Ep. 15 New life

4.9K 202 0
                                    

"Pegang tanganku, jangan pernah kau lepaskan. Karena kini aku yang bertanggungjawab akan dirimu."
Fatih Al-Farisy

🍁🍁🍁

Setelah semua acara resepsi nya selesai. Raisya memilih untuk segera menuju kamar yang telah disiapkan, ia masih belum menyangka mengapa tiba-tiba Dokter Fatih lah yang menjadi pendampingnya. Apakah karena memang dirinya yang enggan untuk melihat undangan pernikahannya atau memang dari pihak keluarga yang menyembunyikan darinya?!

Ceklek
Saat dirinya akan membersihkan wajahnya dari tebalnya make up yang ia gunakan hari ini. Tiba-tiba terdengar bunyi yang menandakan bahwa pintu kamarnya dibuka oleh seseorang dan berhasil membuat Raisya terkejut, seraya mengucapkan "Astaghfirullah." dalam hatinya.

Saat dirinya akan melihat siapa seseorang yang telah masuk ke kamarnya tersebut, ia kembali dibuat terkejut dengan kehadiran Dokter Fatih yang ada di belakangnya sedang memperhatikannya. Mungkin ia juga masih tak menyangka sama sepertiku. Pikir Raisya.

"Ehh.. Do..kter Fatih." ucap Raisya gugup. Ia bingung harus bersikap seperti apa.

"Assalamualaikum.. " jawab Fatih seraya tersenyum ke arahnya.

"Wa..walaikumussalam. Loh Dokter Fatih sudah disini?" masih Raisya yang bertanya dengan gugupnya.

"Dokter?" jawab Fatih penuh tanda tanya.

"Iya, tamu sudah pulang semua. Tadi kebetulan Tante Lisa yang menyuruh aku untuk menemanimu." tambahnya sebelum Risya menjawab pertanyaannya. Namun, lagi dan lagi ucapan Fatih berhasil membuat dirinya merasa terbang. Bahasa anak milenial sekarang itu ngefly.

"terus aku harus panggil apa dong? Kak?Abang? Atau Mas?." kini Raisya yang bertanya dengan wajah polosnya. Yang membuat Fatih ingin tertawa dengan wajah polosnya tersebut.

"Sesukamu, senyamanmu. Aku suka dengan apapun panggilan yang kamu berikan untukku. Karena kini aku bukan seorang Dokter jika dirumah, melainkan suamimu." Fatih menuntun Raisya untuk duduk di sofa yang tersedia di kamar tersebut.

"Mas Fatih..." ucap Raisya malu-malu. Namun berhasil membuat Fatih tersenyum.

"Aku suka" hanya itu kata yang keluar dari mulut Fatih.

Hening, baik Fatih maupun Raisya tak tau harus mengucapkan apa. Mungkin karena ini semua terjadi begitu tiba-tiba sehingga rasanya masih tak menyangka. Raisya hanya mampu memandang bunga mawar yang terhampar indah diatas ranjangnya saat ini. Bukan. Bukan. Bukan hanya ranjangnya saat ini melainkan ranjang miliknya dan Fatih.

"Sya."
"Mas."

Ucap keduanya bersamaan, Raisya dan Fatih hanya mampu saling mmandang seraya tersenyum. Kikuk. Canggung. Itulah yang saat ini keduanya rasakan. Mungkin karena memang baik Raisya maupun Fatih tak pernah berduaan dengan lawan jenis apalagi dalam ruang tertutup seperti sekarang ini.

"kamu saja dulu.." ucap Fatih. Raisya hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban jika ia yang akan berkata lebih dulu.

"Mas Fatih. Aku butuh penjelasan!" Raisya berkata denga tegas sekaligus memelas. Berharap Fatih memang akan menjelaskan semuanya dengan detail.

"aku rasa disini bukan hanya kamu yang membutuhkan penjelasan, aku pun membutuhkannya." jawab Fatih dengan lembutnya.

"Aku akan menjelaskan dari segi pandangku, tapi aku ingin setelah aku menjelaskan semuanya. Aku tak ingin ada salah faham diantara kita." Fatih meremas jemari Raisya yang ada di genggamannya.
Raisya hanya mampu menganggukan kepalanya sebagai jawaban, meski ia sendiri pun tak yakin dengan semua yang akan Fatih bicarakan.

Pelabuhan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang