Jangan pernah bosan untuk belajar
Karena ilmu pengetahuan adalah kekuatan🍁🍁🍁
Tidak mudah untuk seseorang hidup di Negeri orang. Begitupun Raisya dan Fatih. Memang ia memiliki sanak saudara disini, namun Fatih dan Raisya pun ingin membuktikan bahwa mereka bisa hidup mandiri.
Untuk masalah uang, mereka sama sekali tak mempermasalahkannya. Karena jika dilihat dari segi materi mungkin mereka tak sedikitpun kekurangan. Raisya dan Fatih masing-masing mendapatkan beasiswa sehingga masing-masing dari mereka mendapatkan uang saku dan tambahan dari hasil kerja Fatih di Rumah Sakit.
Namun, masalah waktu yang menjadi masalah untuk mereka. Setelah 4 bulan lamanya mereka menetap disini, rasanya Fatih semakin hari semakin sibuk. Dari mulai banyaknya jam operasi, hingga mendapatkan bagian shift malam.
Raisya mencoba menerima semuanya, harus mau mengerti keadaannya. Jika seorang Dokter bukan hanya milik keluarga namun milik masyarakat. Seperti kini, malam ini ia ditinggal lembur oleh Fatih, karena harus mengganti Dokter lain yang kebetulan sedang sakit.
"kamu tidak apa-apa Mas tinggal sendiri?" tanya Fatih dari seberang telepon.
"Mas... Raisya tidak apa-apa. Lagi pula ini bukan yang pertama kalinya Mas Fatih lembur. " Raisya mencoba meyakinkan Fatih.
"ya sudah kalau begitu, hati-hati." dari nada suara Fatih, Raisya menduga jika sebenarnya Fatih masih terlihat khawatir.
"jangan lupa makan, Mas. Jangan memaksakan tubuhmu, jika sudah merasa lelah, istirahatlah."
"iya sayang, Assalamualaikum."
"waalaikumussalam." ucap Raisya seraya menutup panggilan teleponnya.
Sebenarnya Raisya sangat ingin menginap di Rumah Sakit tempat Fatih bekerja. Jika disuruh memilih, ia lebih memilih untuk menginap meskipun harus begadang bersama Fatih daripada harus tinggal di apartemen sebesar ini sendirian.
Karena Raisya belum mengantuk, ia memutuskan untuk mengambil kertas HVS kosong untuk melanjutkan menulis 4 laporan praktikum yang harus ditulis tangan.
Raisya harus menyelesaikan 4 laporan tersebut dalam waktu 2 minggu, dimulai dari minggu kemarin. Raisya sudah menyelesaikan 1 laporan praktikum sehingga ia harus menyicil untuk menyelesaikan 3 laporan praktikum lagi.
Hingga setelah waktu menunjukkan pukul satu dini hari, Raisya memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya. Apalagi matanya saat ini sudah meminta untuk diistirahatkan.
Raisya bergegas menyimpan kembali laporan praktikumnya ke dalam tas, ia berniat akan menyicilnya kembali di perpustakaan Kampus. Kemudian setelah itu ia menuju ranjangnya dan tertidur.
-OoO-
Dering alarm membangunkan Raisya yang tengah tertidur lelap untuk menjalankan kewajibannya yang sudah menjadi kebiasaannya.
"hmmm... Sudah pukul berapa ini?" Raisya bermonolog, seraya mengambil ponselnya untuk mematikan alarm.
Saat melihat waktu telah menunjukkan pukul 5 pagi, Raisya terkejut bukan main. Bagaimana ia bisa bangun kesiangan seperti ini? Sehingga harus melewatkan shalat malam.
'Astaghfirullahaladzim' Raisya segera bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelah selesai berwudhu, ia tidak memegang ponsel kembali. Bukan tak ingin mengecek apakah Fatih menghubunginya atau tidak, tapi ia takut waktu shubuh segera berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...