🎶Denny Caknan - Sampek Tuwek
Happy reading guyss😁
Dewi pov
Aku tak tahu jam berapa mereka selesai makan malamnya, pokoknya yang tadi pagi aku liat piring sudah rapih dan bersih dirak, gelas-gelas sudah kinclong dan ditempatkan posisi semula.
"Selamat pagi sayang" ucap mas agri sudah wangi dengan shampo maskulinnya
"Selamat pagi juga mas" jawabku ketika aku baru bangun tidur, setauku aku tadi malam tidur dikamar anaklah kenapa sekarang udah dikamar ini aja.
"Berat juga ternyata kamu ya hunn" ucap mas agri antara mengejek dan pengakuan
"Biarinlah yang penting sehat" jawabku merapihkan tempat tidur lalu menguncir asal rambutku dan siap-siap bertempur didapur, ah iya kerang aku tadi malam kemana ya? Kan belum aku makan.
"Rumah udah beres semua hunn tinggal masak" ucapnya, mengahampiriku didapur. Tau aja kalau hari ini aku itu mau lomba jadi harus gerak cepat
"Terima kasih masku" ucapku sambil mencium pipinya, beruntung sekali diriku memiliki suami yang pengertian tanpa disuruh pun ia langsung dikerjaan.
"Sama-sama hunn, mas bangunin Gio Kia ya?" Ucapnya, langsung beranjak pergi kekamar anak untuk membangunkan dua bocil.
Tanpa sautanku pun mas agri tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah bagi Gio dan Kia, betapa beruntungnya dua bocil itu memiliki ayah seperti kapten manjaku selain sabar menghadapi rewelnya mereka, perwira pertama itu juga penyayang anak kecil. Maka tak jarang anak kecil suka lengket kalau dekat dengannya, abang Gio aja kalau udah dekat ayahnya gak ingat bunda sama adeknya.
"1 2 3 up abang" ucap ayahnya dari kamar mengangkat Gio
"Adek bangun yuk sayang, bunda mau pergi adek ikut bunda nggak?" Tanya ayahnya dengan suara bass yang terdengar sampai dapur
"Itutt, ndaa ana yah?" Tanya Kia kepada ayahnya yang sedang menggendong Gio dipundaknya
"Dapur adek ma.." ucap ayahnya
"Macak" jawab Kia cepat, bijaknya anak perempuanku
"Yukk sama bunda sayang" ucap mas agri sambil menggendong Kia didepan sementara bang Gio dibelakang.
"Undaaa" sapa anak perempuanku sementara Gio tersenyum melihatku
"Udah bangun anak-anak bundaa. Turun sayang, kasian ayah" ucapku
"Tuyun yah" kata Gio dan Kia
Ayahnya pun menurunkan satu persatu dua bocil itu lalu mereka berlari ketempatku berdiri dan memeluk kakiku dari belakang, ahh senangnya ada yang kangen juga denganku ckck.
"Undaa andi yuk" ucap Gio menarik ujung dasterku
"Abang bunda masih masak, yuk sama ayah kita mandi sama ayah dulu yukk" ajak ayahnya berinisiatif untuk memandikan keduanya setelah melihatku kerepotan.
"Ndakk au yah au ma undaa" jawab Gio bergelayut manja memanjat kakiku
"Yaudah mas biar adek aja yang mandiin nanti" jawabku sambil fokus mengosang-oseng ikan gembung kuring yang kutumis dengan cabai hijau
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)
RomansaPertemuan kami dimulai sejak aku mengajar les privat di Kodam 1/ Bukit Barisan, Brigif 7/RR, tempat dimana aku membagikan ilmuku kepada anak-anak kolong dan secara tidak sengaja pula Allah mempersatukan kami juga ditempat yang sama. Penasaran gimana...