Selesai membersihkan diri, Raisya segera keluar dari kamar mandi untuk siap-siap pergi ke kampus. Namun, saat dirinya tengah sibuk mengeringkan rambutnya ia terkejut melihat Fatih sedang duduk bersandar di kepala ranjang.
"mas Fatih tidak tidur lagi?" Raisya mendekati Fatih yang sedang memegang ponselnya.
"mas yang akan mengantarmu ke kampus." Fatih menggeleng kemudian menaruh ponsel Raisya di atas nakas.
"mas, lebih baik mas Fatih istirahat saja. Raisya bisa ke kampus sendiri mas." Raisya tak tega melihat kondisi suaminya yang jika dilihat dari segi manapun kondisinya sedang tidak baik.
"tidak, mas akan mengantarmu. Tunggu mas ganti baju dulu." Fatih beranjak menuju lemari untuk mencari baju.
Raisya hanya mampu menatap Fatih tak mengerti pasalnya Fatih tak biasanya seperti ini, hingga akhirnya Raisya memutuskan untuk memakai hijabnya dan sedikit polesan make up.
"mas sudah belum?" Raisya memanggilnya dari ruang tv seraya memakai sepatu dan kaos kakinya.
"sudah, sayang. Sebentar!"
Raisya melihat Fatih sedikit berlari menghampirinya, Raisya semakin dibuat tak mengerti dengan tingkah suaminya. Padahal hanya mengantar Raisya ke kampus namun mengapa pakaiannya serapih ini.
Kemeja putih berbalut dengan sweater rajut, ini si Fatih yang Raisya kenal dulu sebelum menikah. Tapi, rasanya lucu juga seperti melihat Fatih dulu. Raisya sedikit terkekeh melihat penampilan Fatih saat ini.
"ada yang aneh denganku?" Fatih memperhatikan penampilannya sendiri.
"tidak mas. Hanya saja aku seperti melihat mas Fatih dulu." Raisya menahan tawanya kemudian menarik tangan Fatih.
"ayo mas, nanti Raisya telat."
Fatih hanya mengikuti Raisya dari belakang karena tangannya di tarik oleh Raisya.
"hari ini berapa sks." tanya Fatih memecah keheningan diantara mereka saat sudah menjalankan mobilnya.
"hanya 2 sks mas, itupun hanya praktikum." Raisya menatap Fatih sekilas.
"nanti mas jemput." Raisya segera menatap Fatih tak percaya.
"mas tidak ada praktik hari ini?" tanya Raisya antusias. Jika tidak ada, artinya waktu bersama Fatih hari ini lebih banyak.
"tidak."
"serius, mas?" Raisya mendekatkan wajahnya karena tak percaya.
"kapan mas bohong padamu?" Fatih menatap Raisya sekilas.
"nanti Raisya telpon mas Fatih kalau sudah selesai praktikum nya deh." Raisya tersenyum tulus menatap Fatih.
Fatih hanya mengangguk sesekali memperhatikan Raisya, mungkin Raisya masih belum menyadari karena sedari tadi ia tidak sibuk memainkan ponselnya melainkan sibuk mengobrol dengan Fatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
عاطفية[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...