebut.
“Mari ikut saya Kak!.”perintahnya kepada Raisya agar mengikuti langkah kaki resepsionisnya.
“ini gaun yang akan digunakan untuk akad, dan yang sebelah kanannya untuk resepsi beserta dengan kedua gaun yang sebelahnya.” Entah saking kagumnya dengan keempat baju yang ada dihaddapannya hingga membuat dirinya tak sadar jika dirinya sudah tak bersama dengan respsionis yang tadi melainkan dengan desainer langsung dari gaun pernikahannya.
“Mashaallah. Ini indah!” ceplos Raisya tanpa mengalihkan pandangannya dari gaun yang ada dihadapannya.
“Kalau yang ini untuk mempelai prianya. Bagaimana? Apa ada bagian yang kurang suka? Boleh mengatakannya langsung pada saya.” Tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...