121. Wangimu Candu Bagiku

4.3K 144 6
                                    

🎶Glenn Sebastian - Sa Rindu Ko

Happy reading guyss😁

Dewi pov on

Gio dan Kia pun akhirnya bosan bermain gledekan barunya, karena matanya sudah sayup-sayup minta istirahat. Aku pun menidurkan keduanya dikeranjang bayi, dan melepas semua baju yang dikenakan tadi hanya menyisakan celana pendek dan singlet saja soalnya siang ini matahari terik sekali takut mereka kepanasan lalu timbullah biang keringat.

Sembari menunggu ayahnya selesai mandi, aku menata sayuran yang kemarin kubeli dikulkas yang tadinya kulkasnya agak komplang sekarang sudah penuh. Pintu kamar mandi pun terbuka menampilkan kapten Agri tanpa balutan baju dinasnya hanya handuk sebatas lutut saja yang membalut tubuhnya, aku pun langsung menghambur pelukan pada tubuh tegap prajurit perpangkatkan kapten tersebut.

Semenjak pulang dari Karo, entah mengapa serasa ada yang berbeda denganku yang dulunya tidak terlalu suka mencium aroma tubuh suamiku sekarang malah makin menjadi bahkan aku mendapatkan kenyamanan disaat memeluknya dalam keadaan seperti itu.

"Haiss masih basah loh hunn" kata mas agri sambil mengelengkan kepalanya melihat sifat manjaku ini

"Gak masalah mumpung gratis" jawabku mempererat pelukanku kepadanya

"Wangi nggak?" Tanyanya

"Wangi banget malah, besok dan seterusnya gini aja ya mas kecuali mas tugas" ucapku

"Iya sayangku, mas nyaman kalo lagi dipeluk begini sama istri. Salahnya kamu kedatangan tamu bulanan kalo nggakkan sekalian hahaha" Sahutnya ihh mesumm

"Anak-anak mana?" Tanya mas agri mencari keberadaan mereka sunyi gimana gitu kalo gak ada mereka

"Bobok siang, mas juga mau bobok siang?" Tanyaku makin nyaman habisnya rambutku dielusin sampe akunya sendiri pingin bobok juga

"Iya yuk bobok siang, istirahat besok dinas" kata mas agri, lalu ia menggendongku sampai mendarat ditempat tidur

Mas agri langsung mengganti handuknya dengan boxer pendek dan singlet, lalu mengembalikan handuk kebelakang sebentar dan langsung bergabung denganku.

"Bun kok lembab belakang kulot bunda?" Tanya mas agri mengelus pantatku

"Yaa.. tembus mas. Adek ganti bentar ya!" Jawabku langsung bangkit dari tempat tidur

"Yaudah, ayah buatin jamu kunyit ya bun?" Ucap mas agri, itu kebiasaanku kalo lagi dapat bulanan gini minum jamu kunyit kata bunda biar lancar aja haidnya.

"Nanti biar bunda aja yah, ayah bobok siang aja" jawabku sambil lari kecil menuju kamar mandi

"Biar ayah aja bunda" jawabnya dari luar ah yaudahlah ngalah ketimbang berantem

"Yaudah mas, jangan manis kali ya mas apalagi asin mas nanti yang minum. Airnya jangan banyak-banyak nanti kelempokan air bunda" sahutku

"Siap ibu negara" jawabnya lantang

"Jangan teriak teriak mas Gio sama Kia ntar kebangun" mentang mentang prajurit kamu mas

"Iya honey" sahutnya dengan ciri khas suaranya yang ngebass

****

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang