"Mas ganteng main itu yuk!" Tunjuk Kisa pada sebuah dance dance revolution yang tersedia di Timezone.
Delan mendelik, gila saja dirinya disuruh lompat-lompat gak jelas mengikuti arahan dilayar.
Lagian, Delan bukan tipe orang yang bisa dance apalagi ini ditempat umum woy. Meskipun sepi pengunjung tapi kan tetep aja gak sepi-sepi banget.
"Dih, ogah!" Jawabnya cepat kemudian berjalan menuju tempat pembelian koin.
"Ayolah Mas ganteng!" Bujuk Kisa setelah Delan kembali dan membawa banyak koin.
"Gak, yang lain aja!"
"Yaudah basket aja, yang kalah harus traktir es krim ya?" Tawarnya menatap Delan dengan penuh harap membuat lelaki itu mau tak mau menganggukkan kepala dan respon gadis itu benar-benar tak disangka.
Kisa langsung berlari sambil berloncat kecil menuju street basketball berada. Gadis itu langsung memasukkan koin bersamaan dengan Delan yang sudah siap memasukkan bola basket kedalam ring sebanyak-banyaknya.
Keduanya terus berebut meraih score tertinggi guna memenangkan challenge yang Kisa buat. Delan lebih unggul membuat Kisa mendengus dan memikirkan cara curang. Dia tersenyum kemudian memegang tangan Delan membuat lelaki itu hampir saja mengumpat. Tangan Kisa memegang tangan Delan sementara satunya terus memasukkan bola kedalam ring. Lain dengan Delan yang masih saja berkutat dengan tangan kanannya yang dipegang oleh Kisa membuatnya kehilangan banyak score dan saat Delan ingin memasukkan bola kedalam ring ternyata waktunya sudah habis.
Sial. Memang takdirnya harus mentraktir gadis curang disebelahnya ini.
Kisa tertawa bahagia atas kecurangannya. Delan mendengus kemudian berjalan mendahului Kisa menuju Monster drop.
Delan memasukkan koin, permainan ini hanya membutuhkan otak untuk ngatur strategi agar si bola masuk ke lubang yang tepat dan kita bisa mendapat banyak tiket.
Yass butuh banget ketepatan kapan harus pencet tombol biar si bola turun terus masuk lubang yang tepat. Maka dari itu Delan harus fokus. Dan di permainan ini juga dibutuhkan keberuntungan yang gede banget! Banyak-banyak doa ya Delan agar si bola masuk ke lubang dengan angka besar.
Delan mulai menekan tombolnya kemudian bola jatuh tepat diangka 32. Kisa yang melihat itu langsung bersorak dan mengumpulkan tiket yang keluar dari mesin tersebut.
"Banyak banget Mas ganteng! Lagi dong lagi. Kisa ya sekarang! Harus dapet jekpot nih!" Ujarnya penuh semangat kemudian memasukkan koin setelah tiket berhasil dikumpulkan.
Kisa mulai memfokuskan dirinya, kemudian secepat kilat bola itu jatuh tepat di lubang jekpot seperti apa yang telah diucapkannya.
Delan tersenyum kala gadis itu bersorak riang bahkan sampai memeluk dirinya tanpa sengaja. Ada sesuatu yang membuncah dalam dadanya. Sesuatu yang baru pertama kali ini Delan rasakan, jantungnya berdegub kencang dan ribuan kupu-kupu seperti melayang diperutnya disertai pipi panas yang merambat sampa telinganya.
Delan rasanya... mulai gila.
Sejak kapan dia senang melihat gadis itu tertawa dan memeluk dirinya singkat?
∆∆∆
"Makan aja yuk, Mas!" Ajak Kisa pada Delan yang sedang melakukan permainan Monster drop lagi.
Mereka telah mencoba semua permainan yang tersedia di timezone sampai mendapatkan sekitar dua ribu tiket kemudian di tukar dengan sebuah gelas cantik yang kini berada di genggamannya.
Kisa tersenyum puas.
"Hmm," Delan hanya merespon dengan deheman kemudian melangkah meninggalkan Kisa yang terbengong kemudian mengambil tiket sisaan untuk dibawanya pulang. Hitung-hitung saksi bahwa mereka berdua pernah jalan berdua tanpa gangguan siapapun.
Demi Tuhan....
Rasanya Kisa ingin memproklamasikan bahwa tanggal dua puluh enam Agustus telah menjadi hari terbaik untuk seorang gadis yang pertama jatuh cinta.
"Mas ganteng tungguin!" Ujarnya kemudian menyamai langkah lelaki jangkung disebelahnya.
"Makan apa kita, Mas?" Tanya Kisa sambil menatap Delan dengan kepala terangkat.
"Terserah."
"Yaampun kek cewe pms aja dah. Yaudah makan di Pizza Hut aja ya?" Tanya Kisa memastikan.
Delan menatap lurus jalanan depan kemudian mengangguk singkat dan berjalan menuju lift untuk kelantai dasar dimana Pizza Hut berada.
"Silahkan. Ini menunya." Salah seorang waiters memberikan buku menu kepada mereka berdua kala telah duduk dibangku dekat kaca.
"Pizza cheese yang large aja ya—"
"Lo gila, lo milih yang large?"
Kisa mengangguk, "kenapa emang?"
"Yakin habis? Medium aja, Mba."
Kisa memajukan bibirnya membuat Delan tersenyum dan sontak dilihat oleh Kisa. Gadis itu tersenyum merekah sambil mengibas-ngibaskan tangannya
"Mbak Kisa butuh oksigen mbak!" Teriaknya membuat beberapa pelanggan lain menatap ke meja mereka.
"Kak kenapa ya? Aduh Mas nya ini Adiknya kenapa?" Panik sang waiters
"Mbak, Kisa butuh oksigen, senyum Mas ganteng bener-bener mempesona bikin Kisa kehabisan napas." Ujarnya santai sambil tertawa tanpa dosa.
"Ya ampun mbak, saya kira kenapa."
"Duh maaf ya mba, adik saya memang suka begitu. Jadi, kami pesan Pizza cheese medium."
"Pakai ekstra cheese?"
"Gak, nanti dia kesenengan." Jawab Delan cepat saat Kisa akan membuka mulutnya membuat gadis itu mendelik.
"Nyebelin!"
To be continue...
a/n : aku baru aja selesai ngetik, dan belum ku baca ulang. Jadi bila ada typo-typo mohon dimaafkan. Kusayang kalian😝
Vote dan komennya buat aku yang mendadak ngetik, udah kek penulis propesional aja aku. Hehe. Canda elah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisa(h) Delan [END]
Teen FictionDua kutub berbeda yang saling tarik-menarik. Delan, cowok dingin dengan sejuta misteri yang bertemu dengan gadis bermulut mercon dengan segala sikap absurd-nya yang membuat hidup Delan yang semula abu menjadi berwarna. Bukan hanya kisah Delan dan ke...