12. Berat untuk Melepaskanmu

6.5K 264 0
                                    

🎶Ungu - Tanpa Hadirmu

Happy reading guyss😁

Dan mbak aurin baru selesai dari sholatnya, melihat anaknya sudah tertidur nyenyak lalu mbak aurin menyuruhku untuk membawa qila kekamar mbak aurin lalu menidurkan qila dan diikuti dengan mbak aurin sekalian aku membenarkan hijabku yang diacaki mas agri.

"Kamu udah cocokloh dek jadi istri dan ibu dari anak-anaknya agri" jelas mbak aurin

"Hehe mbak bisa aja" kataku tersenyum malu

"Iya dek nampak kok jiwa ke ibuan kamu" kata mbak aurin

"Iya sih mbak, bunda juga pernah bilang kayak gitu tapi aku wisudaku selesai dulu baru nikah mbak. Lagian mas agri juga ada tugas dijawa." Jelasku

"Loh agri ada tugas dijawa? Kapan dek?" Tanya mbak aurin

"Iya mbak 20 hari, kamis besok berangkat mbak" jelasku tak terasa mataku berkaca-kaca dan air mataku pun lolos aku sudah tak tahan lagi menahannya

"Jangan nangis dong dek, jadi pendamping TNI itu harus kuat. Kita harus ikhlas biar suami atau calon kita nggak berat ninggalin kita, biar gak kepikiran juga semangat ya dek. Udah ah jangan nangis gitu, harus kuat jadi persit gak boleh lemah." Ucap mbak aurin menyemangatiku dan memelukku

"Iya mbak dewi harus kuat ini masih awal perjuangan, dewi juga ikhlas dan rela jadi istri kedua mas agri setelah negara yang ada aku didalamnya mbak. Udah ah melow amat suasana hatiku" kataku menghempas keraguan di hatiku sambil menghapus air mata dan tersenyum kembali

"Nah gitu dong, ini baru dewi yang ku kenal gak pernah melow, apalagi nangis-nangis gitu bukan dewi itu namanya. Yaudah keluar yuk, agri pasti nungguin kamu dek" ajak mbak aurin

"Bentar mbak benerin hijab dulu tadi diacakin mas agri" kataku sambil membenarkan hijab

"Iya mbak mau nyelimuti qila dulu" kata mbak aurin

"Udah yuk mbak keluar dewi juga dah siap benerin hijabnya" ajakku

Dan kami pun keluar dari kamar mbak aurin. Mas agri menyadari kalau aku habis nangis dan ia pun menatapku seakan ingin menerkamku.

"Sayang kita bicara sebentar berdua boleh di belakang" ajak mas agri

"Iya boleh mas, bang, mbak aku kebelakang dulu ya sama mas agri" kataku permisi dengan calon iparku itu

"Iya dek" kata mbak aurin

"Ada apa mas kok ngomongnya dibelakang sih nggak didepan aja" kataku membuka pembicaraan

"Mas pingin berdua sama kamu" katanya "kamu habis nangiskan?" Tanya mas agri

"Kan dari tadi kita berdua mas, mas kok tau?" Tanyaku balik

"Iya mas tau dari mata adek nampak, raut wajah adek juga sedih" jelas mas agri

"Adek cuma lagi badmood kok mas karena lagi dapet aja" kataku membohongi mas agri 'maafin dewi mas udah bohongin mas sebenarnya dewi takut mas khawatir' kataku dalam hati

"Enggak adek bohong kan sama mas, adek takutkan mas pergi tugas" kata mas agri perkataannya berhasil membuat air mataku jatuh kesekian kalinya dan kini aku memeluknya erat

"Adek gak perlu takut sayang, mas disana kan tugas bukan main-main sayang" kata mas agri menenangkanku sambil mengecup keningku

"Iya mas adek ngerti, adek harus kuat gak boleh nangis mas juga tugas demi negara yang didalamnya ada adek dan orang-orang tersayang lainnya, mas harus janji sama adek jangan lirik cewek disana tetap stay sama adek kalok mas ketahuan lirik cewek disana siap-siap aja mas adek karate" kataku mengancamnya dan melapas pelukkanku

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang