Sudah seminggu mereka menjalani hari dengan status berpacaran membuat keduanya dimabuk asmara.
Delan, lelaki itu selalu ada saat Kisa membutuhkan. Sementara Kisa berusaha memberikan perhatian kepada lelaki yang kini berstatus sebagai pacarnya.
Kedua Abangnya sudah tak terlalu julid kepada Delan karena mereka mulai fokus pada tugas-tugas dan Ujian untuk bisa lulus dari SMA dan melanjutkan kejenjang berikutnya.
"Ikut makan disini lo?"
"Iya Bang, Kisa yang ngajak."
Ethan mengangguk.
"Yaudah. Duduk aja."
"Kisa masak?"
"Iya Bang. Gak tau dia lagi seneng banget. Biasanya kalo baru bisa masak emang gitu sih." Jawab Delan sembari menenggak habis jus yang dibuatkan Kisa untuknya.
"Lo gak bakal nyakitin adek gue kan?" Ethan memincingkan matanya
"Lo tau. Dapetin dia gak gampang kayak dapetin cewek lainnya. Gue harus ngelewatin beberapa proses yang mungkin gak bakal gue lewatin kala sama cewek lain. Dan untuk hal bodoh macam itu mungkin ada di list terakhir dalam idup gue." Ujar Delan mantap sembari matanya menatap Kisa yang berkutat dengan wajan didapur. Wajah seriusnya nampak mempesona.
"Oke, gue percaya. Tapi inget! Sekalinya lo buat dia nangis. Gue hajar lo njing!"
"Selo Bang, selo!"
"Adek gue tuh! Liatinnya gausah gitu banget!"
"Pacar gue tuh!"
"BARU PACAR YA ANJING!"
"Yelah kalian ribut apa sih? Ini nih Kisa bawain masakan Kisa hari ini, tumis kangkung dan aneka tahu tempe."
Dari baunya sih enak. Tapi tidak tahu rasanya.
"Wah... Calon bini hebat banget ya sekarang bisa masak juga!" Ujar Delan semangat membuat pipi Kisa bersemu.
"Abang-abang mau ngomong sama kalian berdua setelah makan."
Setelah duduk di meja makan, mereka memakan masakan Kisa yang terbilang lumayan enak bagi seseorang yang baru pandai masak.
"Enak banget. Pinter banget sih masaknya!"
"Siapa dulu dong! Chef Kisaaaaa!" Ujarnya bangga.
"Abang udah nentuin bakal kuliah dimana." Ujar Evan tiba-tiba membuat Kisa menyimak dengan teliti.
"Abang nantinya bakal ngekost di Jakarta karena mau ngambil beasiswa di UI."
Kisa tersenyum kecut, dirinya bingung harus bahagia atau sedih kala Abangnya mendapat beasiswa di UI? Universitar nomer satu di Indonesia?
"Kisa ikut seneng, Bang. Kok baru ngasih tau?"
"Karena cari waktu yang tepat."
"Abang juga udah nentuin masa depan Abang Kisa. Abang gak bisa ngabulin permintaan kamu untuk kuliah di UNES karena Abang mau masuk STAN dan ngekost deket sana."
Kisa menunduk. Makin ingin menangis kala kedua Abangnya akan meninggalkan dirinya sendirian dirumah segede ini.
"Hey, Abang ngelakuin ini demi masa depan Abang. Maaf Kisa."
Kisa meneteskan air matanya. Gadis itu menangis tersedu dimeja makan membuat Delan yang disebelahnya langsung mendekap gadis itu kedalam pelukannya.
"Kan masih ada gue. Lo gak usah khawatir. Gue akan selalu ada buat lo."
"Gue nitip Kisa sama lo kalo nanti gue kuliah di luar kota. Jangan diapa-apain anak orang!" Ancam Ethan sembari tertawa
"Ya gaklah Bang!"
"Kisa–" gadis itu tak sanggup melanjutkan ucapannya karena tangisnya makin pecah dan dekapan pada Delan semakin mengencang membuatnya tak kuasa menahan air mata dan suara yang kini semakin pilu didengarkan.
×××
"Kamu masih mikirin omongan Abang tadi?" Ethan bertanya pada Kisa saat gadis itu termenung disofa depan Tv.
Kisa menatap Abangnya sembari mengangguk.
"Ya Abang pikir aja, kedua Abang Kisa bakalan pergi dan itu sebulan lagi!"
"Iya Abang tau, tapi kan Abang mau kejar cita-cita Abang."
"Iya Bang Kisa tau, dahlah Kisa naik keatas dulu. Lagi pengen sendiri."
Gadis itu melangkah menuju kamarnya dilantai dua berniat untuk em mungkin tidur untuk melupakan omongan Abangnya.
"Ish apa banget sih! Abang kan mau ngelanjutin kuliah ngapa Kisa mellow banget sih?!" Ujarnya sendiri kemudian segera membaringkan tubuhnya pada kasur empuk ber sprai bunga-bunga.
Gadis itu termenung kembali, apa jadinya bila kedua Abangnya meninggalkan dirinya sendirian dirumah segede ini coba?
Kan nggak lucu kalau setiap hari Kisa kesepian. Lagian kenapa mesti STAN sih? Emangnya ada apa dengan STAN coba? Kenapa gak UNES aja yang deket banget sama rumah?!
"Bodo ah ngantuk!"
Gadis itu segera menutup matanya lelah berusaha tak mengingat setiap kata yang keluar dari mulut kedua Abangnya.
To be continue....
a/n : em vote dan komen aja ya sayang-sayangkuuuuu😝
Eh ada kisa wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisa(h) Delan [END]
Fiksi RemajaDua kutub berbeda yang saling tarik-menarik. Delan, cowok dingin dengan sejuta misteri yang bertemu dengan gadis bermulut mercon dengan segala sikap absurd-nya yang membuat hidup Delan yang semula abu menjadi berwarna. Bukan hanya kisah Delan dan ke...