136. Berdamai Denganmu

4.1K 219 30
                                    

🎶Wegah Lali - Tulus Ati

Happy reading guyss😁

Sopo seng kuat nandang kahanan
Sopo seng ora kroso kelangan
Ditinggal pas sayang-sayange
Pas lagi lagi jeru-jerune
Kowe milih dalan liyane..

Hatiku masih sakit mengingat kejadian tiga hari kepergian calon bayiku, sekarang kami pisah rumah aku dirumah orang tuaku dan suamiku dirumah dinasnya sendiri.

Bukan egois tapi semua yang kulakukan demi kebaikanku dan suamiku, meskipun akhirnya kami akan berpisah karena tugasnya satu tahun lamanya. Semalam aku dinyatakan sudah sehat dan pulih oleh dokter yang menanganiku, obat yang diberikan dokter pun terpaksa aku konsumsi demi meredahkan rasa sakit dibagian perutku.

"Undaa puan yukk" bujuk Kia yang sedari tadi malam minta pulang kerumah dinas

"Kacian ayah undaa diumah cendili" sambung Gio, bunda malas nak pulang kerumah malas juga liat wajah ayah kalian.

"Abang sama Cia aja ya yang pulang, biar bunda telpon ayah" sebenarnya gak tega juga

"Undaa itut uga" sambung mereka kompak sambil merengek kecil, menarik kedua tanganku supaya menuruti kemauan mereka.

"Bun, udah gapapa turutin kata anak. Ini semua demi kebaikan bunda sama Agri, kalau bunda gini terus kasian abang sama Cia" kali ini bundaku ikut campur dalam urusan keluargaku.

"Baikan deh kak bentar lagi ditinggal ke Kongo emang gak mau kangen-kangenan sebelum ayahnya nugas. Biar ayah telpon Agri susulin kalian disini" sambung ayahku berusaha menelpon mas agri diasrama.

"Bukan maksud bunda sama ayah ngusir kalian dari rumah kak, ngertikan maksud bunda" kata bunda berusaha membujukku agar baikan lagi dengan mas agri, aku pun mengangguk paham.

Setelah ayahku selesai menelpon suamiku, Gio dan Kia begitu semangat sekali mendengar ayahnya ingin menjemput kami disini. Mereka sampai lompat-lompat kegirangan disofa grandmanya.

Tinnn...

Mobil suamiku baru sampai didepan rumah orang tuaku, sosok lelaki berseragam loreng membuka lebar pelukan hangatnya menyambut kedatangan dua bocil yang berlomba mendapatkan pelukan sang ayah.

"Ayahhh aban tangen cama ayah" curhat Gio memeluk ayahnya erat dari belakang

"Ayah juga nak, Cia tangen ndak cama ayah?" Tanya ayahnya menirukan bahasa mereka

"Tangen banet ayah" jawab Kia sambil mencium pipi ayahnya yang menjadi tempat langgananku disana.

"Uhhh sayang abang sama Cialah ayah" sahutnya mencium kedua putra putri hasil buah cinta kami.

"Bunda mana bang?" Tanya mas agri mencari keberadaanku

"Tamar ya Cia?" Tanya Gio kepada Kia

"Ndak au Cia tok" jawab Kia

"Ayah cari bunda dulu ya kekamar" sahut mas agri meninggalkan dua bocil

"Ciap ayah" kata Gio dan Kia kompak

Perlahan derap langkah kakinya terdengar jelas menuju kamarku, dan sosoknya membuka pintu kamarku huftt aku terdiam dipinggir balkon kamarku menceritakan keluh kesahku dengan kesunyian.

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang