Ep 35 Anugerah Terindah

4.5K 166 2
                                    

Kebahagiaan ada karena diciptakan.

🍁🍁🍁

Fatih segera mengecek tubuh Raisya, saat Raisya sudah dibaringkan di ranjang tidur. Yang pertama kali ia cek adalah kondisi perut istrinya, karena Raisya memiliki riwayat asam lambung.

"mas, sesak." Raisya berusaha untuk bangkit, meraih Fatih. Fatih yang nengerti seketika menopang Raisya agar bisa bersandar di kepala ranjang.

"tarik nafas yang dalam kemudian keluarkan, ulangi tiga kali." Fatih menuntun Raisya untuk menarik nafas.

Ini kali pertama Fatih melihat Raisya seperti ini, ia memang pernah dengar dari orang tuanya jika Raisya memiliki riwayat maag namun karena makannya yang tak terkontrol, Raisya jadi memiliki riwayat asam lambung.

Penyakit asam lambung ini tidaklah penyakit yang dapat disepelekan karena asam lambung jika dibiarkan akan sangat berbahaya.

Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah munculnya rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Hingga terkadang membuat si penderita merasakan sesak nafas.

Penyakit asam lambung tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, melainkan anak-anak juga bisa mengalaminya. Gejala penyakit ini sering diduga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada. Walaupun tidak mematikan seperti serangan jantung, penyakit asam lambung perlu ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.

Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada orang lanjut usia, orang dengan obesitas, perokok, orang yang sering berbaring atau tidur setelah makan dan wanita hamil.

"minum dulu." Fatih membantu Raisya meneguk air hangat yang telah ia siapkan.

"kapan terakhir kali menstruasimu?" Fatih akhirnya menyuarakan hal ganjil pada tubuh Raisya yang sempat ia periksa tadi.

"mas?" Raisya seketika menatap Fatih tak mengerti. Ia sendiri sebenarnya malu ketika ditanya seperti itu oleh Fatih.

"sekitar satu bulan yang lalu." Raisya menjawab setelah memahami, kemudian kembali memejamkan matanya seraya duduk bersandar di kepala ranjang.

"sejak satu bulan yang lalu juga kamu merasakan sesak dan mual seperti ini?"

"tidak, mas. Aku merasakan sesak kembali setelah sehari kamu berangkat ke Berlin."

"kenapa tidak mengatakan padaku, Ca." ucap Fatih putus asa, seraya mengusap wajahnya kasar.

"aku tidak ingin membebani mu mas, lagipula walaupun aku memberitahumu memangnya kamu akan langsung menjawab pesanku?" Raisya membenarkan posisi kepalanya yang sudah mulai merasa pegal.

Fatih seketika bungkam mendengar perkataan Raisya. Tidak. Tidak ada yang salah dengan perkataan Raisya barusan, justru semuanya sangat tepat. Bahkan kini yang harusnya bertanya adalah Fatih, kemana sajakah ia selama ini.

"mas aku kan hanya sakit asam lambung, tapi kenapa kamu sampai menanyakan kapan terakhir menstruasiku?" setelah menyadari ada yang aneh, Raisya menegakkan tubuhnya dan menatap Fatih. Fatih yang semula menunduk kembali menegakkan kepalanya.

"aku tidak apa-apa kan, mas?" ucap Raisya mulai khawatir.

"tidak, sekarang istirahat ya." Fatih tersenyum menenangkan Raisya. Saat Fatih akan membantu Raisya berbaring kembali di atas ranjang, Raisya menahannya.

"mas, aku ingin ke kamar mandi dulu." ucapnya menahan tangan Fatih.

Fatih segera menahan Raisya yang hendak bangkit dan mengambil sesuatu dari tas kecil miliknya. Kemudian memberikannya pada Raisya yang disambut kernyitan tak mengerti.

Pelabuhan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang