🎶Sandios Pendozha - Seko opo atimu
Happy reading guyss😁
Agri pov on
Tak terasa ya. Sebentar lagi puasa sudah mulai selesai, singgahnya cepat banget padahal aku sangat menyukai moment ini bersama keluarga kecilku. Setiap hari dibangunin sahur sama dua bocil dan bundanya, makan bersama, sholat bersama, tidur sekasur berempat bersama terkadang kami juga tidur beralaskan karpet tebal diruang tv bersama. Bundanya malas pindah hehe.
Hari ini bukber mingguan bersama bunda dan dua bocil, minggu kemarin bersama keluarga kami berdua dan minggu depan bukber reunian masa SMA ku dulu. Sedikit cerita guyss, dua minggu setelah lebaran aku ditugaskan di Kongo bersama pasukan Garuda Indonesia lainnya selama 1 tahun lamanya. Makanya aku menikmati setiap moment sekecil apapun jangan sampai terlewatkan, dan aku belum memberi kabar penugasan ini kepada istriku tercinta.
Bukannya tidak ingin memberitahu, tapi waktu kami untuk berdua belum ada. Ya aku menyadari bahwa kami jarang we time berdua sekarang, aku disibukkan dengan urusan kantor yang semakin padat dan istri sibuk mengurus rumah dan dua bocil. Apalagi ia juga sibuk membuat desain hunian kami yang Inshaa Allah akan terwujud sebentar lagi.
Kami berdua memilih rumah tipe 45 minimalis modern dengan tema warna monokrom itu warna kesukaan istriku jadi aku gak boleh protes. Masih dalam rencana sih sebenarnya, maklumlah kami berdua sibuk banget haha.
"Mas" panggilnya, aku pun tersadar dari pikiran panjangku tadi
"Iya hunn, kenapa?" Tanyaku masih kikuk ia menatapku penuh tanda tanya seakan-akan ia sudah mengetahui isi pikiranku saat ini.
"Mas yang kenapa. Dari tadi aku perhatiin ngelamun aja, ngelamunin apasih?" Tanyanya semakin menerka-nerka atau aku kasih tau sekarang aja ya? Tentang penugasanku di Kongo. Bismillah
"Please mas minta maaf sama kamu hunn. Dua minggu selesai lebaran mas pergi tugas ke Kongo selama 1 tahun" ucapku sambil menatap raut wajahnya yang perlahan berubah.
"1 tahun? Kongo?" Tanyanya pasti syok banget bundanya dua bocilku ini, maaf hunn.
"Iya hunn, luar negeri" jawabku sambil menggenggam erat tangannya, ya aku tahu kabarku ini membuatnya bersedih aku berusaha membangkitkan lagi senyum dan semangatnya yang sempat memudar.
"Ya sudah" jawabnya singkat, senyumnya penuh keterpaksaan, air mata dipelupuk matanya sudah terbendung, tinggal menumpahkan saja.
Huftt, aku tahu kamu kecewa hunn. Tapi ini sudah tugasku, dunia membutuhkan perlindungan dari kami agar dunia kita semakin damai. Ia langsung bergegas bangkit untuk membayar makanan kami malam ini, setelah selesai ia meminta untuk pulang kerumah karena sebentar lagi kami akan melaksanakan sholat tarawih dimushollah asrama.
Diperjalanan pulang istriku tak mengucapkan hal apapun bahkan terkesan dingin kepadaku, iya aku tahu ia masih syok mendengar penugasanku. Aku yakin ia pasti bisa melewati semuanya.
Tangan lembutnya mengelus lembut kepala Gio dan Kia satu-persatu, mata sayunya sudah hampir terbenam menyusul Gio dan Kia yang sudah terlelap. Rasanya damai banget melihat ketiganya menutup mata sementara waktu, sampai-sampai aku tersenyum sendiri melihat mereka tertidur pulas seperti itu.
Sesampainya dirumah ketiganya belum juga bangun dari tidurnya, malah udah adzan isya' lagi. Okelah angkat aja mereka satu-persatu lalu aku sholat isya' dan tarawih dimushollah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)
RomancePertemuan kami dimulai sejak aku mengajar les privat di Kodam 1/ Bukit Barisan, Brigif 7/RR, tempat dimana aku membagikan ilmuku kepada anak-anak kolong dan secara tidak sengaja pula Allah mempersatukan kami juga ditempat yang sama. Penasaran gimana...