126. Bun Kenapa? Sakit?

4.8K 169 16
                                    

🎶Rahmania Astrini - Menua bersama

Happy reading guyss😁

Agri pov on

"Assalamulaikum" ucap seseorang dari luar

Aku pun langsung mematikan kompor gas istriku dan ngacir lari kedepan untuk melihat siapa yang datang sore-sore begini.

"Waalaikumussalam" jawabku, ahh kamu sayang. Mas kira siapa, ia pun mencium tanganku dan aku membalas ciuman dikeningnya

"Turun dulu sayang bunda mau ganti baju" ucapnya sambil menurunkan kia dengan intonasi suara yang serak, waktu aku cium keningnya pun kondisi tubuhnya menghangat

"Bunda kenapa? Sakit?" Tanyaku, khawatir dong soalnya ia jarang sakit disebabkan daya tahan tubuhnya kuat

"Kecapean kali ya mas? Lelah banget rasanya mau tidur mulu" jawabnya sambil berjalan kekamar kami

"Tapi nanti aja deh, beresin rumah dulu. Mas tau nggak?" Tanyanya sambil membuka jilbab kcknya

"Nggak" jawabku

"Isss masss" manjanya selalu meluluhkan hatiku beneran gak bohong

"Iya yaudah ceritalah" sahutku sambil mencubit pipinya yang semakin subur

"Ada undangan dari kompi sebelah terus adek jadi anggota paduan suara sama gitaris plus vokalis, dua lagu pulak itu lagunya bikin nangis lagi" baru ini aku mendengar ibu dua anak ini mengeluh

"Lagu apa yang buat nangis?" Tanyaku sambil merapikan anak rambutnya yang perlahan menurun.

"Menunggu kamu sama kekasihku prajurit negaraku huft itukan lagunya sedih mas" jawabnya sambil bergelayut manja didada bidangku, gini amat manjanya sih sayang.

"Ayah bakal jadi penyemagat bunda nanti pas tampil dikompi sebelah, ayah duduk didepan sama anak-anak. Sorakin bunda Dewi is the best, bunda gio dan kia yang cantik" kataku menyemangatinya, yang disemangatin malah makin menjadi manjanya.

"Hunn kenapa sih? Mas buatin teh ya? Biar semangat sikit" ucapku, nih bundanya mau sakit atau gimana sih? Bingung aku

"Mas dingin arghgrgr" ucapnya makin mengeratkan pelukannya kepadaku, badannya menggigil dan suhu tubuhnya panas. Demam nih kayaknya.

"Hunn kamu demam nih, mas bawa puskesdam ya?" Tanyaku

"Nggak mau" jawabnya

"Mas buatin teh manis panas ya sama bubur" kataku sambil mengangkatnya ketempat tidur, membaringkan tubuhnya disana.

Haduhhh. Baru keluar kamar Gio dan Kia mengobrak abrik meja kerja bundanya, kertas dan data-datanya dulu kini berserakan diatas lantai. Bun. Begini ternyata kerjaanmu dirumah? Pantas bunda sampe sakit begini. Ternyata pekerjaanmu lebih berat dari tugasku dikantor ya bun, maaf ayah selalu memaksamu memenuhi permintaanku.

Selanjutnya aku memasak bubur ayam yang resepnya sudah tertempel dipintu kulkas, bundanya kreatif sekali disaat ada resep makanan yang menurutnya mudah ia mencatat lengkap semua lalu ditempelkan dipintu kulkas dengan besi magnet berbentuk buah-buahan. Aku pun mengikuti resep yang ditulis kertas berwarna biru itu, step by step akhirnya bubur buatanku selesai tinggal membuat teh manis panas saja.

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang