keraguanku telah kau kikis habis dengan cintamu padaku.
🍁🍁🍁
"tapi, mas... " Raisya berpikir sejenak seraya mengecek ponselnya, takut-takut ia salah menyebutkan nantinya.
"dua minggu lagi, aku harus sidang yudisium profesi apoteker. Aku tak ingin menganggumu, karena kamu tahu sendiri kan mas... " Raisya menunduk, sebenarnya ia sangat ingin tinggal bersama Fatih namun Raisya sendiri tahu jika ada sidang begini pasti yang ia repotkan pertama kali adalah Fatih.
"ada waktu mahasiswa untuk mempersiapkan itu semua bukan?" Fatih menatap Raisya lekat.
"satu minggu." jawab Raisya singkat.
"kalau begitu, mulai besok kamu tinggal bersama mas di Berlin. Setidaknya di sana dekat dengan tante Aca, dan aku tidak akan terlalu mengkhawatirkanmu. Dibanding disini kamu tinggal sendiri itu membuat aku semakin khawatir karena memikirkanmu."
Raisya menatap Fatih, ia sendiri tak yakin. Apakah memang benar Fatih akan dipindahkan di Berlin.
"mas, apa mas Fatih akan tetap praktek di Berlin?"
"mas, baru saja dapat surat edaran dari dokter Abraham bahwa dokter yang kemarin sempat dipindah tugaskan ke Rumah Sakit Pusat akan selamanya disana selama masih menjadi mahasiswa."
Raisya mengangguk-anggukan kepalanya, ia kira hanya sementara dua atau satu bulan tapi rupanya selamanya, selama menjadi mahasiswa.
"mau, ya? Setidaknya jika kamu berada di samping mas. Pikiran mas tidak akan terlalu bercabang nantinya." Fatih memohon pada Raisya agar menurutinya kali ini.
"iya, mas. Raisya mau." Raisya tersenyum hangat pada Fatih.
Fatih segera meraih Raisya dalam pelukannya dan sesekali mengusap perut istrinya yang di dalamnya terdapat buah cinta mereka.
-OoO-
Matahari sudah keluar dari tempat persembunyiannya, kedua insan yang sebelumnya masih bergelung dengan selimut kini sudah rapih dengan beberapa perlengkapan karena harus menetap di Berlin.
"ya ampun, mas. Kamu ini masa dari tadi masih pakai kemeja." Raisya menghampiri Fatih dan membantunya memakaikan kemeja beserta dasinya.
Setelah keduanya siap dengan membawa satu tas koper, Fatih dan Raisya segera keluar dari apartemen dan berjalan menuju parkiran.
"yakin tidak ada yang tertinggal?" tanya Fatih meyakinkan Raisya saat sudah berada di dalam mobil.
"iya mas." Raisya memasang sabuk pengamannya dan mengangguk pada Fatih.
Fatih mulai menjalankan mobilnya dengan santai tak terkesan buru-buru. Raisya lebih memilih membuka-buka ponsel suaminya yang isinya lebih banyak foto-foto mengenai medis dibanding foto dirinya.
Raisya tersenyum, ia tak tahu mengapa ia bisa menikah dengan makhluk super sibuk yang lebih mementingkan pekerjaannya dibanding istrinya sendiri.
"kenapa kamu, Ca?" Fatih yang merasa aneh melihat Raisya tersenyum sendiri akhirnya bertanya.
"tidak, mas. Hanya saja bagiku ini lucu." ucap Raisya masih dengan tawa renyahnya namun tak sekalipun memalingkan wajahnya dari ponsel milik Fatih.
"apa yang lucu?" Fatih mendekati Raisya saat terlihat lampu merah menyala.
"tidak. Tidak, mas." Raisya segera membuka aplikasi instagram di ponsel Fatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...