|41| tembakan maut

214 20 1
                                    

Hari demi hari mereka semakin dekat. Kedua Abang Kisa pun sudah merestui Delan secara penuh. Kini dengan bantuan para geng tawurnya, Delan tengah menyiapkan sesuatu untuk Kisa, seseorang yang dicintainya.

"Lo mau yang begimane si konsepnya?"

"Gatau, biar romantis aja menurut lo gimana?" Delan bertanya balik pada Erlan yang kini tampak mengerutkan keningnya.

"Jangan pake bunga, itu basi." Ujar Ergi

"Gue juga ogah pea!" Delan menonyor kepala Ergi membuat lelaki itu mengaduh sembari tertawa setan.

"Terus gimana?"

"Ya elu ngapa gak di cari konsepnya dulu baru ngadain ketemuan kek gini sih?"

"Ya gue mana tau dih! Gue baru pertama kalinya ini." Ujar Delan sembari mengacak-acak rambutnya. Sedikit bingung karena ini pengalaman pertamanya.

"Lah bego!"

"Yee sianjing!"

"Goblok!"

"Belegug sia!"

Mereka saling bersautan mengumpati Delan yang kini meringis bodoh membuat teman segengnya agak kasihan melihatnya.

"Intinya lo tembak aja dah dia!"

"Gue cinta dia ngapa lo suruh tembak sih anjing?! Nanti dia mati gimana bangsat?!"

"MAKSUD GUE DITEMBAK NYATAIN CINTANYA SAMBIL KASIH HAL ROMANTIS BEGO!" Gas Erlan membuat Delan lagi-lagi meringis bodoh

"Ya maap, gue gak tau!" Ujarnya polos dan berujung ditertawakan teman-temannya yang lain.

"Yaudah intinya lo apalin aja teksnya–"

"Teks apaan bangsat?! Lo kira ini proklamasi?!"

"Maksud gue kata-kata yang mau lu ucapin anjing!"

"Ya gue sih cuma mau bilang gue cinta lo Kisa, ngapain diapalin segala?"

"YATUHAN.... TOLONG!"

"BUKAN TEMEN GUE!"

"ASTAGHFIRULLAH!"

"ALLAHUAKBAR!"

"LO PADA KENAPA SIH?" Teriak Delan membuat teman-temannya lelah sendiri

"Lo rangkai dah kata-kata romantis yang pas buat si Kisa. Terus nanti kita yang atur konsepnya."

"Dih ogah! Nanti konsepnya jelek!" Tolak Delan membuat Ergi menutup mata sejenak menahan emosi yang akan meletus jika saja tak ia tahan.

"Lo mau dibantu kagak?" Ucap Ergi dengan pelan dan sangat halus ditelinga membuat Delan mengangguk

"Iyalah, lo kan temen gue!"

"Oke jadi lo diem, gausah bacot! Oke? Selesai!" Ujar Erlan kemudian dia mulai memimpin konsep bersama teman-temannya sementara Delan kini terbengong sembari memikirkan kata-kata yang pas dan romantis untuk Kisa.

"Apa ya? Gue gak tau lagi!" Delan bermonolog

"Yaelah kenapa gak dari tadi aja sih?! Kan ada mbah gugel pea!"

Secepat kilat tangannya berselancar di ponsel sembari mengetikkan kata kunci guna mencari apa yang akan dia dapatkan.

"Nah sip!"

"Apaan njing?!" Ergi menyahut.

"Kepo lu ah!"

"Dih goblok!"

"Diem njing!"

Delan kembali mengulang tulisan dan membacanya dalam hati.

"Dih apaan sih alay! Najis menye-menye banget!"

Kisa(h) Delan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang