Ep. 11 Inikah jawaban-Mu?

3.9K 189 5
                                    

Assalamualaikum sahabat hijrah
Yang masih setia membaca PC ini aku ucapkan terimakasihh 😆 karena adanya kalian yang membuatku semangat untuk terus menulis. Tapi mohon maaf baru kali ini bisa update lagi setelah sekian lama hehe...
Jadi selamat membaca ya teman

"Tetap Al-Quran yang dijadikan bacaan utama"

---------------- Happy Reading ---------------

Setelah dirinya mengurus seluruh persyaratan untuk melanjutkan pendidikannya di negeri paman sam tersebut. Ia segera melajukan motornya menuju rumahnya. Bukan tanpa alasan, melainkan memang dirinya sedang tidak enak badan, sehingga memilih untuk ke rumahnya  meskipun Alia mengajaknya untuk mencari makan.

Namun,  baru saja dirinya akan memasuki gerbang rumahnya. Ia heran, mengapa di rumahnya banyak sekali mobil-mobil yang ia yakini mobil-mobil tersebut adalah mobil-mobil keluaran terbaru dan hanya orang-orang yang tertentu lah yang memilikinya.

Tanpa banyak kata ia segera memasuki rumahnya melalui pintu samping,  karena ia pikir mungkin itu tamu dari Abinya dan ia tidak ingin mengacaukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa banyak kata ia segera memasuki rumahnya melalui pintu samping,  karena ia pikir mungkin itu tamu dari Abinya dan ia tidak ingin mengacaukannya.

"Dorr!!!."

"Allahuakbar." spontan Raisya mengucapkan takbir karena dirinya terkejut,  pasalnya baru satu langkah dirinya memasuki rumahnya. Tiba-tiba dari arah belakang adiknya Arkhan mengejutkannya. Mengesalkan. Pikirnya.

"De,  apa-apaan si kamu. Untung Kakak ga punya riwayat jantung." ucapnya seraya mengelus dadanya.

"maaf maaf Kak. Habis Kakak ini masuk udah kayak maling aja. Pake lewat pintu samping segala." jawab Arkhan yang masih teroingkal-pingkal melihat keterkejutan Kakaknya.

"dipanggil tante tuh Kak, katanya jagain Amara." lanjutnya seraya melengang meninggalkan Kakaknya tanpa memberitahu dimana keberadaan Amara.

Setelah dirinya mengganti pakaian, ia segera mencari Amara,  yang ia yakini anak itu sedang berada di taman belakang.

See. Benar bukan anak itu memang sedang berada di taman belakang. Bermain dengan keponakan dan sepupunya yang lain, yang lasti berumur sekitar 2-5 tahu.

Oke tugasku menjadi pengasuh bayi dimulai. Langkah demi langkah terus melaju, namun ia melangkah layaknya maling. Mengendap-endap berniat untuk mengagetkan keponakannya Amara.

"Dorr!!!." teriaknya dari arah belakang.

Namun sayang, yang dikagetkan hanya melihat ke arah Kakaknya tersebut seraya tertawa dan seolah ingin mengatakan. Wlee Kak Raisya garing!. Bukan Amara yang terkejut tetapi keponakannya yang baru menginjak 2 tahun tersebut menangis, terkejut karena ulah Raisya.

Raisya dengan tertawa mengambil keponakannya tersebut dan menggendongnya. Ia tak mengira bahwa keponakannya akan menangis seperti ini.

"sini sama mbak, Kak. Sekalian mau ditidurkan." mbak Raisya menegurnya dari belakang dan mengambil keponakannya tersebut dari gendongannya.

Pelabuhan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang