🎶Sleman Receh - Banyu Moto
Happy reading guyss😁
Agri pov
"Bun refreshing yuk" ajakku, soalnya belakangan ini istriku selalu sibuk mengurus Gio dan Kia sekolah, data persit baru yang harus dikerjakannya ditambah lagi Ira yang masih kecil. Meskipun kami sudah berbagi tugas, tetap saja beban bundanya tak berkurang sedikit pun.
"Mager" jawabnya sambil membenarkan posisi tidur Ira yang sudah lelap sekali.
"Ayolah sayangku. Mas tau kamu butuh piknik biar fresh sayang" sambungku, dikala ia sedang membersihkan wajahnya dengan micellar water.
"Emang mas ada waktu?" Romannya ngajak berantem nih. Oke gri jangan terbawa emosinya.
"Ya ada dong. Kalo nggak ngepain mas ngajakin refreshing" jawabku berusaha santai.
"Atur aja waktunya, aku selalu stand by kok" ucapnya cuek. Kenapa sih ibu tiga anak ini, bawaannya emosian sama marah mulu.
"Pms bun?" Tanyaku
"Pikir aja sendiri" jawabnya makin menjadi saja, sabarkan hamba ya Allah.
Salah apa lagi aku Ya Allah, perasaan gak ada cari perkara dari kemarin sama bundanya. Apa karena menyinggung perasaannya kemarin? Waktu Kia tak mengerti cara didikan bundanya. Aku rasa masalahnya itu.
Flashback on
Selesai makan malam kemarin, Gio dan Kia minta diajari berhitung oleh bundanya. Waktu itu bundanya lagi sibuk ngurusi berkas persit baru dikesatuan, alhasil bundanya mengedepankan Gio dan Kia dulu baru kepentingannya sendiri.
"Bunda ini kayak mana?" Tanya Gio, sambil memperlihatkan soal matematika dasarnya kepada sang bunda.
"2+3=" ucap bundanya mengulang soal yang diberikan gurunya di sekolah.
"Jarinya abang ikutin bunda. 2 dimulut, 3 ditangan. Ayo hitung berapa jumlahnya bang" kata bundanya penuh kesabaran.
"Dua tiga empat lima, 5 bunda. 2+3=5, ya kan bunda?" Tanya Gio bersemangat
"Pintar, yang lain bisakan bang ngerjainnya?" Tanya bundanya lagi
"Bisa dong bunda, abang sama ayahlah" kata Gio berpindah tempat keruang tv bersamaku dan Ira.
"Bunda kalo kayak gini cemana?" Tanya Kia yang seakan frustasi melihat soal matematika yang diberikan gurunya disekolah, karena berbeda dengan soal matetmatika milik Gio.
"5-3=" bundanya mengulang soalnya lagi sambil mengajari Kia memahami tugasnya.
"5 ditangan terus dibuang 3" kata bundanya
"Ndak bisa bunda masa tangan Cia dibuang" huhh mulai perdebatan mereka
"Gini aja. Bunda punya pensil 5 terus bunda kasih Cia 3, jadi sisanya berapa?"
"Cia ndak tau bunda" rengek Kia membuat bundanya harus ekstra sabar menghadapi sifat manjanya Kia.
"5 dikurang 3, bunda punya pensil 5 terus bunda kasih Cia 3 jadi jawabannya 2 Cia. Bisanya nangis mulu, abang Gio aja langsung paham bunda ajarin" bentaknya membuat Kia langsung nangis kejer-kejer. Dan disaat itulah aku turun tangan untuk menasehati keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)
RomancePertemuan kami dimulai sejak aku mengajar les privat di Kodam 1/ Bukit Barisan, Brigif 7/RR, tempat dimana aku membagikan ilmuku kepada anak-anak kolong dan secara tidak sengaja pula Allah mempersatukan kami juga ditempat yang sama. Penasaran gimana...