"Ih Mas ganteng gimana sih?"
"Gimana apanya?"
"Males ah!" Ujar Kisa kemudian berjalan terlebih dahulu masuk menuju rumahnya untuk mengambil barang yang sudah dipersiapkan untuk disumbangkan.
"Males gimana sih, Kisa?" Tanya Delan berusaha menyamai langkah Kisa yang kian lebar padahal kakinya bisa terbilang mungil.
"Tau ah!"
Kemudian gadis itu berjalan menaiki tangga dengan menghentakkan kakinya meninggalkan Delan yang terbengong karena perlakuan ajaib gadis itu.
KENAPA SIH BETINA SELALU TIDAK JELAS?
Delan menghela napas, kenapa juga dia bisa suka dengan gadis mercon yang selalu merecokinya?
Apakah ini yang dinamakan witing tresno jalaran soko kulino? Delan pernah membaca pepatah itu pada kawruh Basa Jawa miliknya yang dia beli hanya untuk memahami aksara jawa yang super duper sulit diterima oleh otaknya.
"Udah?" Tanya Delan saat Kisa sedang kesulitan membawa satu kardus pakaian.
"Ih bantuin kek!" Ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya kesal. Kenapa Delan jadi lelaki tidak peka sekali terhadap apa yang ada didepannya sih? Kenapa mesti disuruh coba? Memangnya dia tidak bisa membaca situasi apa?
"Ya sini dong!" Delan mengambil alih kardus itu
"Udah ini doang?"
"Iya!" Jawab Kisa ketus kemudian berjalan keluar rumah dan menutup pintu setelah Delan keluar dengan membawa kardus berisi pakaiannya.
"Kenapa sih lo?" Delan yang gerah akan sikap Kisa pun bertanya.
"Ya Mas gantengnya malah asik sendiri sama Hp tadi! Kisanya dicuekin, kan sebel!" Gerutunya sambil menatap Delan sinis membuat lelaki itu tersadar dan tertawa
"Ih kenapa malah ketawa sih?!" Sebalnya
"Ya lo lucu, ngomong kek gausah marah-marah. Gue gak ngerti apa yang lo rasa kalo lo gak bilang bego!" Delan menonyor kepala Kisa membuat gadis itu ikut tertawa karena merasa lucu dengan dirinya sendiri.
"Yaudah ayo berangkat!"
Hari ini Delan memang membawa mobil dari sekolah membuat gadis itu membuka pintu mobil dan duduk disebelah kursi kemudi, gadis itu memakai seat belt dengan tenang. Tanpa banyak kata, mobil Delan melaju meninggalkan pekarangan rumah Kisa.
×××
"Ini udah gak dipake?" Tanya Kisa sembari merentangkan kaos abu-abu polos kekecilan milik Delan
Delan yang fokus pada ponsel langsung menatap Kisa sambil menggeleng.
"Nggak lah, lo gak liat apa badan gua melar gini sekarang!" Ujarnya sewot. Pertanyaan Kisa sungguh retoris sekali membuat Delan agak sebal terhadap gadis itu.
"Ya biasa aja dong!"
"Yayaya serah!"
Delan kembali memainkan ponsel sementara Kisa kembali memilih pakaian yang akan disumbangkan pada anak-anak kemarin. Iya, mereka sekarang berada dikamar Delan dengan syarat pintu harus dibuka karena kamar adalah tempat rawan bagi orang pacaran. Kisa mendesah, dirinya dan Delan kan belum resmi berpacaran.
"Ini muat gak?" Kisa merentangkan baju hitam
Delan mendongak kemudian menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisa(h) Delan [END]
Roman pour AdolescentsDua kutub berbeda yang saling tarik-menarik. Delan, cowok dingin dengan sejuta misteri yang bertemu dengan gadis bermulut mercon dengan segala sikap absurd-nya yang membuat hidup Delan yang semula abu menjadi berwarna. Bukan hanya kisah Delan dan ke...