🎶Raisa - Serba Salah
Happy reading guyss😁
Flashback on
"Yah kakak ngambil jalur undangan di sekolah jurusan interior design boleh kan yah?" Kataku membujuk ayah waktu itu
"Coba tanya bunda dulu sana" suruh ayah dan aku pun mengikuti kata ayah
"Bun kakak boleh nggak kuliah jurusan interior design?" Kataku membujuk bunda
"Nggak kak nggak" kata bunda marah dan aku kembali mengaduh pada ayah
"Yah nggak dikasih bunda yah hiks hiks" kataku sambil menangis
"Ayah pun setuju sama bunda, ayah nggak ngasih kakak kuliah jurusan interior design lagian kenapa sih milih yang begituan biayanya kan mahal kak? Kenapa gak jurusan lain?" Tanya ayah
Waktu itu kami tinggal dikampung dengan rumah sederhana sampai aku tamat SMA, aku dulunya bersekolah SMA di MAN Dolok Masihul yang tak jauh dari rumahku sekitar 5km dulu aku perginya bareng bunda dan adikku. Bunda waktu itu masih jadi guru di SDN.102060 Sarang Giting tempat aku dan adikku dulu bersekolah.
"Ayah jadi interior design itu cuma gambar sketsa rumah dan lain-lain yah lagian pun pekerjaannya menurut kakak gak ngebosenin" kataku berharap ayah setuju
"Gak kak nggak kata ayah sama bunda nggak ya nggak" bentak ayah
"Batalin jalur undangannya bilang besok sama gurunya, kalok mau kuliah ikut perintah ayah sama bunda kalok nggak yaudah tamat sekolah cari kerjaan sana biar mau jadi babu pun eloss" tambah bunda
"Tapi besok hasil pengumumannya yah bun" kataku
"Doain aja semoga gak lulus orang nilai kakak aja turun naik kok mau lulus ptn" kata bunda
"Aku taunya bun nilaiku gak bagus pinteran lagi anak bunda yang kedua tapi apa salahnya mencoba bun" kataku menyindir anak kesayangannya dan aku pun lari ke kamarku dan membanting pintu kamar sekuatnya melampiaskan semua amarahku
Dan besoknya pengumuman SNMPTN pun sudah mulai semua siswa/i yang mengikuti jalur itu memeriksa hasilnya lewat hp nya masing-masing. Lalu aku memasukkan ID link itu dan tak lama muncul hasilnya ternyata hasilnya merah tandanya aku tidak lulus masuk ptn benar kata bunda nilaiku aja turun naik mana mungkin bisa masuk ptn. Oke kali ini aku mengalah aku akan turutin kata orang tuaku, buang semua egoku mulai lembaran baru semangat dew semangat.
Sesampainya dirumah ayah dan bunda menanyakan hasilnya kepadaku.
"Gimana hasilnya? Lulus nggak?" Kata bunda
"Merah, nggak lulus" kataku lemas
"Udah ikutin kata ayah sama bunda aja gak ada bantahan" kata ayah
"Iya ayah" kataku pasrah aku tak mau berdebat dengan mereka
"Kakak kuliah di tempatnya kak Mutia aja, kan enak kuliahnya seminggu sekali sisanya kerja katanya dulu mau jadi guru masa gak diwujudkan sih cita-citanya biar bunda yang masukkan kakak jadi guru" usul bunda
Kak Mutia itu keponakan bundaku dia yang ngebantuin aku masuk di UNIVA Medan, mulai dari nganterin pendaftaran sampe selesai ujian seleksi mahasiswa.
"Yaudah terserah bunda kakak nurut aja" kataku pasrah
"Oke pendaftarannya bulan depan, mau jurusan apa? Kalok menurut bunda kakak itu cocok di jurusan agama kan kakak smp nya sekolah agama, sma nya juga agama cuma beda jurusan doang tapi kan tetap agama. yaudah kuliahnya jurusan agama islam juga ya" bujuk bunda
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)
RomansaPertemuan kami dimulai sejak aku mengajar les privat di Kodam 1/ Bukit Barisan, Brigif 7/RR, tempat dimana aku membagikan ilmuku kepada anak-anak kolong dan secara tidak sengaja pula Allah mempersatukan kami juga ditempat yang sama. Penasaran gimana...