Aku tidak tahu seberapa penting aku dihidupmu, namun aku berharap kamu tetap membimbingku dengan tanpa
-Raisya Sazzuina Sakhi-🍁🍁🍁
Mungkin orang akan mengatakan jika Raisya sangatlah beruntung, bisa mendapatkan seorang suami yang tampan, hafidz Qur'an, seorang dokter. Raisya pun menyadari itu, impiannya yang dulu ingin memiliki seorang suami Dokter kini terwujud, dahulu ia sangat menginginkan akan hal itu. Mengingat dirinya yang sempat bercita-cita menjadi Dokter harus kandas karena suatu alasan, dan karena alasan inilah ia ingin suaminya kelak yang menggantikannya. Dan see sekarang imlian itu sudah terwujud. Betapa Allah sangat baik padanya, Mashaallah.
Raisya lagi dan lagi hanya mampu memandang Fatih yang sedang menjelaskan secara rinci mengapa bisa terjadi, Raisya tak henti-hentinya mengucap syukur karena telah disatukan dengan orang yang dicintainya meskipun itu hanya dirinya. Tak masalah bagi Raisya asal Fatih cinta kepada Tuhan-Nya.
"Satu bulan sebelum penelitian, aku memang sudah dijodohkan dengan teman Aba yang ternyata adalah teman semasa kecilku. Senang bukan main saat itu yang kurasakan..." Fatih menarik nafas untuk melanjutkan ceritanya tersebut.
Berbeda dengan Raisya, entah mengapa ia merasa hatinya sedikit nyeri ketika Fatih mengatakan hal tersebut. Namun, Raisya tak dapat memungkirinya ia harus siap menerima fakta yang ada.
"Hingga tepat sehari sebelum penelitian, ia pergi keluar negeri untuk melanjutkan studinya mengambil program profesi sekaligus mendaftar di salah satu rumah sakit di sana. Saat itu aku yang tak tahu apapun rasanya sangat sakit saat mengetahui dirinya telah berada disana tanpa memberitahuku..." Fatih memandang Raisya, memastikan jika Raisya baik-baik saja.
"Tepat sebulan yang lalu, ia kembali mendatangiku dan meminta maaf. Aku yang saat itu tak tahu harus apa meminta Aba untuk memutuskan. Pada saat Aba kembali memutuskan untuk meneruskan pertunangan ini hingga pernikahan, disatu sisi aku merasa senang dan disisi lain aku masih merasa kesal.."
"Mas Fatih tak usah melanjutkan jika dengan bercerita mampu membuatmu tertekan." ucap Raisya pada Fatih. Tidak. Tidak sepertinya disini yang tertekan adalah Raisya, mengetahui bahwa orang yang dicintainya sangat mencintai teman kecilnya membuatnya semakin tak tahu harus bersikap seperti apa.
"Tidak. Aku tak ingin ada kesalahfahaman antara kita, aku akan melanjutkannya." Fatih tersenyum.
"Dan setelah kejadian tersebut kami kembali dekat, namun lagi dan lagi ia menghilang saat seminggu sebelum pernikahan. Aba sangat-sangat kecewa karena tingkahnya, dan Aba teringat dengan cerita Abi jika ia ingin menikahkan anaknya. Maka Aba tak ambil pusing, ia langsung melamar pada keluargamu bahkan akupun tak tahu."
"Rumit memang cerita kita, namun itulah yang terjadi Ca, aku ingin setelah kamu mendengar cerita ini kita harus sama-sama saling terbuka. Aku akan mencoba mengikhlaskan semuanya dan kamu pun harus begitu. Karena saat ini aku ingin kita sama-sama mengejar Jannah-Nya."
Fatih memang mengagumi Raisya, namun mengagumi bukan berarti mencintai bukan?. Sehingga akan mudah dirinya untuk mengikhlaskan dan belajar mencintai Raisya.
"Maaf sudah memaksamu untuk menjelaskannya. Bimbing aku Mas, karena aku pun membutuhkan bimbinganmu." Tidak, bukan itu yang ingin Raisya katakan. Kata 'I love you' itulah yang ingin Raisya katakan, namun disini ia pun harus sadar diri jika mungkin Fatih belum bisa melupakan mantan tunangannya yang dulu sempat Raisya ketahui ketika akan mengantarkan laporan hasil penelitian.
"Inshaallah, aku akan selalu membimbingmu karena kini aku adalah imammu. Namun saat ini ada hal penting yang harus kita lakukan, yaitu packing-packing." ucapan Fatih tersebut menyadarkan Raisya jika memang kini dirinya harus menyiapkan perlengkapan untuk keperluan dua orang bukan hanya untuk dirinya seorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...