Ep. 12 Ikhlas

4K 170 2
                                    

Assalamualaikum sahabat hijrah
Yang masih setia membaca PC ini aku ucapkan terimakasihh 😆 karena adanya kalian yang membuatku semangat untuk terus menulis. Tapi mohon maaf baru kali ini bisa update lagi setelah sekian lama hehe...
Jadi selamat membaca ya teman

"Tetap Al-Quran yang dijadikan bacaan utama"

---------------- Happy Reading ---------------

Saat tiba di rumahnya dan membawa dua kantong belanjaan milik Alisa. Lol surprise tepatnya. Fatih sempat dibuat tak mengerti mengapa gadis zaman sekarang sangat menyukai mainan tersebut bahkan wanita dewasa pun tak sedikit yang ikut membelinya.

Rupanya saat mereka sudah sampai di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya saat mereka sudah sampai di rumah. Fatih dan Alisa. Tak ada satupun anggota keluarga yang sudah pulang ke rumah dari aktivitasnya masing-masing. Saat dirinya ingin membersihkan diri menuju kamar dan membiarkan Alisa beserta keponakannya yang memang baru pulang dari sekolah membuka mainan yang katanya mengasikkan tersebut, tiba-tiba ponsel yang ada di sakunya berdering.

"Assalamualaikum." ucapnya saat mengetahui mengapa rekan kerja nya di Rumah Sakit menelponnya.

"Waalaikumussalam, Tih. Bisa ke RS sekarang? Ada kecelakaan yang menyebabkan banyak korban berjatuhan. Dokter yang sedang shif sedikit, kami membutuhkan bantuanmu."

"Astaghfirullahaladzim, baiklah aku berangkat sekarang."

Setelah dirinya menutup telepon. Segera ia mengganti pakaiannya dan menyiapkan segala perlengkapan dengan terburu-buru. Hingga ia sempat salah memasukkan kancing kemeja pada lubang yang benar.

"Alisa sama Kakak dulu ya. Bang Fatih mau ke Rumah Sakit dulu. Nanti telpon Bang Fatih saja kalau ada apa-apa, ok cantik!." teriaknya dari tangga teratas seraya menuruni tangga dengan tergesa.

Untung jalanan kali ini sedang lengang dan tidak sedang macet. Sehingga waktu tempuh yang biasa ia lalui menuju Rumah Sakit selama 60 menit kini bisa ia tempuh dalam waktu 30 menit.

Memang yang dikatakan rekannya Dokter Faraz benar. Suasana Rumah Sakit kali ini sedang ramai, bahkan ia tidak bisa membedakan mana perawat dan mana pengunjung karena keduanya hampir menggunakan warna baju yang sama dan dipenuhi warna merah dari darah korban.

Ia ditugaskan untuk menangani operasi salah satu korban. Karena Dokter yang lain pun mendapatkan tugas yang sama yaitu mengoperasi. Tak banyak waktu, ia segera memasuki ruang operasi bersama dengan perawat-perawat yang akan membantunya.

Lampu ruang operasi telah berubah menjadi padam, menandakan bahwa operasi tersebut telah selesai dilakukan. Fatih segera keluar dari ruangan tersebut, dan membiarkan para perawat tersebut membereskannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pelabuhan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang