Ep 21 teguran

4K 168 2
                                    

seperti dirimu yang memberikan hatimu padaku karena Dia
🍁🍁🍁

--Happy reading--

"Karena Allah menginginkan aku untuk memilihmu."

Kata-kata tersebut, entah mengapa selalu terngiang-ngiang di kepala Raisya. Raisya berharap dan selalu berdoa semoga suatu saat nanti Fatih akan selalu berada di sampingnya dan selalu menerima kekurangan maupun kelebihannya.

"Ica... Ca?" Raisya tersadar dari lamunannya saat terdengar suara Fatih memanggilnya.

Kini keduanya memang sudah berada di apartemen mereka, bahkan sedang membereskan barang-barang yang mereka bawa.

"ah iya Mas?" Raisya segera menghampiri Fatih.

"kamu lihat catatan kedokteranku?" Fatih bertanya seraya membuka satu koper yang berisi buku-buku referensi milik Fatih dan Raisya.

"ada di tasku Mas, sebentar aku ambilkan." Raisya menghampiri tasnya yang tergantung dan mengambil buku yang bertuliskan "Catatan kedokteran" milik Fatih.

"terimakasih." Fatih tersenyum seraya mengacak-ngacak pucuk kepala Raisya yang masih tertutup hijab.

Saat selesai membereskan semua barang-barang dari koper, Fatih memilih untuk membuka kembali buku catatan kedokteran miliknya. Berbeda dengan Raisya, karena merasa lapar dirinya segera bergegas menuju dapur.

Namun karena tidak menemukan makanan satupun, ia lebih memilih menuju kamarnya menemani Fatih.

"tidak tidur?" tanya Fatih yang melihat Raisya menghampirinya dan duduk di sampingnya di atas ranjang, dengan menyandar pada kepala ranjang.

"aku ingin menemani Mas Fatih." Raisya tersenyum, kemudian Fatih menganggukkan kepalanya.

Jika Fatih sedang mengulang kembali mengenai kedokteran, berbeda dengan Raisya. Ia lebih memilih asik dengan sketchbook nya dan mulai menggambar.

Fatih yang penasaran apa yang dilakukan Raisya, ia kemudian meliriknya dan menemukan Raisya sedang mendesain sebuah gamis yang menurut Fatih sangat keren.

"sejak kapan kamu menggeluti dunia seni?" Fatih bersuara dengan tatapan masih pada catatan kedokterannya.

"ah, sebenarnya awalnya hanya hobi saja Mas." Raisya yang tersadar segera menutup sketchbook nya.

"tapi seperti yang sudah mahir." Fatih menatap Raisya. Raisya hanya menaikkan sebelah alisnya seperti mengatakan "masa?."

"Mas, sudah waktunya kamu istirahat. Dari kemarin kamu hanya tidur ayam belum sepenuhnya istirahat." Raisya menutup catatan kedokteran milik Fatih dan meraih tangan Fatih untuk ia ajak ke kamar mandi, bersih-bersih sebelum tidur.

Sebenarnya Fatih belum mengantuk, namun karena tak ingin mengecewakan Raisya akhirnya ia menurut dan mengikutinya menuju kamar mandi.

Sebelum tidur, Fatih selalu melaksanakan kegiatan yang Akhir-akhir ini menjadi rutinitasnya. Yaitu memegang pucuk kepala Raisya seray mengucapka doa.

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِك مِن شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ

"Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan istriku dan kebaikan apa yang ia munculkan pada pernikahan. Dan aku berlindung padamu dari keburukan istriku dan keburukan apa yang ia munculkan pada perrnikahan."

Pelabuhan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang