Sore ini, disebuah taman yang ramai. Setelah selesai mengerjakan tugas dengan Lila, Kisa sengaja mampir ke taman yang berada di pusat kota. Dia hanya ingin bermain ke tempat itu untuk mengenang masa-masa kecilnya dulu bersama papi yang kini telah meninggalkannya ke alam yang berbeda.
Sebelum melaksanakan tujuan awalnya ke taman ini, dia berniat membeli cemilan untuk dimakannya. Setelah selesai kemudian dia menghampiri sebuah tempat penyewaan sepatu roda yang memang berada di situ sejak bundanya masih ada.
"Mas saya sewa sepatu rodanya ya..." ucapnya pada seorang yang menyewakan sepatu roda.
Kisa memang pandai memakai sepatu roda yang membuatnya teringat akan bunda.
Flasback on
"Papi... Kisa pengen deh kalo udah gede main kayak gitu tuh yang pake sepatu tapi ada rodanya." Curhatnya pada papi saat dia berada di taman dan menyaksikan beberapa orang yang memakai sepatu roda.
"Ohya? Bagus itu. Nanti papi beliin khusus untuk kamu. Untuk sekarang kamu boleh sewa tuh di abang-abang sana yang banyak sepatu rodanya. Kisa mau coba gak?" Tawar papi sambil menunjuk orang yang menyewakan sepatu roda.
Dengan semangat Kisa mengangguk-anggukkan kepalanya.
Mereka berjalan menuju tempat penyewaan sepatu roda. Setelah memasang sepatu roda sesuai ukuran Kisa, Papi menyuruh satu orang untuk mengajari Kisa namanya Lukman.
Sekitar setengah jam Papi mengamati Kisa yang sedang di latih oleh Lukman. Melihat itu Papi Kisa tersenyum karena Kisa merupakan pribadi yang cepat bisa dalam melakukan segala hal. Terbukti sekitar setengah jam yang dia habiskan telah bisa menggunakan sepatu roda dengan benar meski sesekali dia terjatuh, namun tak urung untuk membuatnya menyerah.
Flasback off.
"Mbak jadi sewa gak?" Perkataan mas-mas pemilik sepatu roda membuat lamunan masa lalunya buyar. Matanya mengerjap sebelum akhirnya menjawab
"Jadi dong mas. Sini biar saya pakai sendiri."
Mas pemilik sepatu roda itu memberikan Kisa sepasang sepatu roda yang langsung dibalas terimakasih kemudian tanpa ba bi bu Kisa memasangnya dengan cekatan.
"Bayar dulu ya mbak.."
"Oh siap mas." Kisa memberikan sejumlah uang kepada mas yang menyewakan sepatu roda itu
Setelahnya dia meluncur menyusuri taman menggunakan sepatu roda sambil bersenandung kecil.
××
Berada dalam rumah seharian sekarang membuat Delan bosan, jika pertama kali menginjakkan kaki di kota ini begitu malas keluar rumah, sekarang malah sebaliknya.
Setelah mengetahui tempat yang akan ditujunya, Delan mengeluarkan motor Ninja hitam yang kemarin dibelikan oleh papanya.
Berbekal Google Maps kini Delan telah sampai di taman yang ada di pusat kota.
Delan sengaja memilih taman sebagai tempat yang dia kunjungi di sore hari karena ingin jogging sebentar mengingat dari hari pertamanya dia menginjakkan kaki di kota ini, dia belum pernah berolahraga.
Di Jakarta dulu, Delan merupakan seseorang yang mementingkan kesehatannya dengan berolahraga. Jogging setiap pagi jika hari libur.
Setelah melepas helm full face-nya, Delan menatap sekeliling taman yang begitu ramai pengunjung meskipun bukan hari libur.
Banyak yang hanya sekedar duduk dibangku taman maupun bermain sepatu roda ada juga yang jogging seperti apa yang akan di lakukannya sore ini.
Setelah berjalan menuju taman, dia mulai memasang earphone yang menyumpal telinganya. Setelah itu dia mulai melaksanakan jogging sore ini.
"Mas. Boleh minta foto gak?" Seorang siswi yang masih mengenakan seragam SMP menghampuri Delan sambil mengucapakan kalimat yang membuat Delan mengenyitkan dahi.
Memangnya gue siapa sampai diajak foto segala? artis juga bukan.
Delan masih diam menatap dua bocah didepannya ini. "Gimana mas? Boleh nggak?"
Delan berpikir sebentar sebelum akhirnya mulutnya mengeluarkan suara,"lain kali aja. Gue sibuk." Jawabnya setelah itu melanjutkan aktivitas awalnya
"Yahhh... sombong masnya," dapat Delan dengar suara kecewa bercampur dengusan yang terlontar dari mulut dua bocah SMP itu.
Delan tetaplah Delan, pemuda dingin dan cuek itu tak mengindahkan kalimat bocah tersebut.
Matanya memandang sebuah keluarga yang duduk di tengah taman beralaskan tikar, mereka sedang piknik. Keluarga itu terlihat sangat bahagia, terlihat dari ibu yang sedang menyiapkan makanan, ayahnya yang sedang mengobrol dengan anak bungsunya, sedangkan sang sulung membantu ibunya menyiapkan makanan. Sungguh bahagia. Tidak seperti keluarganya yang sudah terpecah belah sejak lima tahun yang lalu.
Delan tersenyum miris sebelum akhirnya meringis ngilu karena kaki-nya merasakan sakit yang teramat akibat terkelindas oleh roda.
Gadis itu memandang cowok di depannya dengan meringis juga disertai tatapan bersalahnya
"Aduh.. mas... Kisa gak sengaja sumpah. Maaf ya mas.." tak dapat dipungkiri, selain karena takut, cowok didepannya ini begitu tampan dengan alis tebal, hidung mancungnya begitu over disertai rahang yang tegas apalagi rambut acak-acakannya membuatnya tampan berkali-kali lipat.
Demi Tuhan... Kisa terpesona melihat cowok tampan didepannya ini.
"Mas? Are you okay?" Tanya Kisa sembari menatap cogan satu di depannya ini, yang di pandangi hanya melengos kemudian berjalan meninggalkan Kisa yang dibuat ternganga.
Cowok itu gak bisu kan? Masa cowok seganteng itu gak bisa ngomong sih...
Sebelum lelaki itu pergi menjauh, Kisa mengejarnya karena masih penasaran padanya. Setelah mensejajarkan langkahnya dengan cowok itu, dia mencoba berinteraksi
"Namaku Kisa Orlinda. Mas ganteng namanya siapa?"
Yang ditanya hanya memandang Kisa dari atas sampai bawah. Gadis di sampingnya ini meskipun sudah memakai sepatu roda masih terlihat pendek di sebelahnya, hanya sebatas bahunya saja. Gadis itu memiliki rambut sebahu disertai poni yang hampir mengenai matanya, pipi chubby, hidung mancung tidak, pesek pun tidak, dan jangan lupakan bibir merah muda alaminya membuat lelaki manapun salah fokus.
Gadis itu memakai hoodie kebesaran berwarna merah muda sampai hampir menutupi hotpants yang menampilkan setengah pahanya dan jangan lupakan sepatu roda yang membuat kakinya terasa amat sangat sakit saat berjalan.
"Mas-nya gak bisukan?"
Demi tuhan... ini cewek bener-bener bermulut mercon...
To be continue...
A/n :
nahkan. Ciye mas Delan akhirnya ketemu sama mbak Kisa si cewek mercon pemilik pipi chubby cem bakpao.
Kisa
Oke. See you next chapter!
Publish : 24 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisa(h) Delan [END]
Teen FictionDua kutub berbeda yang saling tarik-menarik. Delan, cowok dingin dengan sejuta misteri yang bertemu dengan gadis bermulut mercon dengan segala sikap absurd-nya yang membuat hidup Delan yang semula abu menjadi berwarna. Bukan hanya kisah Delan dan ke...