148. Beradaptasi Again

3.6K 256 28
                                    

🎶Andmesh Kamaleng - Sampai Tua Nanti

Happy reading guyss😁

Hormat gerak!!

Para tentara dan ibu persit kesatuan ini menyambut kedatangan kami, aku baru tahu ketika mas Agri cerita tentang jabatannya disini sebagai Dandim waktu dipesawat tadi.

Tegak gerak!!

"Selamat datang komandan" ucap seseorang tentara dengan pangkat lettu dan berjabat tangan dengan mas Agri.

"Selamat datang ibu komandan" ucap persitnya sambil mengalungkan bunga dileherku, begitu juga dengan Gio, Kia dan Ira. Aku pun tersenyum menyambut mereka.

"Terima kasih banyak bu, sudah repot-repot" ucapku sambil tersenyum untuk menyapa mereka.

"Hai, nama sa Fairuz. Kalo ko?" Tanya anak laki-laki berbaju biru kepada Kia yang sedang memperhatikan anak itu.

"Aku Cia" jawab Kia malu-malu lalu memelukku, haduhh kak Kia salah tingkah kenalan sama cowok.

"Aku Gio abangnya Cia" sambut Gio sambil menjabat tangan pemilik nama Fairuz tadi.

"Salam kenal juga Gio" jawabnya sambil tersenyum melirik sekilas kearah Kia, kok bunda jadi flashback tentang ayah kalian ya.

Setelah penyambutan selesai kami pun digiring kerumah dinas baru kami diujung timur ini. Alhamdulillah, kami mendapat jatah rumah dinas yang lumayan besar dibanding rumah dinas sebelumnya.

"Ciee kak Cia dapat kenalan cowok" ejek ayahnya ketika menunggu barang-barang kami yang belum sampai, katanya sih sudah mau masuk kesatuan ini.

"Enggak ayah, itu teman baru Cia" jawab Cia sambil mengerucutkan bibirnya.

"Fairuz tadi ngomong apa sih yah kaya kepedesan, sa su sa su?" Tanya Gio polos kepada ayahnya yang masih terkekeh.

"Abang, gak boleh gitu. Sa itu artinya saya atau aku, kalau ko itu kamu. Itu bahasa sini sayang" sambungku

"Ohh gitu ya bun, bukan orang kepedesan?" Jelas kami terkekeh dibuatnya, mulai sekarang belajar bahasa Papua kita ya bang.

"Permisi komandan, barang-barang komandan sudah sampai didepan kesatuan" ucap seseorang prajurit bernamakan Setya dengan pangkat serda.

"Langsung diantar kerumah saya saja serda Setya" sambung mas Agri, ciee dipanggil komandan kalau sama bunda danja ya yah komandan manja.

"Siap, laksanakan komandan" jawabnya setelah itu haluan kanan.

"Bukan dandim tapi danja" kataku masuk kedalam rumah namun dicegahnya.

"Artinya danja apa hunn?" Tanyanya penasaran.

"Komandan manjaaaaa" sahutku sambil tertawa dan mencium pipinya, setelah itu auto ngacir kedalam untuk membuatkan minuman.

"Jiahh, awas kamu ya hunn" ancamnya dari luar.

****

"Bunda, Cia boboknya sama adek Ira ya bun?" Tanya Kia sambil membantuku menata bajunya dan Ira dilemari.

"Iya kak Cia, abang bobok dikamar sendiri ya mulai dari sekarang" kataku

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang