28. Menginap di rumah Dedek

4.3K 177 0
                                    

🎶Allesia Cara - How far I'll go

Happy reading guyss😁

Kami pun beranjak dari bangku dan membayar masing-masing makanan kami tadi lalu bercepika-cepiki manja, karena kami ingin berpisah sementara dan jumpa lagi di acara wisuda. Setelah itu aku menunggu angkot arah ke rumah dedek sahabatku di Pasar 7, Tembung sambil menenteng plastik belanjaanku.

Tak lama menunggu akhirnya angkot arah sana pun tiba, aku segera naik ke dalam angkot itu dan mencari posisi ternyaman. Baru saja duduk ada laki-laki yang memandangiku sepertinya aku kenal dengan lelaki itu.

"Eh Dewi apa kabar?" Kata lelaki itu

"Emm siapa ya?, eh tunggu anda shabir kan?" Kataku mengingat wajah lelaki itu mirip sahabat SMA ku dulu

"Iya ini aku shabir al-azmi, masa kau dah lupa wik, apa kabar?" Tanya shabir

"I'm sorry, alhamdulillah I'm very nice and you how are you today?" Tanyaku

"Makin pinter aja ya bahasa inggrisnya, alhamdulillah baik. Dari mana mau kemana wik?" Tanyanya

"Hehe alhamdulillah, dari pajak melati tadi belanja bakal untuk wisuda mau ke Tembung tempat teman" ucapku

"Udah mau wisuda aja wik, masih jomblokah?" Tanyanya tentang statusku

"Iya nih gak kerasa kan, ini udah diikat" ucapku sambil menunjukkan cincin yang di beri mas agri

"Udah nikah kau wik?" Tanya shabir heran dengan cincinku

"Belum sih masih tunangan" ucapku berbohong kepadanya karena dulu ia sempat suka denganku tapi aku menolaknya karena aku tak ingin berpacaran

"Ohh gitu, btw tunanganmu kerja apa?" Tanyanya lagi

"Iya, perwira TNI - AD kenapa?" Tanyaku

"Gak kenapa napa hebat dong kalo gitu" ucapnya tersenyum

"Ya alhamdulillah, pinggir!!. Saya duluan ya" ucapku kepada shabir sambil menenteng keluar belanjaanku

"Iya hati-hati" ucapnya di dalam angkot dan aku hanya membalas senyuman datarku

Sengaja aku cuek dengan sahabat SMA ku dulu, waktu itu dia pernah menelantarkan para sahabatnya yang peduli dengannya. karena kenal dengan seorang wanita hidupnya berubah drastis dia tidak pernah memperdulikan para sahabatnya lagi dan mencampakkan kami begitu saja sampai saat ini aku masih ingat dengan kejadian itu. Ibaratnya sih lupa daratan sahabat jadi bangsat kata anak zaman sekarang hhakk lupakan gak penting juga di ingat.

Setelah itu aku berjalan menusuri gang kecil untuk sampai ke rumah dedek, kebetulan ia sedang menyapu halaman di depan rumahnya. Dia tak mengetahui kehadiranku dan aku punya ide jahil kepadanya diam diam aku berjalan untuk mengkagetkannya.

1, 2, 3 Dedekkkk

"Allahu akbar lailla hailallah" ucap dedek takbir

"Hahaha" aku tertawa geli melihat ekspresinya saat kukagetkan

"Kebiasaan ngagetin aku, kapan sampenya kok gak nampak?" Tanyanya heran

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang