🎶Albi nadak by Kayla Zam-zam
-OoO-
Namun, sekuat apapun aku mencoba jika kamu tak ada niat memahami perasaanku,
Itu semua akan sia-sia.🍁🍁🍁
Fatih masih tetap pada posisinya, memandang Raisya tanpa tahu harus melakukan apa. Karena matanya sudah meminta untuk diistirahatkan, akhirnya Fatih memilih untuk memejamkan matanya sebentar berniat untuk menghilangkan rasa kantuk karena lelah dalam dirinya.
Fatih tak mempedulikan dirinya yang masih mengenakan pakaian basah dengan sedikit noda darah karena menangani korban tadi. Ia tidur di tepi kursi yang Raisya tiduri, tanpa tahu jika sang empu ternyata hanya memejamkan mata bukan tidur.
Sejujurnya Raisya merasa khawatir juga tak tega melihat Fatih seperti itu, namun ia sendiri pun masih kecewa akan sikap suaminya itu yang seakan tak peduli dengannya dan lebih mementingkan pekerjaannya. Biar saja ia egois malam ini, pikirnya.
Saat waktu menunjukkan pukul 03.00 pagi, Raisya terbangun. Ia merasakan seluruh tubuhnya kaku, pegal bahkan rasanya menoleh sedikitpun sakit. Ia sengaja tak bergerak banyak karena takut membangunkan Fatih di bawahnya.
Saat hendak berjalan, rupanya pusing yang melandanya belum juga pulih. Apalagi ruam merah di kaki dan tangannya akibat alergi dinginnya pun masih terlihat.
Segera Raisya bangkit dengan tertatih, dan membangunkan Fatih agar pindah tidur di kamar.
"mas, bangun. Tidurnya di kamar saja."
"hmmm?" Fatih yang masih dalam keadaan lima watt hanya menuruti perintah Raisya.
Kemudian Raisya memapah Fatih hingga ia bisa tertidur di ranjang kamarnya. Tak menunggu waktu lagi, Raisya segera mengganti pakaian Fatih yang terlihat sangat lusuh itu.
"mas, kenapa? Kenapa kamu lakukan itu semua padaku?" saat sedang mengganti pakaian Fatih, Raisya berkata lirih karena masih merasakan kecewa di hatinya.
"aku tahu, pernikahan ini mungkin bagimu sangat terkesan mendadak. Tapi apa tak ada niat di hatimu untuk memperbaiki semuanya?" Raisya semakin berkaca-kaca dan segera mengancingkan piyama tidur milik Fatih dengan cepat.
"maaf mas, mungkin rasa kecewaku kali ini terlalu besar. Sehingga rasanya sulit melupakan rasa sakit ditinggalkan di tempat yang bahkan aku sendiri tak tahu dimana." Raisya mengecup kening Fatih dan mengusap wajah Fatih.
Kemudian bangkit menuju tas milik Fatih yang tergantung dan mengambil kertas beserta pulpen dari dalamnya.
Selesai menuliskan sesuatu, Raisya melangkah menuju lemari untuk mengambil pakaian dan memakai kerudungnya serta membawa tas kecil dan mengambil ponsel miliknya dari tas milik Fatih.
"Assalamualaikum, mas." Raisya menutup pintu kamar beserta apartemennya. Lalu mulai melangkah meninggalkan apartemennya.
-OoO-
Suara adzan bergema dari notifikasi ponselnya, karena lokasi masjid yang jauh sehingga suara adzan tidak terdengar sampai apartemennya. Fatih membuka matanya, berniat membangunkan Raisya.
Namun ia terkejut melihat dirinya tengah terbaring di atas kasur dan bukan di lantai dekat sofa, pun juga ia dibuat terkejut dengan pakaiannya saat ini. Pasalnya ia tak memakai pakaian yang semalam ia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...