122. Perpisahan Sekolah

4.2K 165 37
                                    

🎶Billy Simpson - Connected to you

Happy reading guyss😁

Selamat pagi dunia! Hari ini aku kembali dinas untuk yang terakhir kalinya meninggalkan sekolah SMA N 1 Galang, ya meskipun berat ini semua demi kebaikanku dan anak suamiku.

"Makin cantik aja pake seragam dinas ini hunn" gombalan pagi ala kapten manjaku pun keluar

"Udah tau" jawabku sambil memakaikan baret hijaunya dikepala

"Gemesshh ihhh" sahutnya mencubit gemas pipiku, berasa masih abg kita ya mas haha

"Udah ihh. Sarapan yuk adek udah siapin makanannya dimeja" kataku sambil menggendong Kia sementara Gio digendong ayahnya, semenjak melihat ayahnya pakai seragam doreng bang Gio lebih terpikat daya tarik ayahnya ketimbang denganku. Iyalah tuh yang anak ayah ya bang.

"Kita naik apolo ya bang!" Kata mas agri, menaikkan Gio ke mainan gledekannya nama kerennya apolo ya! Begitu juga denganku menaikkan Kia di apolonya yang berwarna pink

"Hunn suapin ya? Please.." Kenapa sih manjanya kumat disaat genting seperti ini?

"Udah jam berapa ini mas? 6.45 loh kamu pake minta suapin segala. Sementang dekat kamu jadi suka ngulur waktu dengan memulai tingkah manjamu itu" sahutku kebiasaan ini orang narik ulur aja kerjaannya

"Oke" jawabnya singkat, lalu pergi dinas tanpa mengantarkan kami bertiga kesekolah. Oke gak masalah kok mas

Selesai sarapan, aku langsung menggendong kedua bayiku sekaligus dan berjalan menuju jalan keluar asrama. Kali ini naik angkot ke sekolah, gapapalah sekali-sekali udah lama juga gak naik angkutan umum wkwk. Usai pulang sekolah nanti aku mau tidur dirumah bunda aja, lagi malas berdebat sama mas agri biarin aja gak masuk rumah ayahnya eh tapi kuncinya aku titipin sama om Aldy ya.

Semakin kesini mas agri makin manja bahkan terkesan dibuat-buat manjanya ngelebihin Gio dan Kia. Aku tak suka orang seperti itu kalau kata orang Medan 'Mengkek' apa sering aku manjain ya? Makanya jadi seperti itu kelakuannya? Mumet aku tuh.

Akhirnya sampai juga disekolah yang banyak menyimpan cerita ini, walaupun masa ngajarku terkesan singkat tapi aku merasa diri ini sudah lama mengabdi disini.

"Bun kok sendirian? Ayah kembar gak bisa ngantar?" Tanya bundaku mencari keberadaan suamiku

"Iya grandma, mendadak dipanggil suruh kekantor" dustaku padahal kami sedang bertengkar lagi, seburuk apapun rumah tangga kami aku tak ingin orang lain ikut serta didalamnya.

"Ohh yuk masuk. Sama grandma sini sayang uhh gantengnya cucu grandma ini" kata bunda mengambil alih Gio karena kasian melihatku menggendong keduanya

"Heiii Kiaaaa.. ini tante sayang. Uhh makin cantik aja keponakan tante ya? Bundanya juga ini.." tau sendirilah itu suara siapa. Tante Andien yang sekarang sudah semakin membesar saja perutnya

"Tante bumil.. kabarnya nte? Makasih ante ya dek" kataku mengajari kia berbicara

"Alhamdulillah bun, sama-sama sayang sini sama ante yuk! Emeshhhnya ante liat Adzkiya yang mbul ini utuk utuk" kata mbak andien, gemesh  banget liat kia akrab dengan orang lain apalagi tantenya ini

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang