135. Tak Pernah Terduga

4.5K 201 41
                                    

🎶Ndarboy Genk - Balungan Kere

Happy reading guyss😁

Huftt!!
Jatah suami menemaniku dirumah semakin berkurang, seminggu lagi keberangkatan penugasannya di Kongo. Disaat inilah aku memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik mungkin, bermanjaan dengannya itu jalan terbaik untuk mengobati rinduku selama satu tahun lamanya.

"Pagi-pagi udah ngelamun aja nih bunda" ucapnya ketika ia berbalik mengahadapku dibelakang, saat ini kami sedang melaksanakan sholat shubuh seperti biasanya.

"Nggak ngelamun ayah" elakku langsung mencium punggung tangannya, lalu beralih mencium pipi kanannya.

"Cerita yuk" ajaknya, menarik tubuhku yang masih memakai mukenah pemberiannya 1 tahun lalu ketika ulang tahunku kedekapan hangatnya.

"Seminggu lagi mas nugas" ucapku ngedumel sambil ndusel-ndusel didada bidangnya.

"Terus?" Tanyanya mencium puncak kepalaku

"Terus aja terus" sahutku malas

"Tuh ditanyain gini marah mulu, nih ulah adek atau bunda?" Tanyanya sambil mengelus perutku seolah-olah berbicara dengan bayi didalam perutku

"Bunda, jangan salahin adek salahin bunda aja" jawabku melepas dekapannya dan juga mukenahku, lalu membereskan tempat tidur dan beranjak perang kedapur untuk membuat sarapan pagi.

Kenapa semakin kesini suamiku kapten Inf. Muhammad Agriansyah Kusyairi alias Agri tak begitu peka dengan keadaanku yang tengah mengandung anaknya? Atau aku yang terlalu berlebihan? Kurasa tidak. Aku biasa aja semenjak kehamilan kedua ini. Ah sudahlah aku malas membahasnya, anggap aja angin lalu.

"Undaaa Cia ngompoi" teriak Gio dari kamarnya, haduhh tepuk jidat deh. Nih gegara main lari-larian sama anak kolong lainnya nih semalam sore.

Aku pun langsung mendatangi kamar mereka dan benar saja, baju dan celana Kia sudah basah dengan keadaan rambut yang acak-acakan seperti tersengat listrik haha. Oke langsung eksekusi si Kianya sekalian Gio juga aku mandikan pagi-pagi buta dengan air hangat.

"Huhuu dinin undaaa" keluh Kia, emang suhu pagi disini itu sekitar 24°C lumayan deh dinginnya untuk kulit anak usia 2 tahun.

"Pake baju yuk biar hangat" sahutku menggendong Kia

Kulihat mas agri sedang membongkar sprei dikamar Gio dan Kia beserta selimut mereka juga, lalu membawa semua barang itu ke mesin cuci.

"Nyumm cucu ya undaa" ucap Gio sambil memakai bajunya sendiri

"Siap abang, bunda buatin susu abang sama adek ya" kataku setelah selesai menguncir rambut Kia

"Tiyapp undaaa" jawab mereka kompak lalu berlarian kembali menuju ruang tv untuk melihat kartun.

"Tiyapp undaaa" jawab mereka kompak lalu berlarian kembali menuju ruang tv untuk melihat kartun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang