Assalamualaikum sahabat hijrah
Yang masih setia membaca PC ini aku ucapkan terimakasihh 😆 karena adanya kalian yang membuatku semangat untuk terus menulis. Tapi mohon maaf baru kali ini bisa update lagi setelah sekian lama hehe...
Jadi selamat membaca ya teman"Tetap Al-Quran yang dijadikan bacaan utama"
---------------- Happy Reading ---------------
"Mi, Bi. Alhamdulillah Raisya lulus di Jerman." masih dengan pandangan menunduk, karena takut melihat reaksi dari kedua orang tuanya tersebut.
"Alhamdulillah, Ya Allah. Doa Umi dan Abi selama ini tidak sia-sia." jawab Umi seraya mengangkat dagu sang putri tercinta.
Saat Raisya menengadahkan wajahnya sesuai perintah Uminya. Ia melihat mata bening dari Uminya berkaca-kaca. Mungkin karena bahagia mendengar kabar bahagia tersebut. Namun, berbeda dengan sang Abi, yang hanya diam dengan tatapan kosong dan pandangan penuh tanya.
"Mi, Abi tunggu di kamar." tanpa banyak kata Abi memerintahkan Umi untuk mengikutinya. Ia menduga akan ada sesuatu yang Abinya bicarakan dengan Uminya.
Cklek
Terdengar suara pintu terbuka, Umi dengan segera menutup pintu kembali dan menghampiri Abi yang sedang duduk di sofa dekat jendela."Abi, Umi tau Abi kurang senang mendengar Raisya lulus untuk melanjutkan pendidikannya di Jerman. Tapi Bi, tidak ada salahnya Abi tunjukkan saja dulu muka bahagia Abi di depannya. Umi juga sama Bi, Umi sedih sekaligus bahagia mendengarnya. Tapi, Umi tak ingin membuat Putri Umi sedih Bi." Umi memandangi Abi dengan mata berkaca-kaca. Pun dengan Abi.
"Mi, Abi hanya bingung. Abi tidak tau harus bagaimana. Abi tak bisa jika mengizinkan Raisya pergi melanjutkan study nya sendiri, meski memang ada Alia tapi tetap saja Mi, Abi tidak tenang."
"Umi juga sama Bi, kita sama Abi. Nanti kita diskusikan bareng dengan Raisya Bi. Semoga kita bisa menemukan titik terangnya. Kalau terus-terusan seperti ini tidak enak Bi, Umi tidak ingin hubungan ayah dengan putrinya renggang hanya gara-gara masalah ini." Abi segera memeluk Umi setelah mendengar saran dari istrinya tersebut.
Setelah mendengarkan saran dari istrinya Abi beserta Umi turun menghampiri Raisya yang rupanya sedang bermain di halaman rumah dengan keponakannya tersebut. Namanya Amara anak dari adik Uminya. Memang jika Amara dan Raisya sudah bertemu keduanya lengket dan tidak bisa dipisahkan.
"loh, Amara. Kapan kesini nak?." teriak Umi seraya menghampiri keduanya.
"tanteeee. Amara sama Bunda, Tante..."
"iya Mi, tadi Tante Lisa kedepan sebentar katanya ada yang perlu dibeli." belum selesai Amara menjawab sudah diserobot oleh Raisya. Untung saja bocah tersebut tidak menangis.
"Masuk yuk nak. Panas disini." perintah umi yang hanya diangguki oleh Amara, karena Amara yang meminta untuk digendong oleh Raisya.
Setelah semuanya berada di ruang tv yang kebetulan dekat dengan tangga yang menghubungkan nya ke lantai dua. Amara memilih untuk naik ke lantai dua, tepatnya menuju kamar kakaknya. Raisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Cinta (Completed)
Romance[Part masih lengkap] [follow sebelum membaca] dr. Fatih Al-Farisy mendapat amanah untuk melakukan penelitian dan mengharuskannya untuk mengenal seorang wanita sebagai partnernya. Yang diam-diam menaruh hati kepada wanita tersebut. Allah Sang Maha Me...