137. Panggilan (ibu pertiwi)

4.1K 217 41
                                    

🎶Pendozha - Demi Kowe

Happy reading guyss😁

Sudah kebal diri ini akan panggilan penugasan dari ibu pertiwi untuk suamiku dan prajurit lainnya. Sedih? Ya pastilah, satu tahun itu 365 hari loh lama satu hari tanpanya aku saja ambyar apalagi satu tahun udah gak kebayang lagi dipikiranku.

Hari ini hari dimana aku harus melepasnya demi kesejahteraan dan keamanan dunia, meskipun berat tapi dengan bismillah aku pasti bisa menjalankan tugasku dan tugasnya sebagai ayah dan ibu untuk Gio dan Kia selama ayahnya penugasan.

Aku dan Kia sudah siap pakai baju persit kartika chandra kirana lengkap dengan lencana dan tas persit, sedangkan Gio aku pakaikan baju biasa untuk pergi-pergi.

Aku dan Kia sudah siap pakai baju persit kartika chandra kirana lengkap dengan lencana dan tas persit, sedangkan Gio aku pakaikan baju biasa untuk pergi-pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja itu bunda Dewi yang dibawah yang diatas bu fian lagi ngawasin Kia dan yang digendong itu abang Gio)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja itu bunda Dewi yang dibawah yang diatas bu fian lagi ngawasin Kia dan yang digendong itu abang Gio)

"Bundaa nanasss" ucap Kia sambil berusaha membuka jilbabnya, aku kira minta nanas loh Adzkia.

"Panas adek" sahut ayahnya membenarkan perkataan Kia yang salah sampe bunda salah tanggap.

"Buka aja gih bun, gerah tuh adek" sahut ayahnya yang tengah menyetir mobil

"Sabar ayah" kataku membuka seluruh baju Kia dan kuganti pakai baju biasa

"Peyuk tiyum Cia" teriak Gio ketika adiknya ingin kupakaikan baju, please abang jangan buat nangis adek.

"Ndak au aban" sambung Kia sambil nampol wajah abangnya, meskipun tak sekuat yang dibayangkan.

"Abang jangan digarain adeknya, masih pake baju adek Cia" sahut ayahnya, degil banget sih abang dibilangin ayahnya gak mau dengar.

"Abang nanti bunda sama adek mau emam baco, abang ndak ikut?" Tanyaku

"Itut don undaa" jawabnya

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang