sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Karena masa depanmu sudah menunggu
🍁🍁🍁
Sejak kejadian dimana Zeny memarahi Fatih dihadapannya, karena Fatih sudah menepuk bahkan mengusap kepala Raisya. kini setiap kali Raisya diantar atau dijemput oleh Fatih Zeny selalu menghindar dengan alasan malu, karena memang sebelumnya Zeny tak pernah bertemu dengan Fatih. Sehingga tak aneh jika Zeny tak mengenali wajah Fatih.
"bagaimana temanmu itu?" Fatih tertawa, dan rasanya selalu ingin tertawa jika mengingat bagaimana cara Zeny memarahinya.
"Mas, sudah. Kasihan Zeny." ucap Raisya yang sedang memotong buah untuk Fatih makan.
Fatih hanya mengangguk-anggukan kepala seraya memakan potongan buah yang sudah diberikan oleh Raisya sebagai cuci mulutnya sebelum makan.
Setelah makan, Fatih berpamitan pada Raisya untuk kembali bekerja di Rumah Sakit. Raisya tak ikut berangkat bersama Fatih, karena hari ini tidak ada jam kelas pagi.
"Mas berangkat dulu ya, Assalamualaikum." ucap Fatih seraya mengusap kepala Raisya dan mencium keningnya.
"waalaikumussalam, hati-hati Mas." Raisya mencium tangan Fatih.
Setelah berpamitan pada Raisya, Fatih segera menjalankan mobilnya. Entah mengapa, Fatih merasa ia sudah berangkat lebih awal namun selalu saja ada kejadian dimana ia harus sampai di Rumah Sakit terlambat.
Kemarin anak kecil terserempet, dan sekarang ada ibu-ibu yang sedang menunggu lampu merah terkena serangan asma. Mau tak mau Fatih harus berhenti dan menolong kbu tersebut. Hingga Fatih tak menyadari waktu sudah terlewat selama satu jam.
Saat sampai di Rumah Sakit, Fatih segera menuju ruangannya dan setelah itu segera memulai untuk mengecek kondisi pasiennya.
Saat Fatih sedang berjalan cepat, untuk menghampiri pasiennya yang akan dioperasi siang ini tak sengaja ia berpapasan dengan seorang suster, bahkan hampir menabraknya.
"Dokter Fatih?" suster tersebut merasa aneh mengapa Dokter Fatih seperti sedang dikejar-kejar, berlarian dan hampir menabraknya.
"where are you doing, Dok?" tanya suster tersebut saat Fatih sedang merapikan kembali jas nya.
"I have to check the patient immediately, but I'm late." jawab Fatih.
Suster tersebut mengangguk-angguk mengerti dan segera memberi jalan pada Dokter Fatih.
"hallo, how are you?" tanya Fatih pada pasien patah tulang yang kemarin baru saja ia operasi. Fatih segera mengecek dan membersihkan sedikit darah yang keluar dari jahitan bekas operasi.
"i'm fine." jawabnya seraya tersenyum.
Saat Fatih tengah mengecek pasiennya, Fatih mendapat telepon dari dokter seniornya yang menyuruh Fatih untuk segera ke ruangannya.
"there has been an accident at the mall that requires a mother who was pregnant to become a victim. there is a bone fracture in the back which endangers the baby's life ..." dokter Abraham yang menjadi seniornya dan sekaligus menjadi dosen Raisya memberikan sebuah berkas tentang keadaan korban. Fatih mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
"I want you to join the Obstetrician doctor to operate on the patient, because in this operation the orthopedic doctor is needed." tambahnya.
Karena sangat mendesak, Fatih segera membaca kondisi pasien tersebut dari berkas yang diberikan oleh dokter Abraham sebelum ia memasuki ruang operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...