Karena wanita dan pendidikan sangat erat kaitannya dengan kehidupan.
🍁🍁🍁
Sebuah kebahagiaan besar bagi Raisya dan Fatih, setelah tiga bulan yang lalu mereka memeriksakan kandungan Raisya dan mengetahui jika Raisya tengah mengandung bayi kembar.
Sejak saat itu pula, Raisya selalu menuruti perintah Fatih agar selalu menjaga kesehatannya. Bagaimana tidak, ia sangat menginginkan anak kembar bahkan sejak ia belum menikah. Rupanya, Allah telah mengabulkan doanya.
Raisya sempat mempertanyakan, gen dari mana hingga ia bisa mengandung bayi kembar. Akhirnya jawaban itu keluar dari mulut suaminya sendiri, bahwa sebenarnya Fatih memiliki saudara kembar. Namun, saat dilahirkan ia terlilit tali pusarnya sendiri sehingga tidak bisa diselamatkan.
Pantas saja kehamilan Raisya sempat membuat Fatih keheranan, karena di usia kehamilannya yang menginjak 5 bulan justru perutnya sudah sangat besar seperti orang yang sedang mengandung 9 bulan, sehingga dirinya tak begitu terkejut saat mengetahui kehamilan kembar pada istirnya itu.
"mas, bangun!" Raisya menepuk pelan pipi Fatih mencoba membangunkannya.
"hmmm?" Fatih membuka matanya menatap Raisya. Kemudian meraih jam untuk melihat pukul berapa saat ini. Fatih terkejut saat melihat masih pukul 1 dini hari, bahkan dirinya merasa baru saja memejamkan matanya.
"kenapa, Ca? Ada yang sakit?" Fatih bangkit berhadapan dengan Raisya yang duduk di hadapannya.
"aku ingin makan mie." ucap Raisya terlihat ragu.
"hanya kali ini saja ya!" Fatih memberi peringatan pada Raisya, ia sendiri tak tega setelah beberapa kali menolak keinginan Raisya akhirnya untuk kali ini ia tak akan menolaknya, semoga saja keputusannya benar.
"iya!" Raisya menganggukan kepalanya dengan mata berbinar, tak biasanya Fatih akan mengiyakan keinginannya.
"mau mas temani?" Fatih bangkit memakai kaosnya.
Raisya menggeleng, kemudian Fatih menghampiri Raisya yang masih duduk di tepi ranjang.
"terus mau bagaimana?" tanya Fatih seraya mensejajarkan wajahnya dengan perut sang istri. Mengusapnya dan menciumnya lembut.
"mas yang masak untukku." sontak Fatih membulatkan matanya menengadah ke atas menatap wajah Raisya, kemudian kembali menunduk dan mengusap perut istrinya.
"ini kemauan kalian atau ibu kalian, hmmm?" tanyanya seolah berbicara dengan calon anak-anak nya.
"kemauan kami!" jawab Raisya menirukan gaya bicara anak kecil, Fatih tersenyum dan menggenggam tangan Raisya membawanya menuju dapur.
Fatih mulai menyiapkan segala bahan masakan untuk membuatkan mie rebus layaknya mie yang dijual oleh pedagang nasi goreng, karena itu yang diinginkan Raisya.
Fatih bersyukur karena dirinya saat kuliah dulu sempat kos dan keadaan memaksanya untuk bisa memasak, sehingga tak ada alasan bagi Fatih untuk menolaknya.
Setelah semuanya siap, Fatih segera menghidangkannya dihadapan Raisya. Fatih memang hanya membuatkan satu mangkuk karena dirinya sedang tak ingin makan.
"terimakasih, sayang." Raisya tersenyum seraya meraih mangkuk mie yang sudah Fatih siapkan.
"lain kali, jangan ngidam mie rebus lagi ya." Fatih mengacak rambut Raisya. Dan berhasil membuat Raisya mencebikkan bibirnya.
Baru tiga suapan pertama Raisya sudah memberikannya kembali mangkuk yang masih penuh dengan mie itu pada Fatih.
"loh, kenapa? Tidak enak ya?" Fatih mengernyitkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...