“Lo beneran gak masuk kelas, Lan?” Ergi bertanya pada Delan setelah menghembuskan asap rokok dari hidungnya
Mereka berada di warung belakang sekolah yang resmi menjadi basecamp mereka dan sepakat untuk bolos pelajaran karena alasan sepele: guru yang membosankan serta pelajaran yang membuat ngantuk, apalagi kalau bukan sejarah?
“Kenapa emangnya?” Delan balik bertanya setelahnya menghirup batang tembakau dan menghembuskannya melalu hidung
Delan memang seorang perokok aktif, namun dia belum pernah mencoba minum minuman keras.
“Gue kira lo anak baik-baik,” celetuk Rey sambil menyeruput es teh manisnya
“Elah! Belum tau aja lo berdua kelakuan Delan waktu dulu!” Erlan yang dari tadi hanya menyimak, kini ikut mengeluarkan suaranya
“Cerita woy cerita!” titah Ergi yang kini menyelinapkan rokoknya pada jemari
“Dih gak penting!” Ujar Delan cuek.
“Eh btw, lo deket ya sama Kisa adiknya si kembar itu, Ethan sama Evan?” Ardi yang mengerti situasi bahwa Delan nampaknya akan marah jika membahas masa lalu, akhirnya mengalihkan perhatian dengan pertanyaan yang dia lontarkan pada Delan
Delan yang sedang minum kopi langsung tersedak begitu mendengar gadis bermulut mercon itu disebut-sebut oleh sahabatnya, Ardi.
“Pelan-pelan kali, Lan!” ujar Ergi
“Perhatian banget lo, Gi! Jangan bilang kalau selama ini lo naksir sama Delan?” tanya Erlan menyelidik sambil menyipitkan matanya kearah Ergi yang balas mendengus jijik
“Sialan!” umpatnya sambil menginjak puntung rokoknya yang sudah terbakar setengah dengan sepatu converse kebanggannya
“Eh Lan, jawab dong!” pinta Ardi pada Delan
“Dia yang nempel gue mulu,” jawabnya sambil mendengus keras.
“Tapi dia cute kok!”
Semua mata memandang Erlan yang berbicara sepenggal kalimat itu
“Jangan bilang kalo lo naksir sama tuh cewek?!” tanya Ergi spontan dan dengan cepat Erlan melebarkan matanya. Yang benar saja dia naksir dengan gadis sepolos Kisa?
“Ya enggak lah! Gila aja gue naksir sama dia. Hiii! Abangnya aja rempong begitu!”
“Ethan sama Evan emang protective banget sih sama si Kisa. Mungkin karena bokapnya meninggal kali ya, jadi takut terjadi apa-apa gitu sama Kisa.” ujar Ardi yang kini membuat Delan terdiam
Bokap Kisa meninggal?
“Kenapa lo, Lan?” tanya Rey saat melihat Delan terdiam setelah mendengar kalimat Ardi.
Delan mengerjap sesaat, kemudian kembali menghirup batang tembakau dan menghembuskannya hingga membentuk lingkaran.
Jadi bokap Kisa meninggal?
×××
"Bang kita mau kemana?" tanya seorang gadis yang meringis ngilu karena tangannya dicekal Abang sulungnya kuat-kuat.
Sedari tadi dirinya hanya mengikuti sang abang yang hanya memutar-mutar tak tentu arah. Dirinya pun sudah mulai lelah karena abangnya membawa dia seperti berkeliling sekolah yang luasnya satu hektar ini.
"Taman belakang," jawabnya singkat
Oh God!
Rasanya Kisa ingin mengumpat didepan abangnya ini, karena sedari tadi mereka melewati taman belakang dan sekarang akan ke taman belakang lagi? Kenapa abangnya ini hobi sekali membawanya tour mengelilingi sekolah yang bahkan dia sudah mulai hafal tata letak ruangannya?
"Bukannya tadi kita udah lewat taman belakang ya, bang?" Tanya Kisa takut-takut abangnya marah
"Brisik,"
Nah kan. Terbukti sudah, abangnya memang benar-benar menyebalkan!
"Duduk!" Titah Ethan saat mereka telah tiba di depan kursi panjang yang berada di Taman belakang sekolah
Bunga sepatu disertai pohon-pohon pinus yang senantiasa mengisi taman belakang sekolah ini.
Kisa menurut, dia duduk disusul Ethan yang juga duduk disampingnya.
Ethan menepuk pelan pahanya membuat Kisa sedikit mengernyitkan dahi sebelum akhirnya mengangguk paham dan menaruh kepalanya diatas paha empuk abangnya yang benar-benar nyaman dijadikan bantal.
Kisa memandang abangnya yang kini juga memandang Kisa dengan tatapan sayangnya, tangannya bergerak lihai membelai surai adiknya dengan lembut
"Abang selalu menganggap kamu adik kecil yang harus abang jaga, sayangi dan lindungi," ucap Ethan disertai senyum manis yang menghiasi wajahnya membuat lesung pipit yang jarang terlihat, kini nampak mempesona membuat Kisa membalas senyum yang tak kalah manisnya.
"Kisa sayang Abang,.." ungkap Kisa sambil memeluk perut abangnya yang kini tersenyum bahagia
"Abang akan selalu jagain kamu karena kamu adalah tanggung jawab abang setelah papi meninggalkan kita untuk selamanya,"
Membahas Papi, Kisa menjadi tampak murung. Gadis itu hampir saja meneteskan air matanya dan menenai seragam OSIS milik abangnya ini, namun sebisa mungkin dia tahan.
Kisa diam, kini memposisikan dirinya menjadi duduk dan memandang sosok Ethan sepenuhnya. Matanya berkaca-kaca menahan air mata yang siap jatuh kapan saja.
"Hey! Jangan nangis,,, abang gak mau kamu nangis!" Ujar Ethan sambil membawa adiknya kedalam dekapan yang selalu membuat Kisa nyaman.
"INI SEKOLAH! SIAPA YANG NYURUH KALIAN PELUK-PELUKAN HAH?!"
To be continue...
Kisa Note's:
Malam semua!! Kali ini Kisa diberi kesempatan sama kak cit buat ngingetin para readers setia Kisa(h) Delan untuk VOTE DAN KOMEN. Terimakasih. Kisa pamit.
See next chapter!
Xoxo,
kisa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisa(h) Delan [END]
Genç KurguDua kutub berbeda yang saling tarik-menarik. Delan, cowok dingin dengan sejuta misteri yang bertemu dengan gadis bermulut mercon dengan segala sikap absurd-nya yang membuat hidup Delan yang semula abu menjadi berwarna. Bukan hanya kisah Delan dan ke...