123. Tiyol Dadal 🍳Bun

4.9K 165 10
                                    

🎶Armada - Adam dan Hawa

Happy reading guyss😁

Agri pov on

Tak terasa Gio dan Kia sudah memasuki usia 1 tahun, disini mereka lagi giat-giatnya berlatih berdiri sendiri dan sesekali melangkah beberapa langkah yang membuat bundanya senang bukan main. Sebenarnya mereka baru bisa berjalan sebulan yang lalu ketika usianya menginjak sebelas bulan tapi mereka masih belum yakin haha ada saja. Sesekali juga aku menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan mereka, karena jadwal ngantorku mulai bulan lalu sudah mulai padat.

"Ayo sini sini sama ayah" ucapku merentangkan kedua tanganku ketika melihat mereka berjalan langkah demi langkah kearahku

"Ayo cepat cepat cepat sini sama bunda sayang" ucap bundanya tak kalah heboh

"Hap! pinter banget anak ayah" kataku menangkap Gio menciumnya gemas sampai menangis

"Yah yah" kini giliran putri kecilku berjalan kearahku

"Mam ndaa" ucap Gio meminta makan kepada bundanya

"Uhh laper ya bang Gio, yuk kita maem sama adek Kia sama ayah juga ya! Oke?" Kata bundanya antusias

"Oke bundaa" jawabku semangat membuat dua malaikat kecilku tertawa serentak

"Bunda masak apa hari ini?" Tanyaku, kini hubunganku dengan bundanya semakin membaik, aku tak pernah membetaknya lagi semenjak kejadian beberapa bulan lalu.

"Udang sambal balado kesukaan ayah sama capcai dan ayam goreng" ucapnya semangat sekali sambil mengelus pipiku

"Wahh favorit ini pasti maknyus ini" pujiku, emang masakannya selalu enak bahkan masakan direstoran bintang lima kalah saing dengan masakannya

"Pasti dong" sahutnya sambil mengambilkan makananku dipiring

"Selamat menikmati ayah" ucapnya meletakkan piringku dihadapanku

"Makasih banyak bunda" jawabku, senyuman lembutnya mengobati rasa penatku yang seharian memandangi deskop komputer dikantor.

"Sama-sama sayang, mari makan.." ucapnya sambil menyuapi Gio dan Kia secara bergantian

"Num ndaa" ucap kia meminta air minum kepada bundanya

"Pelan-pelan adek bajunya basah ini" omel bundanya, gimana tidak Kia minumnya rusuh sekali minum yowes teles kebes klambine

"Undaa num gak" sambung Gio, kalau abang gak suka basah-basahan kayak dek Kia

"Sama ayah bentar ya bang, bunda mau gantiin baju adek ya?" Kata bundanya sambil mengangkat Kia yang sudah basah menuju kamar mandi

"Yah emam yah" ucap Gio maksudnya suruh nyuapin abang maem ya? Pinter banget anakku ini

"1 2 3 pesawat amunisi siap mendarat kapten dut dut dut dut" kataku menyuapi Gio dengan cara pesawat-pesawatan

"Dut dut dut" sahut gio mengikutiku membuatku gemas sendiri, gen bijak dan pintar dari bundanya mengalir ditubuh kedua anak-anakku ini jadi tak heran kalau mereka aktif dan tanggap seperti bundanya.

Jodohku Abdi Negara (SELESAI - PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang