Ep. 7 Waktu

4K 189 0
                                    

Assalamualaikum sahabat hijrah
Yang masih setia membaca PC ini aku ucapkan terimakasihh 😆 karena adanya kalian yang membuatku semangat untuk terus menulis. Tapi mohon maaf baru kali ini bisa update lagi setelah sekian lama hehe...

Jadi selamat membaca ya teman

"Tetap Al-Quran yang dijadikan bacaan utama"

------------------ Happy Reading -----------------

Terdengar suara bergemuruh seperti suara pijakan kaki yang sedang berlari. Segera Alia mengecek suara apakah itu, meskipun Alia tau itu suara pijakan kaki. Namun, lebih tepatnya ia ingin mengecek siapakah seseorang yang menimbulkan suara itu?

Ternyata benar dugaan Alia, suara tersebut adalah suara pijakan kaki dari orang tua Raisya. 'huh mereka ini, padahal anaknya sedang sakit tapi mengapa malah menimbulkan suara bising seperti itu ' Alia menepuk jidatnya sendiri, ternyata orang tua dan anak tidak beda jauh jika sedang dilanda rasa khawatir.

Alia tak kembali masuk ke dalam ruangan melainkan mempersilahkan Umi dan Abi Raisya untuk masuk.
"Assalamualaikum, nak. Benar Raisya di dalam?." Umi terlihat sedang mengatur nafas.

"Waalaikumussalam, Umi, Abi. Iya benar Raisya di dalam. Silahkan Mi, Bi. Masuk." Setelah mencium tangan Umi dan Abi Raisya, Alia mempersilahkan keduanya untuk masuk.

"Nak Alia tidak ada jadwal kuliah?." Umi bertanya setelah menaruh tas yang ia bawa di nakas.

"Sudah tidak ada jadwal kelas lagi Umi, kemarin kan UAS sudah selesai." Alia tersenyum.

"Nak, terimakasih ya. Sudah membawa Raisya ke rumah sakit tepat waktu." Entah hanya perasaan Alia saja atau bukan, ia merasa bukan Umi yang tampak sangat khawatir, tetapi justru Abi. Terlihat dari bagaimana Abi mengucapkan terimakasih pada Alia.

"Raisya sudah Alia anggap saudara Alia Bi, jadi Alia rasa itu sudah kewajiban Alia." Abi terlihat tersenyum kepadanya.

Alia hampir saja lupa, sebelum Raisya drop, Raisya sempat memberikan desain jilbab yang akan lounching pada bulan ini. Itu tandanya sekarang ia harus segera memberikan desain tersebut kepada team Raisya.

Raisya memang sudah menggeluti dunia bisnis saat dirinya menginjak semester 2, namun semakin matang saat dirinya menginjak semester 3. Bukan hanya sebuah hobi tapi sebuah mimpi yang sudah ia rancang dari dulu. Kini Raisya memiliki brand hijab yang cukup terkenal dengan nama brand 'Khufaira Fashion'.

Dari sanalah, ia mulai bisa membiayai kuliah dan biaya kos sendiri, serta menabung. Bukan untuk keperluan pernikahan kelak, tetapi untuk keperluan sang adik yang harus dioperasi dan memerlukan uang yang tak sedikit. Dan kini Raisya sedang merancang untuk membuat brand kosmetik. Memang cita-cita untuk sukses sudah ia tanamkan sedari kecil. Sehingga apapun halangan dan rintangan tetap ia akan lewati.

Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa inilah yang membuat Raisya kembali drop, deadline desain jilbab yang akan segera launching belum lagi Raisya harus menyelesaikan Laporan nya, hingga terkadang ia lupa makan bahkan pernah satu hari sebelum ia menyerahkan laporan tersebut pada dokter Fatih dirinya tidak sempat untuk makan. Satu hari itu ia habiskan di perpustakaan umum hanya untuk mencari literatur untuk menguatkan laporannya tersebut.

"Umi?." Sata dirinya membuka mata, bukan tak kaget lagi ketika yang pertama kali ia lihat adalah Uminya. Pasalnya ia sudah memberi tahu Alia untuk tidak memberitahukannya pada umi. 'huh Alia memang tidak bisa diajak kompromi' Raisya mencebik.

Pelabuhan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang